17) Olimpiade Astronomi II

71 18 6
                                    

"Waktu tinggal 30 detik lagi." MC itu memberi tahu.

Kringggg

Jingga tampak menyerah ketika tim E memencet bel lebih awal. Bukan tidak mungkin mereka yang lebih duluan memencet bisa menjawab dengan benar.

"Tim E, tunjukkan jawabanmu."

Jawaban serta langkah-langkah penyelesaian dari tim E terpampang jelas di layar LCD besar itu.

"Jadi jawabannya -3,4." ucap peserta dari tim E.

"Bagaimana juri tentang langkah penyelesaiannya?" tanya MC.

Ke tiga dewan juri mengangguk yang menandakan jawaban serta cara dari tim E benar.

"15 poin untuk tim E."

Tim E kini menjadi tim terbanyak yang mengumpulkan poin.

MC mulai mendekatkan mikrofon ke mulutnya.
"Pertanyaan kedua. Gerhana Matahari Cincin akan terjadi pada tanggal 1 September 2016. Andaikan titik pusat kedua piringan Bulan dan Matahari berimpit, dan piringan Bulan di saat gerhana tersebut menutupi 98% piringan Matahari, berapakah jarak Bumi–Bulan pada saat itu (dinyatakan dalam satuan km)? Diketahui eksentrisitas orbit Bumi e = 0,0167, dan Bumi berada di perihelion pada tanggal 3 Januari 2016?

Jingga dan Biru bergegas menuliskan rumus masalah pertanyaan tersebut.
"Bandingin luas piringan Bulan sama Matahari." ucap Jingga.

Biru mencorat coret layar benda pipih di depannya.
"Jumlah hari dari perihelion ke 1 September," Biru berpikir sejenak "242 hari."

Banyak sekali angka, pangkat bahkan desimal yang tertera pada tablet masing-masing peserta.

"ini dikali 150.902, jadiiii....." Jingga mulai menghitung angka rumit ini. "380.648!"

Kringgg kringgg

Jingga menghembuskan napasnya, lagi-lagi mereka kalah cepat dalam memencet bel.

"Tim A?" tanya MC.

"Jawabannya 348.501." tim A menjawab dengan sedikit keraguan, masalahnya untuk bisa menemukan angka yang benar, angka-angka itu harus dioperasikan dengan operasi yang rumit.

"Bagaimana juri?" MC menunggu keputusan juri.

Warna merah menjadi dominan di layar utama. Yang menandakan jawaban tersebut salah. Jingga benar-benar memanfaatkan kesempatan itu baik-baik.

"Tim C?" tanya MC pada tim yang berhasil merebut kesempatan.

"380.648 km. Atau lebih tepatnya 380.647,783 km." jawab Jingga.

Binggoo

Layar yang tadinya merah berubah menjadi hijau.

Ini memberi sedikit semangat bagi Jingga dan Biru.

"Gini aja, lo yang mencet bel, gue yang ngerjain." tawar Biru.

"Enak aja! Lo ngeraguin gue?!" Jingga berbicara dengan nada sedikit dinaikkan.

Biru melotot karena Jingga membuat timnya jadi sangat berisik.

"Heh denger ya! Kalau bukan karena gue, lo mungkin di dis, tau gak!"

Biru berdecih.
"Tangan lo stand by di bel. Awas sampai telat!" Biru memalingkan wajahnya menghadap depan.

Jingga sedikit kesal. Rupanya ramalannya jika ia dan Biru tidak akan damai jika disatukan dalam tim, adalah benar. Bahkan ini adalah tim olimpiade, tapi mereka masih saja bertengkar.

Jingga BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang