Click Number Twelve

788 207 27
                                    

"Kayaknya malam ini kita harus masak pakai kayu bakar," Seulgi berujar ketika baru saja memperbaiki posisi jongkoknya menjadi berdiri.

Rose yang masih memakan sisa-sisa daging tadi pagi nampak langsung mengerutkan dahi, "Loh, kenapa?" tanyanya dengan wajah sedikit memelas.

"Tabung gasnya abis,"

"Terus, malam ini mau makan apa? Gue udah laper. Gak liat, nih gue masih nyuil-nyuilin lauk tadi pagi?", Rose lagi-lagi mengeluh dengan bibirnya yang dikerucutkan.

"Gak ada cara lain, selain nyari kayu bakar di luar," Seulgi lagi-lagi menjawab.

Kini giliran Nayeon yang nampak mengernyitkan dahi, "Mau nyari kayu bakar malam-malam gini? Gue gak ikut! Lo mau mati? Ntar kalo ada harimau tiba-tiba nikam gimana?" gadis bergigi kelinci itu sibuk menyuarakan pendapatnya dengan muka masam.

"Gak masalah kalo lo gak ikut. Yang lain masih ada," Jaehyun membalas ucapan Nayeon.

"Yaudah, Nay. Kalo lo mau tinggal gapapa. Yang lain gimana?", Seulgi lagi-lagi bertanya.

"Gue juga tinggal, deh kalo gitu," Rose berujar.

Seulgi hanya mengangguk.

"What about Jennie?" Wonwoo mulai bersuara, menanyakan perihal Jennie yang memang tampak berbeda setelah insiden ponsel tersebut.

"Biarin dia aja di sini. Gue juga izin tinggal. Jagain ini perempuan bertiga. Lagian, badan gue tiba-tiba gak enak," sahut Taeyong meminta izin untuk tidak ikut mencari kayu bakar malam ini.

Dengan cepat ekspresi wajah Seulgi langsung berubah khawatir mendengar aduan pria yang merupakan kekasihnya itu, "Seriusan sakit? But, you're okay, right?" gadis itu mulai mencoba meraba dahi Taeyong.

"No, baby. I'm fine. You can go," katanya mencoba meyakinkan kekasihnya itu.

Seulgi hanya mengangguk sambil tersenyum ke arah pria tersebut.

"Okay. Sebelum hari bener-bener malem, langsung aja cuss keluar," ajak Taehyung yang nampak mulai memimpin jalan.

Yang lain hanya mengangguk, mulai mengikuti kemana langkah Taehyung kali ini.

"Gue titip Jennie," Jaehyun berujar kepada Taeyong dengan wajah penuh harap sebelum dirinya benar-benar mengikuti langkah Taehyung untuk meninggalkan rumah malam itu.

Mendengar permintaan Jaehyun barusan hanya dibuahi anggukan dan senyum simpul dari kekasih Seulgi tersebut, "I would," katanya.

Terlihat garis senyum lega tergambar di wajah Jaehyun saat ini. Pria itu mulai ikut berjalan menuju pintu keluar meninggalkan rumah. Menyisakan Taeyong, Nayeon, Rose, dan Jennie yang tentu saja tetap berada di kamar.

Pria itu berbalik ketika sudah tak menemukan teman-temannya, "Demi kenyamanan bersama, kalian langsung aja ke kamar. Telefon gue kalo ada apa-apa. Gue mau istirahat," ujar Taeyong dengan suaranya yang sedikit serak sembari mulai berjalan meninggalkan kedua gadis itu menuju kamar.

"Don't worry, Yong. Aku yang bakal jagain kamu. Telefon kalo butuh sesuatu, ya!" Nayeon terlihat merespon dengan begitu semangat. Namun tepat di bagian akhir kalimat, Taeyong menutup kencang pintu kamarnya.

Melihat ekspresi Nayeon saat ini membuat Rose sedikit sangsi, "Yaampun, ganjen banget. Sama tikus aja lo takut," ujarnya terang-terangan dengan ekspresi antipati, namun terselip kepolosan seorang Rose disana.

Nayeon tak menggubris. Dirinya mulai berjalan dengan langkah sedikit semangat menuju kamarnya diatas meninggalkan Rose yang masih nampak kebingungan.

DEEP WEB - JNKWhere stories live. Discover now