08 Little Secret√

446 77 20
                                    

Matahari masih menunjukkan atensinya. Walaupun dihiasi awan yang sedikit mendung.

Entahlah, akhir-akhir ini cuaca sedikit plin-plan. Terkadang panas menyengat kemudian berganti hujan lebat.

Namun mendungnya hari ini tak menyurutkan niat dua namja untuk mengunjungi salah satu sahabat mereka yang tengah terbaring lemah.

Kini kedua namja tersebut, panggil saja Kyungsoo dan Luhan telah berada di dalam kamar sahabat mungil mereka. Duduk di sisian ranjang yang kosong. Baekhyun, namja mungil yang hampir tidak beranjak seinci pun dari tempat tidurnya itu, duduk menyandar di kepala ranjang.

"Kok bisa sakit sih Bee? Bukannya kemarin lo gapapa ya?" Suara Luhan pertama kali. Kentara sekali akan rasa khawatir.

"Kemarin kehujanan hehehe." Balas Baekhyun sedikit lemas.

"Udah minum obat kan?" Tanya Kyungsoo menyahut.

"Udah kok. Ini juga agak mendingan daripada kemarin."

"Kok bisa kehujanan sih? Gimana ceritanya?" Luhan bertanya lagi.

"Kemarin, dari kafe gue gak langsung pulang. Gue keliling dulu eh tiba-tiba hujan. Mana gak ada taksi. Hehehehe." Bohong Baekhyun.

"Emmm..... Baek ngomong-ngomong soal kemarin, yang lo omongin kemarin ke Jennie itu bener? Lo.... Lo, suka sama si tiang?" Tanya Luhan hati-hati.

Kyungsoo tetap pada posisinya yang duduk anteng sambil memainkan ponselnya. Tentu kedua telinganya menyimak pembicaraan.

Baekhyun tersentak beberapa saat. Dan hal tersebut tak luput dari pandangan Luhan. Ia menelan savilanya sebelum membuka suara.

"I-iya." Jawabnya ragu. Baekhyun menunduk. Jemari mungilnya memainkan selimut yang membungkus setengah tubuhnya.

Reaksi keduanya cukup berbeda. Kyungsoo mendengus keras. Luhan sudah melotot kaget menatap sahabatnya.

"Ma-maaf gue gak pernah bilang ke kalian." Lanjut Baekhyun dengan lirih.

"Baek, kita itu temen rasa saudara. Oh, apa cuma gue aja yang ngerasain itu?" Ujar Kyungsoo yang membuka suara. Fokusnya telah beralih ke namja mungil itu dan melupakan kegiatan dengan ponsel miliknya.

"Bukan gitu, Kyung—"

"Terus? Kenapa gak cerita? Lo takut bakal kita tinggal? Lo kira pemikiran kita cetek gitu? Yang dengan mudahnya ninggalin temen sendiri hah?" Lanjut Kyungsoo datar.

"G-gak." Lirih Baekhyun yang semakin menunduk. Semakin meremat selimut.

"Kalo gak anggap gue sama Luhan sahabat tuh bilang." Ucap Kyungsoo dingin.

"Kyung....." Desis Luhan kepada Kyungsoo sambil menepuk lengan Kyungsoo pelan. Kyungsoo hanya mendengus dan kembali menghela nafas.

"Baekie ha-hanya takut. So-soalnya Baekie gak mau kehilangan kalian berdua." Mata Baekhyun mulai berkaca-kaca. Jika Baekhyun sudah menyebut dirinya sendiri dengan nama kecilnya –Bee atau Baekie, tandanya ia dalam mode jinak atau serius.

"Bee, lo gak sendiri oke? Gue sama lo udah temenan lama, udah dari zaman kita belom bisa jalan. Bagaimanapun bentukan lo, gue tetep sayang lo. Gue bakal tetep jadi sahabat lo. Lulu bakal terus jadi temen, sahabat dan saudara buat Bee." Kini giliran Luhan yang menyahuti dengan lembut.

"Hiks...." Isak tangis Baekhyun pecah yang mana membuat dua orang tersebut kelabakan sendiri.

"Bee g-gak mau dipandang aneh sama temen-temen Bee..... Hiks..." Ujar Baekhyun.

"Bee, gue sama Kyungsoo gak mungkin begitu ke lo. Gue emang gak peka sama keadaan sekitar, maaf gue jadi sahabat yang buruk. Sampai-sampai gak tau perasaan sahabat gue sendiri." Kini giliran Luhan yang menunduk.

Baekhyun mendongak dengan cepat dan menatap Luhan dengan mata sembabnya. Sungguh jika bukan dalam keadaan mellow, Baekhyun dipastikan sudah mendapat cubitan di kedua pipinya. Karena demi apapun Baekhyun terlihat begitu menggemaskan.

"Enggak, Lulu gak salah sama sekali. Maafin Bee yang yang gak mau jujur ke kalian."

Terdengar helaan nafas yang bersumber dari Kyungsoo. Kyungsoo mendekat ke arah Baekhyun dan memeluknya lembut. Bisa Kyungsoo rasakan tubuh Baekhyun yang masih hangat.

"Huft, yaudah. Maafin gue. Maafin omongan gue." Sahut Kyungsoo menyesal.

Baekhyun membalas pelukan Kyungsoo tak kalah erat sambil sesenggukan menggumamkan kata maaf. Luhan tak ingin kalah, dia juga menghambur ke dalam pelukan tersebut.

Beberapa menit hanya dihabiskan ketiga namja itu berpelukan dalam keheningan dan isak Baekhyun yang belum sepenuhnya hilang.

Baekhyun mengucek matanya dan menghapus jejak air mata yang masih membekas di pipi. Luhan yang tak bisa menahan rasa gemasnya, segera menyerang dengan cubitan ke pipi kanan Baekhyun. Tapi segera ditepis sang empu.

Mereka tertawa seolah melupakan kejadian beberapa saat lalu.

Pintu kamar tiba-tiba terbuka menampakkan sosok penolong Baekhyun kemarin. Yang membuat seluruh pengghuni di kamar terkejut.

"YIFAN GEGE!? KAPAN BALIK KE KOREA? KOK GAK ADA HUBUNGIN LULU SAMA SEKALI? TERUS KOK BISA DISINI?" Teriak Luhan heboh.

"Ck, dasar rusa betina. Gak berubah, sukanya teriak-teriak. Gue kesini mau njenguk Bee. Bee udah baikan?" Cibir Yifan yang bisa dipanggil Kris ke Luhan yang kemudian mengalihkan perhatiannya ke Baekhyun.

"Mendingan hyung daripada kemarin." Jawab Baekhyun.

"Eh? Ada siapa nih?" Tanya Kris yang melihat sosok lain di kamar Baekhyun.

"Manusia titisan malaikat." Jawab Kyungsoo dengan wajah datar andalannya.

"Idih mau muntah nih Kyung. Eit, jngan natap hyung gitu dong. Nanti jatuh cinta urusannya bisa repot loh." Ujar Kris terlalu percaya diri.

"Najis." Kyungsoo membuat ekspresi seolah-olah ingin muntah.

"Gege kok bisa tau kalo Bee sakit?" Tanya Luhan polos.

"Iya lah kan gue yang kemarin nolongin Baekhyun. Gue gak kebayang sih kalau dia sampai pingsan tanpa ada orang satupun di sekitarnya. Lagian ngapain gitu nangis di tengah taman pas hujan? Dia kira lagi syuting sinetron apa drakor dah." Ucap Kris enteng menyindir Baekhyun.

Baekhyun hanya meringis mendengar ucapan Kris. Luhan dan Kyungsoo menunjukkan wajah terkejutnya.

"Lo masih berhutang penjelasan ke kita." Kyungsoo kembali ke mode datar dan dinginnya.










◎••••••••••◎TBC◎••••••••••◎

Thx sudah membaca
Hasilnya hancur :")

Sorry for typo ^^
Vote + comment juseyo
See U next chapter

Little SecretWhere stories live. Discover now