satu

116 15 16
                                    

Alden bukan tipikal anak yang seringkali dijumpai diacara-acara kampus. Bukan juga yang gemar ikut organisasi kayak Sena. Bukan juga yang jadi incaran cewek-cewek dikampus kayak Ian.

Dia itu cuman Alden. Nama lengkapnya Aristides Aldebaran. Cowok itu sebenarnya nggak suka sama namanya karena aneh bin nggak nyambung (menurutnya). Dia lebih seneng kalau orang lain tau namanya cuman sekedar Alden. Alden anak teknik industri.

Walaupun begitu, siapa sih yang tidak kenal Alden?

"Bang Alden, mukanya emang begitu dari oroknya." Begitu kata Regan kalau orang-orang mulai banyak bertanya soal kenapa-Alden-kalau-liatin-orang-kayak-mau-nelen-hidup-hidup.

"TAPI BANG ALDEN MENGHANGATKAN!"

Yang itu suara Sena. Karsena Pratama yang katanya fans nomor satu Aristides Aldebaran. Agak geli sih karena sebenernya Sena dan Alden nggak jauh beda sama Tom and Jerry. Jadi anggep aja perkataan Sena tadi itu pencitraan.

Tapi, Alden memang terkenal di seantero kampus karena punya aura mengintimidasi yang kuat. Entah karena ekspresi wajahnya yang bahkan bisa dibilang poker face itu atau banyak rumor yang bertebaran tentang kalau Alden lewat bakal seperti dikejar Dementor di film Harry Potter.

Ngeri.

"BANG PLIS NEBENG BALIK BANG"

Sama kayak hari ini, Alden yang udah nggak ada kelas dan Sena yang setia ngebuntutin cowok itu dibelakangnya. "Flashdisk gue ketinggalan anjir, hari ini ada rapat penting Bang. Serius deh, nanti gue traktir cimol."

Padahal Alden sengaja diemin Sena yang sedari tadi ngoceh betapa pentingnya flashdisk itu, pasalnya cowok dengan bibir tebal itu kemarin mencuri kulit ayamnya. Hari ini, Alden bales dendam.

Karena kulit ayam lebih dari Sena.

Padahal Sena itu populer dan rasa-rasanya agak nggak mungkin untuk nggak mengenal seorang Karsena Pratama.

Pangeran FISIP.

Itu julukan terkenal yang sering masuk ketelinga Alden kalau dengar para cewek-cewek sedang bergosip. Nggak, dia nggak nguping. Cuman nggak sengaja denger. Suruh siapa bergosip suaranya keras-keras?

Tapi sialnya, Sena emang punya bakat kayak Swiper difilm kartun kesukaan Ayeesha (adik Sena), dengan mudah cowok yang dua tahun lebih muda darinya itu hanya satu gerakan cepat  meraih kunci mobil yang terjulur dari dalam kantung celana jeans Alden.

"ANJIR"

Sumpah, Alden bingung kenapa harus berteman sama orang-orang aneh ini, contohnya si Swiper satu ini. Agaknya Alden sedikit menyesal karena memasuki circle pertemanan ini. Orang-orangnya nggak ada yang normal.

Setelah mendapatkan kunci mobil sedan milik Alden, Sena dengan cepat melangkahkan tungkainya, berlari sekuat tenaga menjauhi Alden yang menghembuskan nafas berat. Mau tidak mau dia harus ikut berlari mengejar anak nakal itu. Padahal sejatinya Alden nggak suka lari. Dia bukan peggemar berat olahraga seperti Regan ataupun Lintang yang jelas punya tubuh atletis yang dapat dipastikan bikin cewek-cewek mimisan atupun berteriak 'hamil online'.

Alden berlari sampai tidak sengaja kakinya menendang sesuatu.

Maket.

Maket punya siapa nih?

Dibawah pohon besar itu tergeletak maket yang Alden bahkan nggak tahu siapa pemiliknya. Karena dia nggak menemukan satu orang pun disana. Merasa bersalah, akhirnya cowok itu berjongkok mengambil Maket malang itu.

"MAKET GUE!"

Duh, tamat riwayatnya.

Di hadapannya tiba-tiba muncul satu orang perempuan. Cantik. Dengan rambut panjang yang dikuncir satu dan kacamata yang bertengger di hidungnya.

walk you homeWhere stories live. Discover now