- ketemu juga

381 59 0
                                    

Renjun masih kefikiran sosok makhluk yang sering ia lihat tengah memandangi gadisnya.
Nampaknya terpesona makhluk itu pada gadisnya tersebut.

"Gak akan! Gue gak akan biarin dia rebut Ningning dari tangan gue!" Bathin Renjun menatap sengit seseorang yang tengah menatapnya remeh.

Sosok itu perlahan mendekati Renjun dengan senyum yang menggambarkan kejahatannya.

"Lo manusia murni tapi cewek lo sebangsa gue. Udah pasti kalian gak bakal bisa bersatu" ucap sosok makhluk itu dengan smirk jahatnya.

"Njun kamu lagi ngomong sama siapa?" Ningning tiba tiba datang dia sengaja gak ngabarin Renjun kalau dia mau main ke rumah.

"Oh bukan siapa siapa kok" Renjun nyengir.

Ningning celingukan mencari seseorang.

"Kamu lihat apa? Hantu cewek lagi ya? Cantikan mana sama aku?" Ningning berkacak pinggang sambil cemberut.

Renjun terkekeh pelan.

"Kenapa ketawa?" Ningning raut wajahnya kesel.

Renjun mendekat "hantunya cowok kayanya suka sama kamu" bisik Renjun tepat di wajah Ningning tak lupa tangan kirinya merengkuh pinggang ramping gadisnya itu sementara tangan kirinya menyelipkan rambut ke belakang telinga sang gadis.

Ningning tersenyum memandangi setiap inci wajah Renjun yang teduh.

"Kamu kenapa cakep banget? Kamu tahu gak aku suka nelfon Haechan nanya kamu dimana, dengan siapa, se ...

"Semalam berbuat apa?" Renjun ngomong pake nada.

"Ish aku serius" Ningning mukul pelan dada Renjun mencoba melepaskan diri dari pelukan pacarnya itu.

Terlambat Renjun keburu banting tubuh Ningning ke ranjang mengungkung tubuh kecil itu dengan kuat.

"Ma-mau apa?" Ningning hatinya udah dugun dugun.

"Kalau cewek di bawah cowok di atas kamu udah tahu aku bakal ngapain" Renjun smirk.

Ningning melotot dia udah kefikiran buat nendang selangkangan Renjun tapu takut asetnya Renjun kenapa napa toh itu kan masa depan dia juga.

"Astagfirulloh ampuni mata hamba yang telah ternoda ini ya alloh!" Shotaro tiba tiba buka pintu kamar Renjun dan melihat adegan 18+.

Haechan dan yang lain nyerbu kamar Renjun mata mereka melotot melihat sosok Renjun yang ada di atas Ningning tapi belum nempel sih.

Renjun turun dari Ranjang menatap malas kelima temannya.

Mereka natap Renjun seolah bilang 'apa yang hendak kamu lakukan anak muda?'

"Gue mau ke kamar mandi sebentar" ucap Renjun setelah sebelumnya menghela nafas malas.

Ningning bangun dia menatap punggung Renjun yang semakin menjauh.

"Udah lo gak udah fikirin. Mending lo gabung sama kita yuk! Di depan ada Iran dan Jisung juga" ajak Jaemin sambil melangkahkan kakinya dari kamar Renjun.

"Aaahh" suara Renjun di balik kamar mandi.

"Eh Njun kenapa?" Ningnibg bingung.

Jeno memejamkan matanya malu denger desahan Renjun lagi solo karir kayanya dalam kamar mandi.

"Mmm udah lo gak usah peduliin Renjun, mending temuin tante Iran aja nyok!' Shotaro narik tangan Ningning dengan cepat.

"Iya bener. Renjun paling lagi keluar" celetuk Yangyang bikin Haechan melototin cowok yang berdiri di sampingnya.

"Keluar? Apanya?" Ningning ini bego atau pura pura bego dah.

"Ee Renjun yang keluar" jawab Jeno segera takutnya Yangyang ngomong hal hal yang iya iya.

Ningning cuma ngangguk kemudian gabung bersama Iran disana sementara Haechan setia nunggu Renjun sampai keluar kamar mandi.










"Gila sih Njun lo ampe lemes gitu" Haechan terkekeh saat Renjun berjalan dengan lesu keluar kamar mandi.

"Diem lo ketek dakjal!" Renjun merebahkan diri di kasur tak lupa sebelumnya dia getok kepala Haechan.

Haechan meringis menerima getokan Renjun.

"Lo beneran main sulung sendirian tadi di wc?" Haechan menahan tawanya.

Renjun menghela nafas "gue gak sengaja. Tadinya gak mau tapi lo sama yang lain tiba tiba muncul kek demit" cerocos Renjun tentunta cuma di iringi tawa renyah Haechan.

"Istigfar Njun. Kata emak jangan ngewe dulu kalau belum ijab kobul pamali Njun" kata Haechan.

Renjun membuka matanya saat mendengar sedikit pencerahan dari mulut Haechan gak sangka sih Haechan ngomong sebijak itu mungkin aja sih dia abis pengajian kemaren jadi sedikit ada yang masuk ke otak dia.

"Tapi kalau gak kuat mah gak usah di tahan nanti jadi penyakit" sambung Haechan.

"Itu kata emak ko?" Tanya Renjun.

"Kata gue itu mah" Haechan nyengir.

Renjun nahan emosinya jangan sampe dia berubah jadi hulk terus banting tubuh Haechan ke angkasa.

"Lo tahu gak Chan?" Renjun bangkit dari rebahannya.

"Apa? Lo ngaceng lagi?" Haechan natap Renjun serius.

"Iya nih. Yok sama lo aha dah lewat jalan belakang" sahut Renjun.

"Iiih enggak mas" Haechan nadanya di centil centilin.

Renjun noyor kepala Haechan "najis anjing mugoladoh! Gue masih doyan lubang depan"

Haechan cengangas cengenges kek orang kurang kasih sayang hmmm.

"Gue ketemu juga sama orang yang suka merhatiin gadis gue" kata Renjun membuat raut wajah Haechan berubah jadi serius fak ada sedikitpun polesan bercanda.

"Sumpeh lo Njun? Bukan demi alek kan?" Tanya Haechan.

Renjun ngangguk "gue takut gak mampu jagain Ningning. Gue mohon sama lo dan yang lain bantu gue"

Haechan menatap Renjun dengan iba "tenang aja Njun lo gak usah khawatir" Haechan menepuk pundak Renjun.

Setelah percakapan itu mereka gabung sama yang lain buat makan. Renjun paling lahap soalnya dia paling lelah padahal yang masak tuh Jaemin ah udahlah Renjun lelahnya bukan lelah biasa hehe.






























Tamat gak?

Tamat gak?

Tamat gak?

Six A SixWhere stories live. Discover now