- pertama

3.4K 299 20
                                    

Hari yang cerah untuk jiwa yang sepi et dah author malah nyanyi hehe. Gaes hari ini adalah hari minggu biasanya para anak muda pada joging, jalan sama pacar dan lain lain nah para cogan yang berstatus jomblo ini entah pada mau kemana nih udah ngumpul tinggal nunggu dua orang lagi siapa lagi kalau bukan Yangyang dan Haechan langganan ngaret.

"Lama bener dah si Yangyang sama Haechan" gerutu Jaemin udah misuh misuh mulu kaya emak emak gak punya duit.

"Sabar kakak" kata Shotaro senyum imut banget.

"HEH BANGSAT LAMA BENER SIH LO BERDUA! LO PADA TAHU KAN MENUNGGU ITU HAL PALING MENYEBALKAN!!" Nah Renjun tancap gas pas penampakan Haechan dan Yangyang menghampiri mereka.

"Sabar Njun lo jangan marah marah kata emak kalau marah marah nanti cepet tua" kata Haechan watados.

"Udah tua itu juga untung ae imut jadi gak ada yang ngira udah tua" Yangyang cekikikan bikin Renjun natap horor ke arah mereka.

"Udah Njun jangan nyap nyap mulu sayang" ini Jaemin yang langsung dapat geplakan manjah dari Renjun saking jyjyqnya denger ucapan Jaemin tadi.

"Mau kemana sih sebenernya?" Jeno yang daritadi nyimak kini buka suara.

"Iya nih soalnya gue gak boleh pulang malam malam suka banyak om om gay di gang ke arah rumah gue" kata Shotaro ngemut permen kojeknya.

"Lo kalau pulang minta dianter Renjun jadi kalau om omnya godain lo, tinggal lempar aja Njun terus lo lari deh" ini Yangyang ngerangkul Shotaro.

"Mau gue pitesin pala lo!" Renjun natap tajam Yangyang.

"Ampun kanjeng ampun!!" Yangyang sujud sujud sementara yang lain cuma ketawa.

"Gaes kita punya misi nih" kata Haechan karena yang ngajak ngumpul itu Haechan tapi dia yang ngaret.

"Apaan???" All cogan barengan.

"Kata emak, di deket empang pak Suho ada harta karun" kata Haechan yang langsung dapat gelak tawa dari teman temannya.

"Heh kalau mau ngomong mikir dulu!" Renjun noyor kepala Haechan.

"Cius Njun gue gak bohong! Kata emak bohong itu dosa" Haechan dengan wajah seriusnya natap kelima kawannya.

"Lo kan sering ngibul bisa aja kan emak lo ngibulin lo juga" kata Yangyang.

"Heh layangan putus gue serius" Haechan kayanya beneran yakin.

"Kalau lo bohong gue sabet leher lo" kata Jeno bikin Haechan menelan ludahnya sendiri sementara yang lain meringis megangin lehernya masing masing.

"Kalau bohong gue gak mau bagi ayam goreng lagi sama lo" ancam Shotaro.

"Makanya ayo ikut gue biar kalian percaya" Haechan giring temen temennya ke empangnya pak Suho.

"Mana harta karun?" Shotaro kaya yang ambisius banget.

"Kata emak deket pohon pisang yang disana" Haechan nunjuk pohon pisang.

"Kuy kita kesana" Jeno dorong Jaemin dan Renjun.

Keenam cogan itu penasaran akhirnya beneran cabut tuh pohon pisang terus gali gali gali lobang aseekkk nyanyi dah hehe
Berasa udah lama gali tapi harta karun yang di maksud Haechan gak kunjung ketemu.

"Ah mana tem harta karunnya?" Jaemin kesel banget kan jadinya.

"Gue nemu gue nemu!!" Renjun berseru bikin Jaemin, Shotaro dan Jeno yang lagi duduk buru buru lari nyamperin Renjun begitupula Yangyang niatnya mau makan ampe gak jadi.

"Mana mana mana!!!?" Haechan heboh.

"Iya mana Njun?" Kata Jaemin.

"Cepet Njun ambil!" Perintah Jeno.

"Hooh yok cepetan biar cepet pulang!" Kata Shotaro yang ngebet pengen cepet pulang.

"Cepet ambil jangan pake mikir!" Yangyang gemes sendiri.

"Tapi boong!!!" Kata Renjun terus ketawa ngakak bikin semuanya natap kesel ke cogan berdarah China itu.

"Dasar lo ya China pelit, tukang ngegas tukang marah marah lo itu nyeb.....

"Gaes ketemu nih gaes!!!" Yangyang berseru bikin ucapan Haechan terpotong.

"Tapi boong! Iya kan?" Kata Shotaro.

"Serius gue kan kata emak Haechan jangan bohong nanti dosa!" Kata Yangyang ngangkat sebuah kotak yang katanya kotak harta karun.

"Beneran anjir kali ini mah!" Jaemin heboh.

Ternyata beneran kotaknya kaya di film film gitu di angkatlah kotak tersebut lalu mereka membukanya ciusan men cahaya langsung muncul pas kotak itu dibuka ampe silau mereka lihatnya.

"Batu gede banget!" Kata Jeno ngankat batu itu tapi tiba tiba 'glutakk' batunya jatuh pecah jadi 6 bagian.

"Yaaahhh pecah deh!" Shotaro natap miris batu itu.

"Gimana sih lo Jen!" Nah lho sewot aja si Njun.

"Kalian sih gak mau bantu!" Jeno gak mau disalahin.

"Mau bantu? Ini bisa bantu" kata Haechan malah ngiklan kecap.

"Mentang mentang kecap kaya kulit lo!" Yangyang geplak kepala Haechan.

"Eh gaes coba lihat deh kok warnanya jadi beda beda" ucapan Shotaro langsung menarik perhatian kelima kawannya maklum gaes katanya Shotaro itunpaling jujur makanya apapun yang dibilang Shotaro merek pasti percaya.

"Iya anjir kok gue jadi merinding ya" Jeno menatap takut batu pecah itu yang kelap kelip kaya lampu disco.

"Kalau nanti setannya muncul gimana?" Ini Jaemin.

"ANJING BACOT LO YA JAEM!" Renjun mulai gak selow.

"Aaaaaaaaaaa!!!!!" Tiba tiba mereka teriak karena batunya melayang ke udara lalu meledak dan merekapun pingsan.

"Terimakasih karena telah membebaskanku anak anak!" Suara seseorang tapi gak kelihatan wujudnya.

"Sebagai imbalannya kalian akan aku beri kelebihan tapi gunakanlah kelebihan itu untuk membela kebenaran" suara itu kembali bicara lalu menghilang.















Gimana Readers gaje ya? Author udah mikir keras nih tolong hargai ya huwwaaa

Di next chapter akan ada peran peran baru yang muncul

Okeh kuy geser....

Six A SixWhere stories live. Discover now