- salah faham

517 63 3
                                    

Ningning berjalan tak tentu arah dia gak tahu harus kemana.

"Aku harus kemana?" Dia bertanya pada dirinya sendiri.

Melamun sambil berjalan sampai dia gak sadar ada dua orang ngikutin dia.

Ningning menghentikan lalu noleh gak ada siapa siapa terus aja gitu sampe beberapa kali.

Ningning mempercepat langkahnya kemudian setelah merasa lelah dia jongkok memeluk lututnya sambil nangis.

"Hiks.... Njun.... tolong aku" teriaknya lirih dengan air mata terus mengalir dari pelupuk matanya.

Pandangan Ningning melihat sepasang kaki laki laki di hadapannya. Dengan segenap keberaniannya dia mendongkak menatap siapa orang itu.

"Hy cantik" sapa orang itu berjongkok di hadapan Ningning.

Sang gadis reflek dia terduduk shock "si -siapa kamu" cicitnya pelan.

"Santai nona, kenapa panik?" Laki laki itu memasang smirk dan mulai mendekati si gadis.

"Jangan deket deket!" Bentak Ningning berusaha bangkit dari duduknya namun gagal kini dia malah terbaring dan laki laki itu di atasnya.

"Tolong!!!!" Teriak Ningning nangis sejadi jadinya.

Laki laki itu malah tertawa bahkan jaket yang ia kenakan sudah di bukanya.

'Bugh' lengan lelaki itu di tendang seseorang.

"Keparat! Siapa lo!" Teriak cowol tersebut.

"Yang keparat itu lo! Beraninya sama cewek!" Bentak cowok berbadan kekar yang menendang cowok laknat tadi.

*badan kekar udah pasti NCTzen bisa nebak sendiri*

"Jeno" cicit Ningning pelan dia duduk kembali dan menangis.

Gelud lah Jeno dengan cowok jahat itu sementara Ningning dia nangis gak berhenti sungguh dia trauma banget sama kejadian yang menimpanya.

Sepasang tangan memeluk pundak Ningning dari belakang.

"Njun" ucapnya setelah melihat paras yang memeluknya.

Renjun hanya menatapnya datar lalu membantu Jeno menghajar sosok yang mengganggu Ningning.

















Yangyang dan Haechan mengobati luka Jeno.

"Kekuatan lo guna gak sih? Obatin Jeno napa!" Bentak Yangyang natap Shotaro yang asik nonton doang bareng Jaemin.

Shotaro nyengir "oh iya gue kok lupa"

Jaemin cuma ketawa terus duduk di samping Ningning yang lagi di tenangin Renjun.

"Lo ngapain sih pergi segala?" Tanya Jaemin menepuk pundak Ningning pelan.

Renjun geplak tangan Jaemin "punya gue!"

"Baperan amat lo! Gue juga punya kali" kata Jaemin mengusap tangannya karena ulah Renjun tadi.

"Anjiing!!! Sakit goblok!!" Teriak Jeno geplak lengan Haechan.

"Gue yang sakit babi lo geplak kenceng gini!" Seru Haechan.

"Gue udah bilang biar Taro aja yang ngobatin Jeno! Pada bege banget sih lo pada!" Yangyang narik Shotaro lalu dengan cepat obatin Jeno.













"Kamu ngapain pergi dari rumah?" Tanya Renjun. Kino mereka lagi di taman berdua.

"Mama kamu ngusir aku Njun" Ningning nunduk matanya berkaca kaca.

Renjun menghela nafas "bukan gitu maksudnya, mama salah ngomong" Renjun mengusap lembut kepala gadisnya itu.

"Maksudnya kamu gak boleh serumah sama aku, dan kalau kamu nekad pengen serumah sama aku mendingan kamu gak usah ketemu aku lagi. Gitu maksudnya" cerita Renjun.

"Mamaku nyesel katanya. Kita pulang ya ketemu mama" kata Renjun.

"Aku takut" cicit Ningning pelan.

"Selama sama aku, kamu gak usah takut" Renjun menghapus jejak air mata Ningning.

















Renjun dan Ningning nyampe di rumah.

"Maafin mama ya nak? Mama salah bicara" mama Renjun menangis menyesali ucapannya.

"Iya mah, tadi Njun udah cerita semuanya. Maafin aku juga ya mah udah salah faham sama mama" Ningning berkaca kaca.

Mama Renjun memeluk erat sang calon mantu oops hehe.

"Mama udah tahu asal usul kamu, awalnya mama takut tapi jikalau Renjun bahagia, mama merestui" ucap mamanya Renjun masi memeluk Ningning.

"Mama makasih ya mah" Ningning nangis bahagia memeluk sang camer.

"Besok Renjun cari kosan buat kamu ya! Soal bayarnya itu tanggung jawab mama" ucap mama Renjun setelah pelukan itu berakhir.

Ningning cuma ngangguk.








"Aku seneng calon mantu sama calon mertua akur" goda Renjun mereka lagi di belakang rumah deket kolam ikan. Bukan ikan hias tapi mujair kata Renjun percuma buang buang waktu melihara ikan hias kagak bisa di makan. Mujair kan enak bisa di goreng.

"Njun kalau aku ngekos sendirian dong! Aku takut" nah lho mulai manjah.

"Ya terus harus sama aku? Gak boleh lah sayang" kata Renjun.

"Kecuali....

Ucapan Renjun terjeda.

"Kecuali apa?" Ningning gak ngeuh.

Renjun celingukan "kita nikah dulu" bisik Renjun.

Ningning berbinar "mau mau"

Renjun menghela nafas menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Bukan gak mau nikahin ya gila sih tuh Renjun SMA aja belum lulus.






























Awas di kosan nanti Njun malah sering mampir hihi

Six A SixWhere stories live. Discover now