greget✨

4.3K 495 5
                                    

"Heh! Ini kok jadi gue semua yang bungkus?" Gue berkacak pinggang liatin Jaehyun yang main ps sama Jisung. Padahal dia minta bantuin bungkus. Kan bantuin bukan berarti semuanya gue yang kerjain. "Gue koyak ni bungkus-bungkusnya ya? Teruslah Jaehyun! Kalau belum dapat gamparan dari gue."

"Ya bentar lagi. 10 menit lagi. Suwer."

Hhh

Gue mending telpon Mark aja lah suruh ke sini.

"Halo, Marki. Datang ke rumah dong. Penting nih. Skalian beliin makanan, ya?"

"Lo laper?"

"Nggak juga. Pengen nyemil aja."

"Kenapa ga suruh cowo lo?"

"Ga, ah. Sensi nanti dia liat Jaehyun ada di rumah gue. Ayo dong, Mark."

"Iya, iya. Ini gue otw."

"Thank you, Mark."

Tit...

"Assalamu'alaikum," gue langsung liat ke arah pintu.

"Wa'alaikumussalam. Ada apa kak?"

Yang datang kak Doyoung.

"Ada Yuta?"

"Lagi keluar bentar sama kak Johnny. Nanti kalau udah datang, gue bilangin ke dia."

"Gapapa. Gue tunggu aja."

"Oke."

Gue fokus lagi sama bungkusan si Jepri ini.

"Ada yang ulangtahun?" Tanya kak Doyoung.

"Nggak. Ini si Jaehyun mau give away di sekolahnya besok. Dia minta bantuin di bungkus. Tapi dianya ga ngebantuin. Kan kampret," gue sinisin Jaehyun. Yang pasti dia masih fokus sama ps.

"Ga usah gitu. Sini gue bantuin," kak Doyoung mendekat.

"Alhamdulillah, berkah hidup kakak. Semoga sehat panjang umur."

"Ga usah melebay," gue mah nyengir aja.

Ga ada yang ngobrol diantara kita berdua. Masih bergulat dengan bungkusan ini.

"Gimana hubungan lo sama Mingyu?" Tanya kak Doyoung tiba-tiba.

"Baik. Dia baik, perhati—"

"Gue cuma nanya keadaan hubungan kalian. Bukan nyuruh lo pamer di depan gue."

Seketika gue terdiam. Iya juga ya? Ngapain ngasih tau dia.

"Kasih tau gue kalau kalian udah putus."

Gue refleks liat dia. "Maksud kakak?"

"Gapapa."

Ni orang ngedoain gue apa ya?

"Mana Renjun, kak?"

"Di rumah. Lagi belajar."

"Sung, lo kok ga belajar? Renjun aja belajar. Jangan main terus."

"Bentar lagi, teh."

Gue cuma ngerolling eyes aja. Biarkanlah situ. Gue juga gitu soalnya. Mwehehe!

"Halo sobat! Mark datang!" Mark langsung ngasih kantongan ke gue.

"Banyak bener?"

"Lo kalau pengen nyemil ga bisa seporsi. Apalagi martabak mesir kesukaan lo."

"Wih! Martabak mesir ternyata. Makasih, Mark! Sebagai balasannya, bantuin gue bungkus ini semua yes? Ga boleh nolak. Sahabat yang baik, pasti mau bantuin sahabatnya yang kesusahan."

Love and Hate ; KIM DOYOUNG✅Where stories live. Discover now