- di rumah Jeno

737 120 4
                                    

Shotarao belum sadar dari pingsannya dan kelima anak ajaib ini lagi nunggu Shotaro sadar.

"Lo gak apa apa?" Yangyang panik pas Shotaro buka mata.

"Ada yang sakit gak?" Tambah Haechan.

"Lo ngomong sama kita!" Timpal Jaemin.

"Iya gak usah malu!" Jeno menambahkan.

"Sabar napa woy nih anak baru sadar kalian udah menghujani dia dengan bacotan unfaedah" Renjun duduk di tepi ranjang.

"Lo minum dulu" Renjun menyodorkan satu gelas air putih ke Shotaro.

Shotaro menerima air minum dari Renjun lalu meminumnya.

Shotaro menghela nafas.

"Lo gak apa apa Njun?" Tanya Shotaro.

Renjun natap Shotaro datar "ada juga gue yang nanya kaya gitu sama lo!"

"Hehe kan gue cuma nanya" dalam keadaan gak baik baik aja Shotaro masih bisa cengengesan.

"Lo kenapa bisa pingsan btw?" Tanya Jeno.

"Hooh padahal lo biasa kan nyembuhin orang?" Timpal Yangyang.

"Dalam tubuh Renjun ada kekuatan lain makanya gue ampe pingsan gak kuat anjir tenaga gue hampir habis" cerita Shotaro.

"Gimana sih maksudnya? Cogan gak ngerti" kata Jaemin bikin Haechan berekspresi pengen muntah.

"Renjun kan punya kelebihan gak kaya manusia lain nah energi itu yang bikin gue ngerasa kewalahan tadi" semua oh doang denger penjelasan Shotaro.

"Sekarang apa yang lo rasain?" Tanya Jaemin yang khawatir sama temennya ini.

"Gue laper" Shotaro nyengir.

"Yeeeeeeeu kalau itu mah gue juga sama" sahut Haechan yang langsung dapat geplakan dari Renjun.

"Jangan sentuh aku mas! Aku masih suci" Haechan menyilangkan kedua tangannya menutupi dadanya dengan gaya cewek cewek kaya di sinetron.

"Jijiq!!" Kata Yangyang.












Karena di rumah Jeno gak ada siapa siapa akhirnya keenam anak ajaib itu pergi ke dapur buat masak.

"Lo duduk aja kan tenaga lo baru aja habis" kata Renjun.

"Iya lo santai aja biar mereka yang masak" Haechan malah duduk.

"Lo bantuin Shotaro yang duduk anying!!" Yangyang melempar potongan wortel tepat kena kepala Haechan.

Haechan gak terima mungut tuh potongan wortel di lempar balik ke Yangyang.

"Woooy jangan berantakin rumah gue!!" Seru Jeno.

Yangyang dan Haechan berhenti lempar lemparan potongan wortel.

Jeno, Renjun, dan Jaemin masak sedangkan Shotaro, Yangyang dan Haechan duduk manis nunggu masakan mateng.

Shotaro sih udah jelas dia habis pingsan masih lemes kalau Yangyang di omelin Jaemin mulu masa iya suruh ambil garam malah ambil micin kan kesel Jaemin tuh. Kalau Haechan suruh goreng kerupuk malah pas mateng kerupuknya langsung di makan Renjun kesel dong takutnya tuh kerupuk abis pas yang lain belum makan.










"Akhirnya makan!!!" Seru Haechan nyendok nasi paling banyak.

"Lo yakin habis nasi segitu?" Renjun ngeri lihat nasi penuh di piringnya Haechan.

"Kan gue makan berdua sama nih kucing" jawab Haechan nunjuk si kucing yang di pundaknya.

Semua saling tatap sambil gelengin kepala.

Keenam cogan itu makan tanpa mengeluarkan suara asli mereka laper banget setelah kejadian si madam di cafe itu.












Semuanya balik kecuali Shotaro kata Jeno masih lemes mending disini aja dulu. Awalnya Shotaro nolak karena takut di cariin mama.

"Napa lo Chan balik lagi?" Tanya Jeno.

"Gue boleh minta makanan sisa tadi gak Jen? Nih kucing gue kalau tengah malem suka laper kan males guenya kalau harus masak dulu" Haechan nyengir.

Kucing itu geplak kepala Haechan "ngadi ngadi lo!"

"Diem!" Haechan melototin tuh kucing dan si kucing diem aja untung majikan kalau bukan mungkin udah di cakar cakar sama si kucing.

"Yakin buat kucing? Gak percaya gue" Jeno menaikan satu alisnya.

"Jangan bohong Chan! Dosa!" Shotaro nunjuk Haechan.

"Iya iya buat gue" Haechan akhirnya ngaku.

"Enak gila njir siapa yang masak sih?" Tanya Haechan.

"Kebanyakan mah masakan Jaemin kalau sambel yang bikin si Renjun" jawab Jeno.

"Pantesan aja sambelnya pedes banget kaya bacotnya si Renjun" Haechan ngakak begitupula Shotaro sama Jeno.

"Kalau Renjun denger lo bisa di sate tahu gak" kata Jeno sambil ketawa.

"Untung Renjun udah balik" tambah Shotaro pegangin perutnya bukan karena ketawa tapi mules akibat makan sambel bikinan Renjun.

Shotaro langsung ngibrit ke kamar mandi.

Haechan bungkus makanan tadi.

"Jangan semuanya kali kan disini ada gue sama Shotaro takutnya tengah malam kita lapar" Jeno geplak tangan Haechan yang ngambil semua ayam gorengnya.

"Iya Jen ah lo bawel amat! Lagian tadi ini tangan gak sengaja malah di ambil semua ayamnya" Haechan nyimpen kembali ayamnya cuma dua biji yang ia simpan.

"Dua doang!!" Jeno natap nanar pada ayam goreng tersebut.

"Kan cuma lo sama Shotaro doang! Satu orang satu lah" sahut Haechan.

"Nah lo satu orang ayamnya lima! Siniin lagi tiga!" Kata Jeno rebut pelastik yang di pegang Haechan.

Haechan pasrah aja dah kalau protes lagi bisa bisa gak di kasih ayamnya.



















Lama sekali gak up huwwaaaa

Adakah yang kangen?

























Six A SixWhere stories live. Discover now