32✓

49K 3.2K 14
                                    

Kiara sedang menunggu pesananya dikantin kantor saat sedang menunggu tiba tiba ada yang datang lalu mencibirnya

" Heeh anak magang lo kenapa sering dipanggil ke ruangan pak arka ? tanya sinta sinis pada kiara,dia memang tidak menyukai kiara karena kiara sering di panggil arka ke ruanganya dan beberapa kali pula sinta memergoki kiara turun dari mobil arka

" Emang kenapa ya mbak ? tanya kiara santai

" Lo itu harus tahu diri lo itu disini cuma anak magang,kok berani berani mau goda presdir sih " ucapnya lagi

" Goda gimana maksud mbak sinta ? tanya kiara lagi

" Ciiih lo gak usah sok polos ya berapa kali gue liat lo turun dari mobil pak arka,jangan jangan lo simpanan pak arka ya,secara kan pak arka udah punya istri "

" Mbak sinta jangan sok tau dehh,gak ada untungnya juga kan buat mbak,kalau betul saya ngeoda pak arka gak merugikan mbak juga "

" Seharusnya kamu tuh tau diri pak arka gak mungkin suka sama anak magang kaya kamu,lagipula kamu pasti cuma ngejar harta pak arka doang kan "

Kiara mencoba mengontrol emosinya dia tidak mau ribut dikantor sang ayah

" Ohh kiara tau,pasti mbak sinta iri ya sama saya soalnya pak arka gak pernah lirik mbak biar sedikit padahal mbak udah lama kerja disini,sedangkan kiara yang cuma anak magang bisan narik perhatian pak arka,yang sabar ya mbak mungkin saya lebih cantik daripada mbak sinta "

Sinta emosi dengan perkataan kiara saat kiara melangkah sinta sengaja mencekal kaki kiara dengan kakinya alhasil kiara terjatuh

" Awwwww " rintih kiara memegang perutnya sedangkan sinta hanya cengegesan

" Sinta apa apaan kamu " bentak via yang sedari tadi memperhatikan kiara dan sinta

" Saya gak ngapa ngapain diak kok bu " jawab sinta mengelak

" Awww kak via tolong perut kiara sakit " rintih kiara perutnya sangat sakit

Via mendekati kiara dia terkejut melihat dara kelaur dari selangkangan kiara

" Kiara kamu hamil ? tanya via karna melihat kiara pendarahan,kiara tidakm menjawab pertanyaan via karena perutnya benar benar sakit

Saat via akan meminta bantuan dia melihat pak arka yang akan menuju ruangan

" Pak arka " teriak via sehingga arka menoleh dia heran kenapa dikantin itu sangat ramai

" Kiara pak " teriak via lagi

Arka yang mendengar via meneriakan nama kiara dia segera berlari saat sampai arka terkejut melihat istrinya sudah bersimbah darah

" Kiara " panggil arka dan mendekat lalu mengangkat tubuh kiara

" Via kamu ikut saya " ucap arka dia segera membawa kiara keluar dari kantor itu untuk ke rumah sakit

" Mas sakit hikss..." rintih kiara mukanya sekarang sudah pucat dan keringat yang bercucuran

" Sabar sayang sekarang kita kerumah sakit " jawab arka

" Via kamu yang nyetir ya " ucap arka dan via segera masuk ke tempat pengemudi

Selang beberapa menit akhirnya mereka telah sampai dirumah sakit dan kiara langsung di tangani oleh dokter

" Arka kiara kenapa ? tanya bunda yang datang kerumah sakit karna arka menelfonya

Arka langsung memeluk mertuanya itu dia benar benar takut sekarang karna melihat banyaknya darah yang keluar dari selangkangan kiara

" Arka takut bun,kiara tadi pendarahan " lirih arka

" Pendarahan ? kaget bunda dan melepas pelukan arka dan arka menganguk

" Apa kiara hamil ? tanya bunda lagi

" Gak bun,kiara gak bilang sama arka " jawab arka karna memang kiara tidak pernah memberitahunya

Tidak lama dokter keluar dari ruangan kiara berada

" Dokter bagaimana keadaan istri saya ? tanya arka

" Istri anda baik baik saja pak,tapi saya mintaa maaf janin istri anda tidak bisa tertolong " jelas dokter itu membuat tubuh arka menengang

" Ja..nin " ucap arka bergetar

" Iya pak,istri anda sedang hamil dan perkiraan saya janinya sudah 2 minggu "

Arka terduduk lemas dilantai dia merasa gagal sebagai suami dia tidak bisa menjaga kiara dan anaknya

" Kamu yang sabar ya sayang ini ujian buat kalian berdua " ucap bunda menenangkan menantunya itu

" Arka gagal bun jagain kiara " jawan arka lirih dia menanggis

" Udah nak,jangan salahin diri kamu "

Arka langsung teringat kejadian di kantin kantor tadi dia beralih menatap via dengan tajam

" Via apa yang terjadi " ucap arka dingin

" Tadi saya melihat kiara berdebat dengan sinta pak,lalu sinta sengaja mencekal kaki kiara hingga kiara terjatuh " jelas via membuat rahang arka mengeras

" Kita ke kantor sekarang " jawab arka dengan aura yang begitu menakutkan

" Bunda arka ke kantor sebentar,hubungi arka kalau kiara sudah sadar " ucap arka lalu mencium tangan mertuanya dan pergi menuju kantornya

Arka dan via kini telah sampai dikantor semua pegawai takut melihat wajah arka yang begitu menyeramkan seolah olah ada yang akan terjadi

Arka menuju meja pegawainya

" Via mana perempuan itu ? tanya arka bahkan dia tidak sudi menyebut nama sinta

Via menunjuk sinta " Itu pak meja paling pojok" jawab via sedangkan sinta badanya sudah gemetar karna melihat aurah marah dari wajah atasanya itu

" Sekarang kamu bereskan barang barang kamu,kamu saya pecat " ucap arka dingin

" Ta..pi pak salah saya apa ? tanya sinta

Emosi arka langsung pecah mendengar sinta berkata salahnya apa " Kamu tanya salah kamu apa ? bentak arka

" Kamu sudah buat istri saya keguguran " ucapnya lagi membuat sinta terkejut dan menutup mulutnya

Jadi kiara adalah istri atasanya

" Kiara yang sudah kamu tuduh wanita simpanan saya adalah istri sah saya,jadi silahkan kamu angkat kaki dari kantor ini "

" Sa..ya mi..nta maaf pak tapi tolong jangan pecat saya " ucap sinta bergetar dia tidak ingin kehilangan pekerjaan ini

" KELUAR " teriak arka dengan tatapan mematikan membuat semua karyawan menunduk takut

Sinta segera membereskan barang barangnya dan pergi dari kantor itu

MAS DOSENDove le storie prendono vita. Scoprilo ora