- oh gitu

698 113 7
                                    

Renjun lagi di kebun pisang sama inces. Renjun sengaja ngobrol disitu kalau ngobrol di rumah nanti keluarganya bisa denger bahaya kan kalau tiba tiba Renjun di masukin RSJ karena dikira gila sebab ngomong sendiri haha.

"Ces" sapa Renjun.

"Kenapa Njun?" Tanya Inces.

"Lo bisa usir makhluk makhluk aneh itu gak?" Tanya Renjun nunjuk beberapa makhluk tak kasat mata yang berada di sekitarnya.

"Gak bisa Njun, mereka cuma lagi ngumpul kok gak bakal ngapa ngapain. Kalau mereka macem macem sama Njun, Inces gak akan diem aja kok" Inces duduk di samping Renjun.

"Mm Njun, Inces boleh nanya sesuatu gak?" Inces agak ragu ngomongnya.

"Ngomong aja" sahut Renjun.

"Kalau Inces manusia, Njun mau gak jadi pacarnya Inces?" Satu pertanyaan yang bikin Renjun membeku.

Renjun diem aja dia gak tahu harus apa sebenernya Renjun suka sama tuh hantu perempuan tapi ya masa dia pacaran sama hantu kan gak mungkin.

"Lo ngomong apa sih? Jangan ngadi ngadi deh" kata Renjun natap Inces sambil terkekeh.

"Inces serius Njun!" Inces cemberut gitu.

"Emang bisa lo jadi manusia lagi?"

"Kata madam sih bisa tapi Inces harus Njun bunuh dulu" jawab Inces.

"Lah gimana caranya? Sekarang juga lo udah mati cuma arwah lo yang bareng sama gue sekarang" Renjun natap Inces yang ada di sampingnya.

"Njun cukup jambak rambut Inces sampe lepas dari kepalanya tapi Incesnya harus gak tahu" jawab Inces.

"Setelah itu Inces bakal lenyap dari pandangan Njun dan Reinkarnasi tapi Inces gak akan kenal sama Njun pada awalnya karena memori tentang Njun bakal kehapus semua" sambung Inces.

Renjun jadi galau kan kira kira dia harus bunuh Inces supaya terlahir kembali jadi manusia atau tetep gini aja? Entahlah Renjun gak tahu.

Renjun menghela nafas lalu bngkit dari duduknya "kita pulang yuk! Gue udah ngantuk nih" Renjun berjalan mendahului Inces.

Inces cuma natap punggung Renjun yang makin menjauh entah kenapa Inces rasanya pengen jauhin Renjun sekarang. Rasa ingin memeliki Renjun rasanya gak mungkin karena mereka berbeda alam.
















"La la la la la la!!!" Haechan lagi nyanyi sambil teriak entah nyanyi apaan.

"Berisik goblok!" Yangyang lempar bantal sofa ke mhka Haechan mereka lagi ngumpul di rumah Yangyang niatnya sih kerja kelompok tapi daritadi mereka cuma sibuk sama ponselnya masing masing kecuali Haechan dia lupa gak bawa hp.

"Lagian lo semua sibuk sama hp sampe nyuekin gue" Haechan lempar balik tuh bantal ke Yangyang.

"Oh lo manusia?" Tanya Jaemin.

"Maksud lo Jaem?" Haechan mukanya udah gak biasa.

"Gue kira lo makhluk tak kasat mata" Jaemin ngakak diikuti sama yang lain.

Haechan cuma mendengus kesal lalu bangkit dari duduknya pergi ke dapur jangan tanya mau ngapain jelaslah dia mau ambil makanan.

"Chan sekalian ambil minum dong!" Seru Shotaro naro hpnya ke meja lowbat coy.

Shotaro merhatiin Renjun karena kawannya yang satu itu bengong aja daritadi pantesan Haechan ngerasa di cuekin.

"Njun lo kenapa diem aja?" Shotaro buka suara natap Renjun bahkan yang lainya yang tadinya fokus ke hp jadi mengalihkan pandangannya ke Renjun.

"Gue lagi galau" jawab Renjun.

"Tumben! Kenapa?" Tanya Jeno.

Renjun menghela nafas lesu "Inces ilang dari semalam dia gak ikut gue pulang"

"Segitunya lo Njun dia kan cuma hantu" ucap Jeno.

Renjun diem apa yang di bilang Jeno bener ngapain dia mikirin hal itu? Tapi emang Renjun kefikiran sama Inces.

"Inces lagi ada di suatu tempat! Gue bisa anterin lo kalau lo mau" celetuk Jaemin.

"Yang bener lo???!" Renjun kaget.

Jaemin ngangguk mantap.

"Tapi harus malem malem Njun" ucap Jaemin kemudian.

"Gak masalah Jaem yang penting gue pengen ketemu dia" Renjun semangat banget bikin temen temennya saling pandang aneh sama sikap Renjun.

"Makanan dan minuman datang!!!!" Seru Haechan bawa cemilan sama minuman.

"Banyak amat! Lo ambil semua di kulkas gue?" Tanya Yangyang.

"Kan kita perutnya enam Yang kalau bawa sedikit mana cukup" jawab Haechan.

"Lo doang yang perutnya karet!" Kata Shotaro noyor kepala Haechan.

Haechan cuma nyengir udah gak aneh sih temen temennya sama kelakuan Haechan yang emang hobi banget sama makan.









Renjun pulang dengan lesu dia membaringkan tubuhnya di atas kasur.

"Lo dimana sih? Kenapa kemaren malem lo gak ikut gue pulang? Lo marah sama gue apa gimana sih?" Renjun uring uringan kangen kayanya sama tuh hantu perempuan yang selalu ngikutin dia kemana mana kecuali ke kamar mandi itupun karena Renjun larang.

















Rencananya pengen jadiin inces manusia tapi author belum nemu visul inces vers manusia huwaaaa

Klik bintang ya sama komennya juga :)

Six A SixOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz