Click Number One

3.2K 372 93
                                    

Suasana pagi di dalam kampus University of State akan selalu jadi awalan yang baik untuk menaikkan mood. Entah kenapa Jennie selalu menyukai pagi di kampus yang akan dipenuhi oleh para mahasiswa dan mahasiswi yang tentunya gak Jennie kenal semua itu.

Cewek dengan gaya kasual serta rambut hitam legamnya yang tergerai indah itu mulai berjalan menapaki lantai yang terbuat dari porselain kampus menuju kelas pertamanya. Pemandangan pertama adalah Mr. Choi, Dosen rasa hot daddy yang malah menyambut keterlambatannya itu.

"Kamu menangkap kecoak dibagian mana lagi, Nona Kim?", sindir Dosen tampan tersebut dengan senyum culasnya. Membuat Jennie jadi salah tingkah akibat udah kena skak duluan sama alasan yang biasa Dia berikan kepada Mr. Choi setiap kali dirinya telat, menangkap kecoak di sudut rumah.

"Eng--ga, Mr. Kali ini gak nangkep kecoak, kok. Tadi saya gak sengaja kesandung tangga dirumah saya karena licin. Padahal saya gak abis ngapa-ngapain, loh Mr. Jadi harus dibaikkin dulu", ujarnya beralasan sambil ikut memasang senyum culas itu.

Mr. Choi hanya bisa menatap Jennie dengan balutan wajarnya mendengar lagi-lagi Jennie memberikan alasan gak logis atas keterlambatannya sekarang.

"Oh, tangga yang menarik", responnya sambil menatap Jennie selidik. Namun yang ditatap malah biasa aja dan mulai mengambil seat. Duduk tepat di samping Rosé, cewek lugu super baik hati yang emang udah sedari tadi menahan tawa ngeliat adu mulut antara Jennie dan Mr. Choi yang akan selalu terjadi.

"Yaampun. Lo pinter banget, sih ngelesnya?", bisiknya masih sambil mencoba menahan tawa melihat ekspresi Jennie yang masih nampak biasa aja itu.

Dia cuman merespon dengan senyuman miring, "Telat itu gak masalah, asal tugas sama Dia selesai", jawab Jennie dengan ikut berbisik itu.

Rosé lagi-lagi terkikik pelan melihat Jennie yang bener-bener santuy itu.

"Ohiya!", seolah teringat sesuatu, Rosé tiba-tiba membalikkan sedikit badannya. Merogoh sesuatu yang ada di dalam tasnya itu sambil menyodorkannya ke arah Jennie.

"Dari Jaehyun", ujarnya berbisik.

Jennie mengernyit ketika Rosé menyodorkan benda tersebut dengan cara menggeserkannya ke arah Jennie. Menemukan sebuah coklat yang bisa Jennie jamin itu adalah coklat mahal.

Cewek itu mulai menghela nafas, "Ini bukan valentine, kan? Ngapain, sih pake acara ngasih-ngasih coklat segala?", desis Jennie sebal.

Rosé cuman bisa menggidikkan bahu sambil menghela nafas, "Lagian kenapa, sih lo gak mau sama Jaehyun? Udah ganteng, tajir, pinter, anak basket. Apalagi, sih yang kurang?", tanyanya dengan berbisik masih sambil mencoba sesekali fokus dengan penjelasan Mr. Choi.

"Gue gak mau sama yang terlalu sempurna! Gak ada yang bisa gue lengkapin!", balas Jennie lagi.

"Eheerrmmm".

Suara deheman yang datang dari depan itu membuat Jennie maupun Rosé menoleh, dengan senyum culas yang mereka buat-buat itu.

"Nona Park dan Nona Kim, ingin saya kick dari kelas dan tidak mengikuti pelajaran saya dalam satu bulan?", ancamnya dengan suara tenang itu, membuat Rosé cepat-cepat menggeleng, namun Jennie tetap meresponnya dengan biasa aja.

"Engga, Mr! Tadi ada bisnis sedikit. Seriusan!", elak Rose, mulai kembali fokus pada buku referensinya itu.

Sementara mata Mr. Choi gak lama Dia arahin ke Jennie kini. Si cewek yang masih memasang tampang biasa aja dan senyum culas itu membuat Mr. Choi cuman bisa geleng-geleng kepala.

Kelas Mr. Choi berlangsung selama hampir dua jam. Sampai akhirnya Dia menyatakan bahwa kelas untuk hari ini selesai. Seluruh mahasiswa udah ngegas untuk keluar duluan ngedahuluin Mr. Choi.

DEEP WEB - JNKOn viuen les histories. Descobreix ara