Happy Reading!
"Terima kasih kepada ketidaksengajaan yang membuatku dan guru iblis itu bertemu."
[9] Truly Love You
Sebuah tangan dengan lembut menghapus air mataku yang berjatuhan. Aku menoleh. Edgar tersenyum hangat seraya berkata, "Aku minta maaf karena saat di bar aku tidak melarangmu. Aku tahu aku ini bodoh karena mendengar ancaman dari Tamara. Tamara mengancamku agar tidak menghentikanmu minum karena ia akan menghancurkan hidupmu."
Jadi begitu. "A-apakah kamu yang membawaku pulang ke rumah?"
Edgar menghentikan gerakannya. "Maaf, tapi aku tidak mengantarmu pulang." Ia menarik tangannya. "Aku mengantar Tamara pulang atas perintah gadis itu. Sebelum pergi, aku sempat melihatmu mengobrol bersama seorang pria yang memakai jas biru."
J-jas biru? Fro?
Hatsyii. Hatsyii.
Tubuhku benar-benar menggigil. Suhunya empat puluh derajat. Sebenarnya aku ingin berbaring, membatalkan belajarku dengan Fro, tapi ....
Ketukan pintu terdengar. Buru-buru aku merapikan wajahku, memakaikan bedak yang berada di atas meja, setelah itu aku menaruhnya di bawah sofa, takut guru itu bisa mengetahuinya. Setelah menghembuskan nafas berulang kali, kubuka pintu. Fro terlihat dingin, seperti biasa.
"Waktu kita dua jam. Setelah itu aku harus mengajar Tamara."
Ia melangkahkan kaki tanpa menoleh ke arahku sedikit pun. Aku mengikuti arahnya sampai tempat duduk.
YOU ARE READING
Treat You Like An Enemy | ✔
Teen Fiction[Amazing cover art by: Laven K. | @LavenWho] [⚔️] [TEEN FICTION-ROMANCE, COMEDY] Diajari secara private oleh Fro ditambah fakta bahwa ia adalah Wali Kelas di kelasku memang menyebalkan. Karena sifatku yang tak acuh dengan pelajaran, Mama menyuruh sa...