- Bukan Kucing Biasa

592 86 2
                                    

Haechan udah siap bareng Renjun mereka otw ketemuan sama Yangyang dan Shotaro kalau Jeno udah duluan soalnya dia mals nunggu Haechan yang ngaret.

"Kemana ya Jisung btw?" Shotaro udah siapin energi kalau Jisung terluka dia bisa langsung sembuhin lukanya.

"Kalau tahu gue gak akan minta bantuan lo!" Jawab Yangyang yang cuma di bales cengiran oleh Shotaro.

"Njun" Renjun noleh ada Inces lagi senyum.

"Inces! Lo kemana aja sih! Gue khawatir tahu!" Renjun meluk tuh hantu.

Sumpah ya Shotaro, Yangyang, dan Haechan malu soalnya yang orang lihat Renjun kaya lagi meluk dirinya sendiri.

"Njun bege malu di lihatin orang orang" bisik Haechan.

Renjun langsung natap orang di sekeliling lalu nyegir.

Temen temennya cuma natap malas ke Renjun.

"Ada yang bisa Inces bantu gak Njun?" Tanya tuh hantu perempuan.

"Jisung ilang terus Jaemin juga gak tahu dimana" jawab Renjun.

Inces memejamkan matanya sejenak lalu membukanya kembali.

"Inces tahu mereka dimana! Ayo Njun ikut Inces!" Inces narik tangan Renjun.

"Wooyy buruan ikut gue!" Renjun teriak pada ketiga temennya.




"Tempat apaan ini? Ngeri anjir" Haechan meluk meong erat soalnya nih tempat gelap amat plus banyak sarang laba laba gitu.

"Ini tempat jin buang anak dah kayanya" celetuk Yangyang berjalan di belakang megangin bahu Haechan.

"Hush jangan sompral!" Shotaro jitak kepala Yangyang kebetulan dia berjalan di belakang Yangyang.

"Jangan sakiti bunda aku om!!!" Suara teriakan Jisung membuat Yangyang dan yang lainnya saling pandang dalam gelap.

"Njun sebelah sini!" Inces narik tangan Renjun.

Beneran aja Jisung lagi di iket di kursi sementara Iran lagi di todong pisau sama seseorang.

"Woy lepasin Jisung!!" Seru Haechan tak lupa si meong juga ikut marah lihat Jisung yang unyu terikat di kursi.

"Siapa lo?" Bentak seseorang pada Haechan.

Si meong yang gak terima majikannya di bentak jadi baper dia turun dari pundak Haechan lalu mengeratkan giginya.

"Meong lo kenapa?" Haechan panik tiba tiba keluar cahaya dari tubuh meong dan yang lebih mengejutkan lagi meong berubah jadi raksasa.

Semua terkejut dengan perubahan meong.

Di serangnya para penjahat oleh si meong ampe pada terpental.

Dalam waktu beberapa detik doang penjahat itu pada kocar kacir.

















"Gimana Jisung?" Tanya Yangyang setelah mereka di rumah sakit karena tante Iran dapat luka goresan di wajahnya plus Jisung pingsan kayanya kaget parah lihat si meong jadi raksasa.

"Masih belum sadar. Tapi katanya sih gak ada luka serius" jawab Shotaro yang emang dia gendong Jisung pas keluar dari gudang tua itu.

Yangyang, Jeno dan Shotaro di rumah sakit jagain tante Iran, Jisung dan Jaemin yang masih pingsan sementara Haechan ke dokter hewan mau ngobatin luka di kaki si meong kalau Renjun gak tahu kemana mungkin dia lagi ngebucin sama gebetan hantunya.

"Eh kenapa Jisung, tante Iran dan Jaemin gak lo sembuhin?" Jeno baru inget kalau Shotaro bisa nyembuhin orang.

"Iya ya! Kok gak kefikiran sih" kata Yangyang geplak lengan Shotaro.

Shotaro meringis "itu masalahnya Jen kekuatan gue melemah gara gara shock lihat si meong jadi raksasa"

Jeno dan Yangyang ngangguk.

"Jaemin! Lo ngapa dah keluar dari ruangan?!" Yangyang buru buru nyamperin Jaemin yang berjalan gontai.

"Gue mau lihat keadaan istri dan anak gue" jawab Jaemin seenak jidat nikah aja belom woy.

Jeno noyor kepala Jaemin.

Jaemin cuma nyengir.

"Anak bini lo belum sadar" celetuk Yangyang.

"Maafin gue Jaem kemampuan gue mendadak gak bisa di gunain" kata Shotaro.

"Kek tahu bulat aja mendadak" Jaemin tertawa.

"Lah lagi cemas gini lo malah ngakak" kata Jeno.

Beberapa detik kemudian Haechan datang gendong kucingnya yang udah di perban katanya sih keseleo pas mau nendang penjahat yang lagi nodong pisau ke Jisung.

"Gimana meong Chan?" Tanya Shotaro begitu Haechan tepat di depan mereka.

"Mendingan soalnya udah di pijet" jawab haechan.

"Hah!!! Pijet!!" Yangyang kaget.

"Iya si meong cuma keseleo lagian tadi gue ke tempat mpok Ucuy mijetin kakinya. Si meong gak mau di bawa ke dokter takut khilap kalau lihat perawat cantik katanya" kata Haechan masih setia ngelus kepala si meong yang ada di gendongannya.

"Lenjeh amat lo! Cuma kucing juga!" Kata Jaemin.

"Jangan salah Jaem si meong bukan kucing biasa" kata Jeno.

"Iya Jaem awas nanti si meong denger ucapan lo barusan siapa tahu dia marah trus jadi maung" kata Yangyang.

"Ngadi ngadi" kata Jaemin.

"Serius Jaem! Lo fikir maung raksasa yang nolongin anak bini lo siapa coba? Itu si meong" Shotaro nyolot amat padahal kasih tahu Jaemin nyate kan bisa.

"Sumpeh lo!!!" Jaemin melotot natap temen temennya satu persatu lalu beralih natap si meong yang lagi menggeliat keknya dia kebangun.

"Sumpeh Jaem!!!" Seru mereka bersamaan.































Awalnya mau cepet end tapi berhubung banyak yang suka jadinya author lanjut.

Klik ☆ and komen ya :)

Six A SixWhere stories live. Discover now