Click Number Ten

988 229 19
                                    

Kepulan asap datang dari arah luar. Taeyong membawa beberapa buah bara ditemani sang kekasih yang ikut menenteng jagung yang sempat mereka panen. Yang lain sudah menunggu di luar dengan tugasnya masing-masing.

Malam yang dingin itu mereka gunakan untuk kegiatan bakar-bakaran--- menyambut kedatangan Wendy, sang anggota asing baru. Semua terlihat menikmati pesta malam itu, meski Jennie tak terlalu antusias. Sebenernya ini hanya membuang waktunya saja. Ditambah kehadiran Wendy yang terlihat tak asik sama sekali.

Melihat teman-temannya yang menikmati malam sambil melahap jagung dan daging yang sudah dibakar, Jennie malah memilih untuk membuka ponselnya.

Keningnya mengernyit melihat satu buah pesan terpampang di bar notifikasinya.

Dari anonymous.

Orang gila yang juga sempat mengiriminya pesan itu kini kembali mengiriminya satu buah pesan. Sebuah tautan dengan domain gak jelas disana.

www.bxnskskakaowoqkkls.nc

Gadis itu terlihat geram dengan pesan yang Ia dapat. Satu kunci kemarin belum sempat Ia pecahkan, kenapa timbul lagi hal baru?

Sesaat setelah membuka pesan tersebut, Jennie langsung memilih untuk menghapus pesan tersebut. Rasanya geram melihat orang yang mau main-main seperti ini.

Sepersekian detik kemudian, kening gadis itu mengernyit ketika pesan yang sama dari pengirim yang sama kembali muncul.

www.bxnskskakaowoqkkls.nc

Jennie nampak mulai menenggak salivanya. Ia kembali mencoba menghapus pesan tersebut. Tapi lagi-lagi, pesan yang sama muncul. Terus-menerus setiap kali Jennie mencoba menghapusnya.

Dada gadis itu seolah berhenti. Tangannya bahkan terlihat gemetar saat ini. Jennie kembali menenggak saliva. Tak ada lagi pilihan lain. Gadis itu mulai mencoba meng-klik tautan yang dikirim sang anonymous itu padanya.

Tak lama layar ponselnya menghitam. Jennie mencoba mengutak-atik benda berbentuk persegi panjang tersebut. Namun nihil, tak ada yang terjadi.

Dengan dada yang berdebar, gadis itu mulai mengangkat ponselnya dengan posisi seolah memfoto sesuatu di depannya.

"AAAARRGHHHHHH!!!!!".

Seluruh aktivitas berhenti ketika Jennie tiba-tiba melemparkan ponselnya itu dengan wajah ketakutan.

Jaehyun, manusia pertama yang berlarian mendekati Jennie yang terlihat menggigil ketakutan saat ini.

"Engga! Engga! Engga!" Jennie terus berteriak seperti orang traumatis, mencoba mengalihkan pandangannya dari ponselnya itu.

"Jen, Jen. Tenang, tenang. Don't worry, I'm here," Jaehyun berusaha untuk terus menenangkan Jennie yang benar-benar seperti orang ketakutan itu saat ini dengan cara memeluknya.

Sementara Taehyung yang sudah ikut berjalan mendekati Jennie saat ini memilih untuk merubah haluannya, menemukan ponsel Jennie yang saat ini sudah hitam dan sedikit retak.

"Jen, lo gak papa, kan?" Seulgi ikut datang menghampiri dan menenangkan Jennie yang masih seperti orang ketakutan itu.

"Naeun---Naeun--- Engga! Dia---engga," Jennie terus berbicara seperti orang ngelantur. Sementara Jaehyun terus memeluknya erat, diikuti Seulgi yang mencoba menenangkannya.

DEEP WEB - JNKWhere stories live. Discover now