Chapter 1

5K 379 40
                                    

Ordinary.

1.

Hermione duduk di depan pria berkumis tebal yang seharusnya mengajukan pertanyaan wawancara tapi hanya diam saja dari tadi.

"Mr. Walter." Hermione berseru pelan.

"Iya?"

"Bukankah seharusnya anda memberikanku beberapa pertanyaan?"

"Terkait?"

"Tentang kemampuan kerjaku, berapa jam aku bisa bekerja dalam seminggu, berapa bayaran yang kuinginkan, sesuatu seperti itu." Hermione menjelaskan

"Oh... kau benar. Jadi Miss..." Pria di depan Hermione kembali melihat kertas yang Hermione bawa tadi. "Hermione, sebelum ini kau pernah bekerja di pemerintahan dan rumah sakit, bisa kau jelaskan lebih jelas pekerjaan macam apa yang kau lakukan?" Mr. Walter bertanya.

Hermione tersenyum kecil. "Aku bekerja 3 tahun di salah satu kementrian di London, kementrian yang mengurusi ketenagakerjaan. Kemudian aku bekerja di rumah sakit selama 3 tahun. Dan di dua pekerjaan itu aku hanya mengurusi berkas." Hermione setengah berbohong.

Ia bekerja di Kementrian Sihir bagian Magical Creature dan selalu berurusan dengan para peri rumah yang mengalami penyiksaan dari pemiliknya, itu berarti ia bekerja mengurusi ketenagakerjaan bukan? Ia kemudian berhenti bekerja di kementrian sihir lalu kuliah dan menjadi Healer, itu berarti ia bekerja di rumah sakit bukan?

"Hanya berkas?" Mr. Walter bertanya.

Hermione mengangguk. "Aku mengurus berkas para pekerja yang mengalami kekerasan domestik di dalam dan di luar Inggris. Hanya berkas." Hermione menekankan. "Kemudian aku bekerja di rumah sakit membantu asisten laboratorium dengan berkas penelitian mereka. Hanya merapikan berkas." Hermione berseru lagi.

"Kalau kau selalu bekerja dengan berkas, kenapa kau tidak melamar di perpustakaan kota atau semacamnya?" Mr. Walter bertanya.

Hermione menggigit bagian dalam pipinya dan menahan dirinya untuk tidak jengkel. Hermione sudah melamar di dua perpustakaan di London dan dua di Oxford, tapi tidak. Tidak ada yang mau menerimanya.

"Aku merasa perlu sedikit perubahan." Hermione berseru. "Aku ingin merapikan kaset-kaset video film dan musik." Hermione berseru lagi dan memberikan senyuman terbaiknya.

.

"Hermione, kau baik-baik saja?" Ginny berseru bingung saat menemukan sahabatnya memasak di dapur. Semenjak dua bulan yang lalu kerjaan sahabatnya yang satu ini hanya mengurung diri di kamar tamu rumahnya dan Harry. Sesekali jika perasaannya sedang baik ia akan pergi mencari pekerjaan atau membantu membersihkan rumah atau membersihkan halaman, tapi baru kali ini ia melihat Hermione membuat makan malam.

Hermione membalikkan tubuhnya dan tersenyum. "Aku dapat pekerjaan." Hermione berseru kencang dan melompat senang.

Ginnya langsung mendekat dan mereka berdua berpelukkan senang. "Beritahu aku, kau jadi Healer lagi?" Ginny bertanya.

Hermione menggeleng.

"Kau bekerja di kementrian lagi?" Ginny bertanya, mulai bingung.

"Kau mendaftar di rumah sakit atau klinik Muggle? Apa namanya? Dokter! YA! Kau jadi Dokter?" Ginny bertanya.

Hermione menggeleng.

Senyuman di wajah Ginny mulai memudar. "Baiklah, aku menyerah. Apa pekerjaan yang baru kau dapatkan?"

"Penjaga toko rental video."

.

Harry mengetuk-ngetukkan jarinya di meja ruang makannya. Ginny dan Ron duduk di hadapannya.

"Hermione mendapatkan pekerjaan di toko rental video." Ginny memberitahu.

"Aku tahu itu, Gin. Kau sudah mengulangnya berkali-kali." Ron berseru jengkel.

"Dan ia bertindak seperti mendapatkan pekerjaan terbaik di St. Mungo atau menjadi Mentri sihir atau menjadi kepala laboratorium penelitian besar di suatu tempat." Ginny berseru lagi.

"Aku tidak yakin apa yang harus kita lakukan." Harry berseru.

"Terakhir aku bicara padanya tentang apa yang harus dilakukan untuk menjadi orang biasa dia malah mengajakku menikah." Ron berseru pelan.

Ginnya dan Harry tertawa.

"Terimakasih banyak." Ron memutar matanya pada adiknya dan sahabatnya.

"Kalian tidak sedang membicarakanku kan?" Hermione berseru entah muncul dari mana.

Hermione langsung duduk di ujung meja dan melihat ke tiga temannya sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya.

"Ada apa dengan kalian bertiga?" Hermione bertanya.

"Ada apa denganmu, Hermione?" Ron bertanya balik.

"Ada apa denganku? Apa kalian tidak salah bertanya?" Hermione berseru jengkel.

"Kau terobsesi menjadi BIASA." Ginny menjawab.

"Aku tidak terobsesi menjadi biasa." Hermione membela dirinya. "Aku kan memang hanya orang biasa." Hermione berseru lagi.

Harry, Ginny, dan Ron menghela nafas mereka bersamaan.

"Kenapa kalian menghela nafas kalian?" Hermione bertanya benar-benar jengkel dan meletakkan tangannya di pinggangnya.

Ginny menghela nafasnya lagi. "Hermione, semua orang mau jadi di atas rata-rata, semua orang ingin menjadi pintar, baik, cantik, semua orang ingin menjadi yang terbaik. Kau sudah mendapatkannya, kenapa kau malah mau jadi orang 'biasa'?" Ginny bertanya lagi.

"Karena aku tidak bahagia, Gin." Hermione menjawab.

"Itu karena kau mengambil keputusan yang salah. Dan mengambil keputusan yang salah dilakukan oleh semua orang, baik mereka yang di atas atau di bawah rata-rata." Harry menambahkan lagi.

"Itu tidak berarti kau harus mengubah dirimu, Hermione." Ron berseru lagi.

Hermione berdiri dari tempat duduknya. "Kalian tidak mengerti." Hermione berseru, matanya berkaca-kaca. "Harry, Ginny, terimakasih sudah menampungku beberapa minggu. Besok aku akan mencari apartement di dekat oxford." Hermione berseru lalu pergi dari ruang makan itu.

Mereka tidak mengerti, mereka tidak mengerti betapa inginnya Hermione menjadi BIASA.

...to be continued

OrdinaryWhere stories live. Discover now