Chapter 10

1.7K 280 52
                                    

Ordinary.

10.

Draco pulang ke rumahnya dengan supir rumah sakit. Ia tidak menggunakan mobilnya lagi karena ia tidak bisa menyetir saking lelahnya. Ia masuk ke rumahnya setelah berterima kasih pada supir rumah sakitnya.

Ia masuk melalui pintu depan dan baru akan menaiki tangga yang ada di kamarnya saat ibunya memanggil dari dapur. "Draco?"

Draco menghela nafasnya dan menyeret kakinya ke arah ruang makan. "Iya, Mother." Draco menjawab kemudian menemukan kedua orangtuanya sudah siap untuk sarapan.

"Aku ada emergency tadi malam, bolehkah aku tidur dulu?" Draco berseru mengantuk kepada kedua orangtuanya. Ia mengambil satu potong roti yang ada di meja itu dan mengunyahnya langsung.

Narcissa dan Lucius melirik satu sama lain.

"Emergency di rumah sakit?" Lucius bertanya pelan.

Draco mengangguk. "Tapi aku tidak melakukan operasi, hanya mengawasi." Draco menjelaskan lagi.

"Oh..." Narcissa mengangguk. "Tidurlah kalau begitu, Son. Kau butuh istirahat."

Lucius mengangguk setuju.

"Alright." Draco menjawab kemudian pergi ke kamarnya dan beristirahat.

Ia masuk ke kamarnya. Melepas pakaiannya dan sepatunya. Setelah bertahun-tahun bekerja sebagai dokter dan terbiasa dengan kegiatan seperti ini ia bisa pulang, mandi dan kemudian tidur seperti robot dan autopilot. Karena ia tahu kalau ia tidur sebelum mandi kuman dan virus yang ada di tubuhnya dari rumah sakit bisa menempel lebih lama dan memberikan dampak yang tidak baik.

Setelah mandi ia mengeringkan rambutnya sebentar dengan pengering rambut kemudian menutup tirai jendela kamarnya dan berbaring di kasurnya dan menarik selimutnya.

.

"Dokter Malfoy!" Seseorang berseru dan mengagetkan Draco yang sedang memberikan beberapa instruksi kepada dokter lain.

"Iya?" Draco berbalik.

"Dokter Malfoy, ada masalah dengan balita yang baru masuk. Tidak ada dokter senior di ruang gawat darurat."

Draco mengangguk kemudian ikut berlari dengan Dokter muda itu keluar dari ruangan ICU ke ruangan emergency.

Draco kemudian dengan sigap membantu salah satu pasien yang dimaksud. Beberapa pasien lain yang kondisinya tidak terlalu mengkhawatirkan bisa melihat apa yang sedang terjadi.

Draco dengan sigap memeriksa anak perempuan yang usianya sekitar empat tahun. Ia memeriksa sambil diberitahu situasi kondisi anak itu oleh dokter yang tadi memanggilnya.

Anak perempuan itu terlihat kesakitan dan nafasnya sesak meskipun sudah diberikan oksigen untuk membantunya bernafas. Draco memeriksa mata dan lidah anak perempuan itu.

"Apa dia punya reaksi alergi terhadap sesuatu?" Draco bertanya pada ibu anak itu yang berdiri di samping kasur itu.

"Setauku tidak ada."

Draco kemudian memberikan instruksi untuk memberikan suntikan dan obat sambil menunggu pemeriksaan sampel darah anak itu.

Setelah diberikan obat melalui suntikan, anak perempuan itu sedikit lebih tenang dan bisa bernafas tenang. Draco mengelus kepala anak perempuan itu lembut. Ia kemudian melihat ke arah ibunya. "Kemungkinan ada reaksi alergi padanya. Kita perlu menunggu hasil test darah sebelum memberikan obat atau tindakan lainnya." Draco menjelaskan kepada ibu anak itu.

OrdinaryWhere stories live. Discover now