Love and Hate ; KIM DOYOUNG✅

kak mingyu✨

Ga tau ini udah hari keberapa gue jadi deket banget sama kak Doyoung. Itu karna kadang mama nyuruh gue jadi kurirnya bunda kak Doyoung. Kadang nemenim Jisung main ke situ, atau ikut kak Atuy main di situ. Karna udah keseringan, dengan keberanian gue, beberapa hari ini gue main ke rumah kak Doyoung tanpa ada urusan apa-apa. Cuma iseng aja main. Bunda ngasih kok. Lumayan gangguin orang galak. Ehe!

"Kak, nugas mulu dari kemaren. Berenti dulu napa? Ga capek apa?" Gue lagi nemenin kak Doyoung nugas di kamarnya. Eit, udah izin sama bunda kok. Ya bunda percaya gue sama kak Doyoung ga bakal ngapa-ngapain.

"Resiko anak kuliah. Emang lo ga ada tugas?"

"Ada. Tapi masih lama deadlinenya."

"Dicicil dari sekarang. Biar nanti tinggal nyantai aja."

"Males. Besok aja buatnya. Lagian itu kelompok kok. Ga semua gue yang buat," jawab gue sambil nyemilin ciki yang gue bawa tadi.

"Serah."

"Kak, lo pacaran sama kak Sejeong, ya?"

Kak Doyoung langsung noleh ke gue dengan tatapan bingungnya. "Kata siapa?"

Gue menggidikkan bahu. "Liat dari kedekatan kalian aja sih. Banyak juga yang ngira gitu."

"Nggak lah. Dia udah punya pacar."

Gue ngangguk paham. "Jadi kakak galau?"

"Ngapain galau?"

"Emang kakak ga punya perasaan lebih dari temen gitu sama kak Sejeong?"

"Nggak. Gue kan udah pernah bilang, kalau gue lagi nunggu orang."

"Oouuhh. Semangat ya kak nunggunya. Semoga cewenya cepet-cepet balik ke kakak. Stay strong," gue nepuk-nepuk bahu kak Doyoung. Baru lanjut makan ciki.

Tapi gue ngerasa kalau kak Doyoung ngeliatin. Gue langsung noleh. "Kakak mau ini?" Gue nyodorin ciki di tangan. Dia masih diam. "Kakak kenapa? Gue salah ngomong ya? Sorry kalau gitu."

Dia geleng-geleng. "Keknya cewe itu belum bisa balik sekarang."

Gue yang denger itu cukup prihatin. Kasian juga kak Doyoung di tinggal cewenya. "Gue ga bisa apa-apa selain doain lo. Semoga itu cewe balik segera. Aamiin."

Kak Doyoung lanjut nugas.

Drrt drrt

"Halo? Siapa ini? Ada yang bisa saya banting?"

Terdengar kekehan dari sebrang sana. Pas gue liat namanya, kak Mingyu. Anjir! Bodoh ga liat nama.

"Eh, kak Mingyu. Kenapa nelpon kak?"

"Kamu lagi dimana?"

"Di rumah tetangga."

"Kok masih keluyuran? Pulang gih."

"Ntar, ah. Masih jam berapa."

"Kan besok masuk pagi."

"Kok tau?"

"Apa yang ga aku tau tentang kamu?"

Ih, ni orang ngegembel. Jadi malu Jennie.

"Halo?"

"Eh, iya. Ini pulang kok sekarang. Udah dulu ya."

"Iya. Besok aku jemput. Good night."

Tit...

Belom juga jawab, udah dimatiin aja. Tapi baper euy. Aduh.

"Kak, kok gue deg degan ya?"

"Karna jantung lo masih berfungsi."