09 Little Secret√

449 77 60
                                    

Baekhyun POV

Tiga hari tidak masuk sekolah rupanya buat gue ketinggalan banyak pembelajaran. Ya sudah tiga hari berlalu. Dan hari ini gue sudah baikan, ralat amat sangat baik kecuali sudut hati gue yang masih agak nyeri.

Saat ini gue, Luhan dan Kyungsoo ada di salah satu bangku kantin. Kenapa bertiga? Entahlah gue gak tau. Duo kopi susu- maksud gue Kai dan Sehun sudah hilang sedari bel tanda istirahat bunyi. Kata Kyungsoo ada urusan sama wali kelas mereka. Yaudah lah ya, bukan urusan gue juga.

Dan Chanyeol?

Sejak kejadian di taman, sifatnya berubah dingin ke gue. Bahkan biasanya kalo gue sakit, dia bakal selalu nemenin gue. Tapi apa? Tiga hari kemarin dia gak menunjukkan batang hidungnya sama sekali.

Bisa dipahami, mungkin emang kemarin gue berlebihan.

Oh, soal urusan Kyungsoo dan Luhan, gue udah cerita semuanya. Semua perasaan yang gue pendam. Termasuk jujur tentang alasan sebenarnya gue bisa sakit.

Reaksi mereka? Terkejut tentu saja. Mereka bahkan mengomentari cerita gue panjang kali lebar. Lebih tepatnya hanya Luhan saja yang mengomel. Kyungsoo seperti biasa hanya akan menjadi penyimak dan sesekali menyahuti.

Dan sejak itu pula, mereka suka menggoda gue.

Jadi, apa rasa yang gue ini masihlah sebuah rahasia? Gue rasa sepertinya iya. Karena pihak yang bersangkutan belum mengetahuinya.

Mungkin?

Tanpa sadar, gue kembali melamun dengan tangan gue yang terus mengaduk-aduk makanan di depan gue.

"WOY BAEK?! LO DENGER KAGA SIH?!" Teriak Luhan tepat di depan muka gue. Karena posisi duduk Luhan dan Kyungsoo di depan gue.

"Hehehehe maaf maaf." Ujar gue cengengesan.

Luhanmenggerutu kecil dengan bibir yang sengaja dimaju-majukan. Tak sadarkah kalau banyak pasang mata yang menatap Luhan gemas? Oh iya gue lupa kalo Luhan kan orangnya gak peka.

"Bitch. Masih aja ngintilin Chanyeol. Gak punya otak tuh orang. Udah kepergok selingkuh juga." Ucap Kyungsoo tiba-tiba yang mana membuat perhatian gue teralihkan ke Kyungsoo dan menghentikan gerutuan-gerutuan dari bibir Luhan.

Gue mengangkat sebelah alis dan mengarahkan pandangan gue ke arah yang sama dengan Kyungsoo di arah belakang gue. Dan gue menyesal telah menoleh ke belakang.

Di sana, Chanyeol tengah memeluk Jennie posesif. Dan Jennie membalas pelukan Chanyeol dengan memeluk lehernya. Sepertinya mereka tak menghiraukan banyak pasang mata yang memandang ke arah mereka. Karena saat ini kantin sedang ramai.

Jantung gue kembali berdenyut sakit. Gue kembali ke posisi gue semula dan menunduk menatap makanan yang belum gue icipi sama sekali tanpa rasa minat.

Gue dengar decitan kursi di seberang gue, dan merasakan ada seseorang yang duduk di samping gue. Gue menoleh menatap Luhan.

"Lo gak sendiri oke?" Luhan membuka suara.

Tanpa sungkan, gue memeluk Luhan dari samping dan menyandarkan kepala gue di bahu sempitnya. Meskipun bukan manusia yang peka, dia manusia yang cukup perhatian.

"Lo bisa Baek, fighting!" Seru Luhan lagi yang gue tanggapi dengan kekehan kecil. Dan gue melepas pelukan singkat gue.

Gue melirik ke arah Kyungsoo yang masih mendatarkan ekspresinya. Tapi gue tau dari sorot matanya, seolah dia berkata 'semua kan baik'.

Gue bersyukur punya mereka berdua.

"Gue mau pesen minum dulu ya." Pamit gue karena tenggorokan gue yang tiba-tiba kering.

Little SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang