34 Little Secret√

297 42 0
                                    

Notif ada?
Rada nyerempet 🔞🌚
Hope you enjoy it ^^












Matahari telah condong ke arah barat. Sedikit demi sedikit mulai tenggelam. Hanya tersisa mega merah yang memanjakan mata.

Luhan menatap langit dalam keterdiaman. Duduk seorang diri di bangku taman dekat rumahnya. Mengabaikan seseorang yang mengawasinya dari jauh. Pikirannya entah berada dimana.

Sendiri ditemani kesunyian selama hampir satu jam. Terdiam melamun tanpa melakukan apapun. Sungguh sebuah rekor bagi Luhan.

Sosok yang mengawasinya sejak lima belas menit lalu, menghela nafas dan memutuskan untuk berjalan mendekat. Tepukan pada bahunya menyadarkan bahwa ada orang lain di sekitarnya.

"Hei? Kenapa lo? Ada masalah?"

Luhan menengok ke kiri mendapati sosok yang tak asing baginya. Ia hanya menatap sekilas sebelum memandang lurus ke depan.

"Ngapain ke sini ge?" Kata Luhan ketus. Emosinya sedang tidak stabil saat ini.

"Ck, seharusnya gue yang nanya itu. Tadinya gue nyariin lo. Buat pamit." Luhan menoleh dengan cepat. Bahkan namja di sampingnya sedikit meringis karena gerakan spontan Luhan yang bisa saja membuat kepalanya lepas. Pikirnya terlalu berlebihan.

"Mau kemana?" Tanya Luhan yang saat ini ekspresi wajahnya tak dapat di tutupi antara terkejut dan bingung.

"Hahaha lucu banget adik cantik gue." Ujarnya gemas mengacak tatanan rambut Luhan. Rambut yang sebelumnya berantakan menjadi lebih berantakan.

"Gue balik ke China." Tubuh tinggi itu bersandar pada sandaran bangku taman.

"Tapi..... Kenapa mendadak?"

"Baba gue seminggu yang lalu meninggal. Gue disuruh balik buat gantiin dia ngolah perusahaan."

"Ah.... Maaf gue gak tau. Tapi bukannya-" Ucap Luhan penuh sesal.

"Gue mau gak mau berhenti. Ya mungkin dunia musik bukan jalan gue Han."

"Sayang banget padahal dikit lagi gege bakal lulus kuliah." Murung Luhan.

"Hahaha. Udah-udah ganti topik. Lo kenapa disini? Galau?"

"Sorry gue bukan sadboy." Sedikit kekehan keluar dari ranum Luhan.

"Terus?"

"Gue cuma nenangin pikiran doang elah. Eh btw kapan lo berangkat? Bakal balik ke sini gak?" Namja cantik itu sengaja mengganti topik pembicaraan lagi. Dan sepertinya lawan bicara bisa mengerti. Oleh sebabnya, dia tak mencoba bertanya lebih jauh lagi.

"Lusa. Dan untuk balik ke sini- gue gatau. Ya semoga aja gue bisa balik." Helaan nafas berat terdengar dari keduanya.

"Gue paham. Tapi jangan lost kontak lagi sama kita ya ge?"

"Ya gue usahain." Jawabnya cuek. Segera saja Luhan memukul lengannya bertubi-tubi.

"A-auh iya-iya gak bakal lost kontak lagi." Pukulan Luhan berhenti. Hening sejenak di antara mereka.

"Han, lo kalo ada masalah, cerita sama orang lain yang benar-benar lo percaya. Supaya lo gak pendam sendiri. Teman-teman lo ada buat lo. Gue juga siap kalo lo jadiin pendengar curhatan lo. Dan satu lagi coba hadapi masalah itu. Jangan lari kek bocah. Lo udah gede, harus berani ambil tindakan. Arra?" Petuahnya panjang lebar.

"Udah gitu aja. Gue mau nemuin yang lain buat pamitan juga. Belajar yang rajin." Namja tersebut berdiri dari duduknya dan menepuk pelan kepala Luhan.

Little SecretWhere stories live. Discover now