Chapter 16

1.2K 154 9
                                    

Ordinary.

16.

-Flashback-

"Apa yang harus kulakukan supaya kau memberikan jurnal ini kepadaku? Bukan hanya meminjamkannya?" Hermione bertanya serius.

Draco pura-pura berpikir. "Hmm... apa ya?"

"Aku serius, Draco!" Hermione berseru lagi.

Draco mengangkat bahunya. "Kau bisa menikah denganku, dengan begitu semua milikku juga akan jadi milikmu." Draco berseru sambil lalu dan membuat Hermione nyaris terkena serangan jantung.

Hermione mengambil satu buku yang ada di meja itu dan memukul lengan Draco kencang dengan buku itu. "KAU. TIDAK. BOLEH. BERCANDA. SEPERTI. ITU. KEPADA. PEREMPUAN."

"Aw." Draco berseru sambil mengelus-elus lengannya sambil tertawa. Draco kemudian menunjukkan beberapa halaman di dalam jurnal itu yang mungkin akan membantu Hermione. Keduanya kemudian fokus kepada jurnal itu sampai seseorang mengetuk pintu kamar Draco.

Hermione melihat agak panik ke arah Draco. Draco mengedipkan sebelah matanya dan berjalan ke pintu dengan santai dan membuka pintu itu.

"Draco?" Narcissa berseru saat Draco membuka pintu dan menemukan Draco di pintu dan Hermione Granger di meja kerja yang ada di kamar itu.

"Selamat malam Mrs. Malfoy." Hermione berdiri canggung dan menyapa Hermione.

Mata Narcissa terbelalak, ia kaget, tapi kemudian ia mengendalikan ekspresi wajahnya dan tersenyum lebar ke arah Hermione. "Selamat Malam Miss Granger. Senang bertemu denganmu lagi."

"Hermione akan menginap. Kami sudah makan Pizza tadi sebelum ke sini. Aku hanya menunjukkan jurnal milik Professor Snape kepada Hermione." Draco mengupdate ibunya dengan kondisi mereka.

Wajah Hermione memerah, Draco dan dirinya terdengar seperti remaja umur belasan tahun yang akan belajar kelompok. Tentu saja ia dan Draco tidak berencana melakukan apa-apa, ia hanya pergi ke rumah kediaman keluarga Malfoy karena Draco ingin menunjukkan jurnal paling berharga yang ada di dunia ini.

Hermione tidak yakin, tapi di dalam kepalanya sudah muncul begitu banyak kemungkinan-kemungkinan, kesempatan-kesempatan yang mungkin bisa muncul, yang mungkin bisa ia dan Draco capai dengan jurnal yang sekarang ada di tangannya.

"Tentu saja, kalau kalian membutuhkan sesuatu aku ada di bawah ya." Narcissa berseru, ia menyentuh pipi Draco lembut dan tersenyum ke arah Hermione kemudian pergi dari situ.

.

Mereka berdua kemudian menghabiskan waktu untuk menentukan apa yang harus mereka lakukan setelah ini. Setelah beberapa waktu Draco bisa merasakan kalau Hermione merasa pundak dan lehernya pegal.

"Kau bisa beristirahat di kasurku kapan saja, kalau lehermu pegal." Draco berseru kemudian berdiri. "Aku akan mengambil air." Draco keluar dari kamarnya.

Tidak lama Draco kembali ke kamarnya, ia menemukan Hermione duduk di kasurnya namun dari posisi dan wajahnya, Draco bisa melihat kalau Hermione merasa canggung.

"Kenapa kau merasa sungkan duduk di kasurku?" Draco bertanya pada Hermione sambil meletakkan air yang ia bawa di meja.

"Ya... aku tidak enak saja." Hermione menjawab.

"Granger, aku tidur di kasurmu dan practically tinggal di sofamu." Draco berseru sambil memutar matanya.

"Just live in her house Draco. It's time!" Lucius berseru dari depan pintu. Membuat Draco memukul keningnya. Kenapa kedua orangtuanya senang sekali meledeknya.

OrdinaryHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin