*6.3

401 40 2
                                    

~~~~
Beberapa menit berlalu kareen dan william sudah selesai memberikan tindakan pada clarisa, mereka pun bergegas berpamitan pada alfando untuk pergi.

"Alfando, bagaimana keadaan matemu? Apa matemu sudah sadar?."tanya clara tiba-tiba pada putranya.

Sedangkan orang yang diberi pertanyaan hanya terdiam dengan menatap matenya yang sedang tidak sadarkan diri lagi.

"Kak bagaimana keadaan matemu? Apa dia baik-baik saja?."tanya gwen pada kakaknya.

"Ya, dia baik-baik saja."jawab alfando singkat.

"Syukurlah lalu mengapa william datang kemari?."tanya clara.

"Sebenarnya mateku sudah sadar mom tapi luka tusuk diperutnya masih belum mengering jadi aku memanggil william untuk memeriksanya."ucap alfando panjang.

"Lalu bagaimana sekarang? mengapa kakak ipar belum membuka matanya kembali."

"Dia masih didalam pengaruh obat,  mungkin sebentar lagi akan sadar."ujar alfando.

Ditengah perbincangan antara gwen dan alfando, clara ingin melihat mate putranya lebih dekat lagi, clara pun langsung mengambil posisi duduk tepat disamping clarisa berbaring.

"Semua luka mate putraku bisa sembuh dengan waktu yang sangat cepat, penyembuhannya seperti kaum wolf dan vampire siapa mate putraku sebenarnya?  Tidak mungkin dia hanya gadis biasa, manusia biasa."gumam clara pada dirinya sendiri dengan terus memperhatikan gadis yang berada didepannya.

Clara terus memperhatikan clarisa dan mulai mengambil tangan putih clarisa.

"Mom, lihat kakak ipar mulai sadar."ucap gwen tiba-tiba senang.

Alfando dan clara langsung melihat kearah clarisa dan memeriksa keadannya.

"Akhh--"

"Sayang, sayang kamu jangan banyak gerak dulu."perintah alfando dan langsung menahan clarisa.

"Clarisa Jangan terlalu banyak bergerak dulu  sekarang."ucap clara pada mate putranya.

"Tapi--aku ingin minum."ujar clarisa begitu saja.

"Fando."panggil clara pada putranya untuk bertukar tempat.

Dengan sigap dan sabar alfando membantu clarisa bagun dari posisi tidurnya dan memberikannya minum.

"Bagaimana keadanmu clarisa? Apa lebih baik?."tanya clara.

Clarisa hanya memberikan anggukkan kecil sebagai jawaban. Jauh didalam pikiran clarisa ia memiliki banyak pertanyaan dimana ia sekarang, dan dimana teman-temannya berada.

"Gwen ayo sayang lebih baik kita keluar sekarang."ujar clara pada putrinya.

"Iya mom."

"Kak jaga kakak ipar baik-baik ya kalau butuh sesuatu panggil aku saja."ucap gwen pada alfando.

Akhirnya clara dan gwen meninggalkan alfando berdua dengan clarisa dikamarnya.
Beberapa menit setelah mereka ditinggal berdua didalam kamar hanya ada kecanggungan diantara mereka.

"Ekhhm... Maaf sepertinya aku harus pergi dari sini sekarang."ujar clarisa memecahkan keheningan.

"Kau mau kemana? Kau harus tetap disini, kau belum pulih sepenuhnya."

"Tapi aku harus mencari teman-teman ku sekarang."

"Tidak perlu, teman-temanmu sudah aman dan mereka juga sudah diberi pertolongan."

"Baik kalau begitu aku ingin menemui mereka."

"Tidak bisa."

"Kenapa? Apa kau berbohong? Sebenarnya mereka tidak disini atau mereka tidak tertolong."tanya clarisa yang mulai berani matap lawan bicaranya.

My mate||•||Slow Up||•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang