Chapter 8

1.6K 283 29
                                    

Ordinary.

8.

Hermione menghela nafasnya dan menyeruput kopinya, sambil duduk melihat toko yang kosong melompong hari ini. Matt bilang ia ada pertandingan sepak bola dan tidak bisa bekerja shift sore hari ini.

Ia tidak tahu kenapa ia menceritakan begitu banyak hal pada Draco Malfoy semalam. Salah pria itu kenapa menceritakan begitu banyak hal terlebih dahulu, membuat Hermione merasa nyaman membuka dirinya dan menceritakan alasan sesungguhnya ia melarikan diri ke sini.

"Granger!" Draco Malfoy muncul entah darimana.

"Kau menganggetkanku!" Hermione berseru.

Draco tertawa dan meletakkan kotak kecil di atas meja konter yang memisahkan mereka berdua. "Kupikir kau mungkin kelaparan. Matt bilang dia ada pertandingan sepak bola jadi kau sendirian malam ini." Draco berseru.

Hermione tersenyum. "Untuk ukuran pemilik rumah sakit dan dokter spesialis, kau memiliki banyak waktu luang ya?"

Draco tertawa tapi tidak mengatakan apa-apa dan membuka makanan yang ia beli untuk mereka berdua.

-Flashback-

"Cepat cerita." Hermione berseru tidak sabaran.

"Bukankah waktu sidang terakhir kau dan Potter juga Weasley ada di sana?" Draco bertanya.

Hermione mengangguk. "Aku ingat putusan sidangmu, mereka bilang kementrian akan mengambil tongkat kalian bertiga, melucuti sihir kalian dan mengambil alih semua harta keluarga kalian. Apa itu benar?"

Draco mengangguk, menahan tawanya, tidak mengerti kenapa Hermione begitu bersemangat mendengar ceritanya.

"Lalu bagaimana kau bisa membangun rumah sakit seperti sekarang?" Hermione bertanya.

Draco tertawa.

"Well... aku dan kedua orangtuaku nyaris tidak punya apa-apa. Untungnya kementrian tidak mengambil satupun pakaian kami." Draco memberitahu.

"Pakaian?" Hermione bertanya lagi.

Draco mengangguk. "Mereka mengambil semua emas dan perhiasan yang ada, guci, tongkat, artifak, uang tunai, semua yang ada di brangkas di Malfoy Manor dan semua yang ada di Gringotts. Tapi mereka tidak mengambil pakaian kami."

Hermione masih bingung.

"Ayahku tidak pernah lebih bersyukur daripada ini, ibuku menghabiskan begitu banyak uang untuk pakaian kami, pakaianku, ibuku, dan ayahku. Selama ini Lucius selalu mengeluh kepadaku kalau ibuku menghabiskan sangat banyak uang untuk pakaian, sangat, sangat banyak. Dan pertama kali kami mengungsi ke dunia muggle, kami membawa 3 koper baju, tentu saja ada lebih dari 50 kardus besar yang sementara ku titipkan di tempat Blaise."

"Petugas kementrian mungkin berpikir 'lihat apa yang bisa mereka lakukan sekarang dengan baju-baju itu' " Draco berseru, menirukan petugas kementrian dengan senyuman di wajahnya, merasa itu bukan lagi sesuatu yang harus ia ingat sebagai memori buruk.

"Kami bahkan tidak bisa menginap beberapa hari di tempat Blaise." Draco berseru lagi, mengingat betapa buruknya masa-masa itu. "Ia memberikanku uang muggle untuk mencari penginapan. Ibuku tidak berhenti menangis begitu kami mendapatkan kamar di hotel kecil tidak jauh dari london, kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan saat itu. Aku keluar untuk mencari makan saat seseorang tiba-tiba memberitahuku kalau Jacket yang kugunakan sangat bagus dan ia mau membelinya dengan harga 200 Pounds."

"Draco." Hermione berseru. "Kurasa kau dibodohi oleh orang itu."

Draco tertawa lagi. "Tentu saja, belakangan aku tahu kalau jacketku seharusnya bisa dijual dengan harga 1000 Pounds atau lebih."

OrdinaryWhere stories live. Discover now