Special Chapter: Part 1

Start from the beginning
                                        

Pipi Jisoo sudah banjir dengan air mata. Dadanya naik turun karena ia mulai nangis sesegukan namun tetap berusaha tidak bersuara. Kenapa disaat seperti ini ayah dan adiknya juga tidak ada, tiba-tiba Jisoo merasa sendirian di dunia ini.



"Cengeng."



Jisoo terkejut mendengar suara itu tiba-tiba. Dia buru-buru mengelap air matanya dan menoleh.

Matanya membulat mendapati Taehyung berdiri di sampingnya sambil menatapnya datar.


Jisoo mengerutkan dahinya setelah sadar tadi laki-laki itu mengejeknya.

"Kamu ngejek aku?"


Taehyung tak menjawab, ia mengambil sesuatu dari saku celananya dan menyodorkannya pada Jisoo.

"Punya kamu kan?"


Jisoo menatap benda itu dan mengangkat alisnya.

"I..iya, kok ada di kamu?" tanya Jisoo sambil meraih benda itu. Itu adalah ikat rambut Jisoo yang tadi dipakainya. Jisoo tidak sadar kalau sekarang rambutnya sudah tak terikat.


"Jatuh tadi di kamar mama." Jawab Taehyung singkat.


Jisoo tak membalas juga tak mengatakan terimakasih. Ia hanya terdiam menatap ikat rambut itu. Itu adalah hadiah ulangtahun dari bundanya. Hadiah spesial karena bunda sendiri yang membuatnya. Dan yang paling Jisoo suka adalah gantungan kecil pada ikat rambut itu, yang merupakan dua hewan kesukaannya, Kelinci dan Kura-kura.


Taehyung memperhatikan Jisoo yang terdiam lalu melihat ibu Jisoo yang sedang tertidur. Alisnya langsung bertautan.

"Kalau mama kamu tidur, turunin kasurnya."


Jisoo menatap Taehyung lalu mengikuti arah pandang laki-laki itu. Kenapa harus diturunin?


Taehyung mengerutkan dahinya,

"Jangan bilang kamu ga tau caranya?" tanyanya tak percaya.


Jisoo menatapnya ragu lalu menggeleng pelan. Selama ini ayah atau perawat yang membantu memperbaiki posisi kasur itu. Jadi Jisoo tidak tahu.


Taehyung menghela nafas lalu berjalan melewati Jisoo menuju pinggir kasur.

"Nih, tombol yang ini buat nurunin bagian kepala, yang ini buat turunin ketinggian kasurnya. Kalau tidur, turunin bagian kepalanya biar mama kamu tidurnya nyaman. Kalau mama kamu makan, naikin bagian kepala sama naikin ketinggian kasur supaya antara meja dengan kepala mama kamu ga terlalu jauh, jadi pas nyuapin makanan ga tumpah kemana-mana." Jelas Taehyung panjang lebar.


Jisoo mendengarkan penjelasan Taehyung dengan seksama lalu mengangguk. Ia terkesima karena Taehyung tahu itu semua. Sudah berapa lama dia dan mamanya di rumah sakit ini?


"Cobain." Suruh Taehyung sambil menyingkir agar Jisoo dapat menekan tombol itu.

Jisoo mengerjap namun tetap mencobanya. Jisoo berhasil melakukannya lalu menoleh ke arah Taehyung sambil tersenyum. Namun cowok itu hanya balik menatapnya datar.


Taehyung mengalihkan pandangan ke arah lain. Lalu dahinya berkerut lagi melihat sesuatu.

"Ck, itu juga kenapa humidifiernya ga di refill?" protesnya sambil melihat pelembab udara di samping kasur ibu Jisoo yang tak bekerja.


Jisoo ikut melihat humidifier itu namun diam saja, ia malah balik menatap Taehyung. Taehyung menghela nafas lagi, sudah pasti cewek ini gatau caranya. Ia mengambil humidifier itu dan membukanya. Alis Jisoo terangkat melihat Taehyung mengotak atik benda itu tanpa ragu.


"Buka kayak gini, trus ambil tank airnya, abis itu refill. Kalau engga, humidifiernya ga bakal nyala. Percuma dipajang disini." Ucap Taehyung sambil menyodorkan tank air itu pada Jisoo.


Jisoo mangut-mangut lalu menatap Taehyung. Sebelum dia sempat meraih tank air itu, Taehyung malah menjauhkannya dari Jisoo.

"Udah aku aja. Kamu bersihin aja humidifiernya pake tisu." Perintah Taehyung sambil berjalan ke kamar mandi di kamar itu.


Jisoo hanya menatap cowok itu bingung lalu melakukan yang Taehyung suruh tadi. 



Jisoo memperhatikan Taehyung yang kini sedang memasang kembali humidifier itu. Ternyata Taehyung tidak segalak kelihatannya. Lihat saja, laki-laki itu sudah membantunya banyak hal dari tadi. Jisoo jadi tersenyum kecil.


"Kalau mau jagain mama kamu, hal-hal kayak gini harusnya udah tau. Masa gini aja harus diajarin." Ucap Taehyung tiba-tiba.


Jisoo mengerutkan dahinya tidak suka Taehyung mengkritiknya seperti itu.

"Aku kan belum pengalaman. Kenapa kamu yang sewot?"


"Kalau belum pengalaman, ya belajar. Cari tahu caranya. Bukan malah nangis kayak orang cengeng." Balas Taehyung menyindir Jisoo.


Jisoo semakin kesal karena lagi-lagi dibilang cengeng. Laki-laki ini tau apa tentang Jisoo? Jisoo mau nangis mau engga emang ganggu hidup dia??

"Aku nangis karena sedih lihat bunda. Emang ga boleh? Lagian aku nangis apa engga, apa urusannya sama kamu?" tanya Jisoo kesal.


Taehyung tak membalas, hanya balik menatap Jisoo lama dengan ekspresi yang susah dibaca. Lalu laki-laki itu melihat ibu Jisoo yang masih tertidur lelap.


"Kamu ga takut kalau bunda kamu liat kamu nangis?" tanya Taehyung pelan tanpa mengalihkan pandangan dari ibu Jisoo.


Jisoo tak menjawab, ia bingung kenapa Taehyung bertanya seperti itu tiba-tiba.


"Kalau bunda kamu lihat, bayangin gimana perasaannya. Bunda kamu sedang sakit, ditambah ngelihat anaknya sedih. Kira-kira siapa yang paling menderita?" tambah Taehyung lagi.



Jisoo terdiam, merasa tertampar dengan perkataan laki-laki itu barusan. Ia tak pernah berpikir seperti itu. Kalau bundanya melihat Jisoo menangis seperti tadi, sudah pasti bunda ikut sedih. Jisoo merasa malu dengan dirinya sendiri. Ia merasa kalah dewasa dengan Taehyung.



"Lagian nangis ga akan merubah apa-apa. Percuma jadi anak cengeng." Tambah Taehyung lagi sebelum keluar dari kamar itu, meninggalkan Jisoo yang dibuat kesal dengan kalimat terakhirnya.  

Fallin' For You [Vsoo] ✔Where stories live. Discover now