[1] Ugh, I Hate Him!

2K 624 2K
                                    

This cover art and the banner was made by: LavenWho

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

This cover art and the banner was made by: LavenWho

Happy Reading!

"Kami tidak ditakdirkan untuk menjadi seseorang, kami ditakdirkan untuk mengenal seseorang."

[1] Ugh, I Hate Him!

"Guru private? Tapi, aku-"

"Itu hukumanmu karena kamu pergi ke klub malam."

Jawaban telepon dari ujung sana membuat gerakanku yang hendak membuka kulkas, terhenti.

"Ma, aku, 'kan sudah cerita tentang itu. Kemarin itu aku hanya menanyakan alamat kantor baru mama. Lagipula aku tidak memesan minuman di sana."

"Mama percaya padamu, Hyolin."

"Kalau begitu, batalkan saja, ya? Mama telepon orang itu dan bilang kalau aku tidak memerlukannya lagi. Kumohon ...."

"Kamu seharusnya berterima kasih karena ada guru yang mau mengajar private tanpa imbalan."

"Tapi-"

"Apalagi kamu ini jahil sekali dan susah diatur. Nanti kalau bertemu dengan guru private, jangan jahil, harus patuhi perintahnya. Karena perintahnya adalah perintah mama juga."

"Ma-"

"Mama sudah ditegur oleh pramugari. Jaga diri kamu dan jangan nakal."

Setelah mengucapkan itu, mama mematikan teleponnya secara sepihak. Aku mengambil segelas susu, berjalan menuju ruang tamu lalu duduk di sofa yang empuk.

Aku ditinggal sendirian di apartemen dengan luas 375 meter persegi. Tiga kamar tidur dan dua kamar tamu yang kosong tidak pernah ditempati karena aku selalu tidur di sofa karena takut jika suatu saat ada kebakaran ataupun mati listrik.

Walaupun aku tinggal di tempat yang cukup mewah, tetap saja aku akan kesepian untuk 6 bulan ini. Waktu yang cukup lama untuk membuatku menderita karena bosan.

Mama pergi ke Singapura untuk membangun cabang perusahaannya yang ke-20 itu. Banyak yang bilang kalau ingin membangun perusahaan di sana tidak mudah karena proses penyiapan perusahaan yang cukup rumit.

Kalian tahu apa yang dikatakan oleh mama? Ia tidak peduli. Mamaku adalah orang yang nekat. Dua tahun yang lalu, mama membangun perusahaan dari hasil ia memenangkan permainan mahjong sebanyak 500 juta. Aku saja hampir pingsan ketika tahu mama memenangkan uang yang cukup menggiurkan untuk para perampok. Padahal, uang yang mama bawa untuk arisan hanya 3 juta.

Treat You Like An Enemy | ✔On viuen les histories. Descobreix ara