- bingung

387 64 4
                                    

Ningning lagi di kosan bersama Renjun dan temen temennya. Tatapan mereka seolah mengintimidasi hingga daritadi Ningning cuma nunduk.

Renjun bangkit dari duduknya berpindah ke samping Ningning kemudian memeluknya kelima teman Renjun yang melihat cuma menghembuskan nafas jengah melihat adegan kek di drakor tersebut.

"Kamu takut?" Tanya Renjun mendongkakan kepala Ningning.

Ningning mengangguk pelan "kalian natap aku kaya gitu banget ngeri" cicitnya pelan.

"Masa lihat muka Haechan yang bentukan kek onde lo takut" kata Yangyang.

Haechan udah natap dendam sama tuh makhluk satu hidungnya kembang kempis nahan boker "lo bisa gak sehari bikin gue bahagia Yang? Kata emak beramal itu bukan cuma sodakoh tapi bikin dedek bahagia juga amal" kata Haechan setelah sebelumnya narik nafas lelah plus senyum di paksain.

"Gue emang doyan beramal kecuali sama lo" kata Yangyang.

"Sumpah ya bacot lo berdosa banget!" Haechan dramatis.

Yangyang cuma menye menye sambil cengengesan.

"Yang stop! Aku salah apa? Kamu tega mas! Kamu tega!" Haechan malah berdialog ala ala kisah ti tipi ituloh.

"Cukup maemunah!" Yangyang ngikut berdrama kek Haechan.

"Stop!" Suara Shotaro membatalkan Haechan yang mangap mau ngomong.

"Kamu mencuri hatiku.... hatikuuu" nah lho napa Shotaro ikutan sengklek.

Jeno memejamkan matanya sambil pake earphone malea banget lihat dan denger para kawan begonya itu sementara Jaemin sibuk dengan ponselnya biasalah lagi chat sama kabogoh.

"Eh Njun sama Ningning mana?" Panik Haechan.

"Lah iya! Tadi perasaan disini" Shotaro bingung.

"Jangan jangan mereka nyari hotel biar aman" celetuk Yangyang.

"Hus bacotmu! Kata emak jangan suudzon" Haechan buka taplak meja serta menjungkatkan kursi.

"Ngapain lo Chan?" Tanya Shotaro.

"Nyari Renjun" jawab Haechan polos masih dengan aktifitasnya.

"Masa iya lo nyari Renjun ampe ke kolong meja" Shotaro mendecak kesal.

"Siapa tahu Renjun kospley jadi rayap" bukan Haechan kalau jawabannya gak ngeselin.

Yangyang menarik nafas kesal natap temannya yang ia fikir berotak setengah itu.

"Apa sing ayang liatin aku gitu banget" Haechan genit kek bencong pertigaan.

"Jijik anying!" Yangyang noyor bibir Haechan yang lagi monyong monyong ke dia.














Biarlah mereka sibuk nyari Renjun padahal yang di cari lagi minum es cendol pinggir jalan sama pacar tentunya.

"Njun maafin aku ya? Lain kali aku gak akan pergi keluar kalau tanpa persetujuan kamu" ucap Ningning penuh sesal.

Renjun mengelus kepala sang pacar dengan lembut "maaf ya aku bukannya marah, aku cuma khawatir"

Ningning menganggukan kepalanya serta mempoutkan bibirnya lucu bikin Renjun harus nahan hasrat pengen nyipok.

"Njun kamu kenapa?" Tanya Ningning lihat ekspresi Renjun datar banget kek kursi kayu yang lagi mereka dudukin.

"Gak ada apa apa kok tadi cuma kesel lihat laler meletin lidah kek ngejek aku. Mungkin tuh laler jomblo jadi iri sama kita" Renjun nyengir.

Ningning cuma ngangguk meski sebenernya dia gak percaya sama yang di bilang Renjun.






"Lo darimana aja sih?!" Shotaro ngegas natap Renjun dan Ningning baru datang.

"Njun bilang sama mama kamu gak ngapa ngapain kan?" Haechan lagi lagi drama.

"Jangan bikin malu papa!" Sambung Yangyang.

"Ya tuhan aku cape dengan kealayan ini" Jeno bergumam masih setia memejamkan matanya dia mah konsisten hehe.

"Lo berdua sakit? Coba ke dukun bayi siapa tahu pas lahir otak kalian ketinggalan di rahim" kata Renjun.

Mereka mendengus kesal.

"Gue abis minum es cendol yang deket perapatan seger dah" kata Renjun duduk samping Jaemin yang masih setia nemplokin jempolnya pada layar pipih yang di pegangnya.

"Jaem mereka kek gitu dari pas gue cabut?" Tanya Renjun pada Jaemin.

Jaemin menghentikan aktifitasnya "iya Njun gue hampir aja khilaf pengen gorok leher orang" kata Jaemin.

"Maksud lo apa Dilanda batuk?!" Yangyang gak selow.

"Idih lama lama lo jualan LPG juga ye" Jaemin ketawa.

"Cicak cicak di dinding tolong nemplok ke Jaemin" Yangyang baca mantra nunjuk muka Jaemin.

"Anjing!!!!!" Seru Jaemin kaget cicak nempol di mukanya.

"Cicak goblok bukan anjing!" Jeno geplak kepala Jaemin.

Mereka ngakak di atas kesialan Jaemin.

"Gue ketemu sama orang itu tapi gue bingung sih dia ngincer gue apa Ningning?" Ucapan Renjun sebenernya cuma tertuju pada Jeno tapi yang lain ikutan fokus ke cerita Renjun.

"Lo ketemu dimana?" Tanya Jeno.

"Pas tadi gue mau balik sama pas gue lagi minum es cendol pandangannya ke cewek gue mulu anjir" kata Renjun beruntunglah Ningning lagi di kamar mandi jadi dia gak denger obrolan mereka.

"Kita harus selediki" kata Jeno.

Jaemin ngangguk faham.

"Tenang aja selama ada Echan semua berantakan" Haechan nyengir.

Yangyang noyor kepala Haechan.

"Dasar gak guna lo!" Kata Shotaro.

Haechan cuma cengar cengir.

















Hayoloh apakah si makhluk itu saingan Njun?

Six A SixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang