21

26.3K 450 29
                                    

tak sengaja resti melihat dito memeluk alesha sangat erat di dapur, resti melihat ada yang aneh dari pelukan tersebut, wanita paruh baya itu berjalan mendekati mereka berdua.

"dito berhenti gangguin adek kamu" ucap resti yang membuat kedua orang itu terkejut.

dito langsung melepas pelukan nya.

"maaf bun" ucap dito lalu pria itu segera pergi dari dapur.

"sha" panggil resti saat dito sudah pergi.

"iya bun" sahut alesha.

"kalian udah gak boleh terlalu deket lagi, kalian udah punya rumah tangga masing-masing" ucap resti.

"kita udah jarang ketemu bun" balas alesha.

"maksudnya bunda, kalo kalian ketemu, gak usah pelukan lagi, gak enak di liat" ucap resti.

"kenapa bunda tiba-tiba ngomong begitu?" tanya alesha sembari menatap resti.

"bunda cuma ngingetin aja kalo kalian gak bisa sedeket dulu lagi" jawab resti.

"udah gak kok" balas alesha.

"tapi pelukan tadi menunjukkan sebaliknya" ucap resti.

"bunda, dari kecil aku sama bang dito udah selalu berdua, pas bunda sama ayah selalu kerja" ucap alesha.

"bunda tau tapi kalian gak boleh begitu terus, jaga perasaan pasangan kalian, lagipula kalian udah sama-sama punya anak" ucap resti.

"okay aku usahain" balas alesha.

"ya udah bunda ke depan dulu" ucap resti kemudian ia pergi dari dapur.

alesha cemas, sepertinya wanita yang melahirkan nya itu sudah mulai curiga dengan kedekatan dirinya dengan dito.

alesha segera menyesuaikan masakan nya lalu ke ruang keluarga seraya membawa masakan tersebut.

"wah kayanya enak nih" ucap sultan, ia segera mengambil makanan ringan tersebut.

alesha duduk di sisi sultan, dito heran melihat itu, dirinya menatap alesha penuh tanya, alesha mengerti, wanita itu pun mengambil ponsel di meja dan mengirim pesan kepada dito.

to bang dito: bunda ngelarang kita deket-deket.

ponsel dito berdering, pria itu pun membuka gawai nya, setelah membaca pesan tersebut dito terkejut, ia segera membalas.

from bang dito: yang bener lo?.
to bang dito: iya, kayanya bunda udah curiga sama kedekatan kita yang gak wajar.
from bang dito: ya udah okay, tapi nanti kita harus ngomongin ini.
to bang dito: okay.

dito tak membalas pesan alesha.

"kenapa gak duduk disana?" tanya sultan seraya menunjuk posisi di samping dito.

"lagi mau sama kamu" jawab alesha tersenyum.

sultan ikut tersenyum mendengar nya kemudian ia mengecup kening alesha dengan penuh kasih sayang, dito mengalikan pandangan saat hal itu terjadi.








®®®®®®®®
"sha ikut bunda belanja yuk" ajak resti pada alesha.

alesha yang sedang mengajarkan dea bicara pun menatap sang ibu.

"tumben" ucap alesha.

"udah lama kita gak keluar bareng" ucap resti.

"okay, aku siap-siap dulu" ucap alesha.

usai siap resti dan alesha pun pergi, sampai di dalam mobil resti membuka suara.

"kamu yakin besok mau pulang?" tanya resti.

"iya bun" jawab alesha setelah ia menjalankan mobilnya.

"bunda mau tanya sama kamu" ucap resti.

"iya tanya aja" balas alesha.

"sejak kapan dito memperlakukan kamu secara gak wajar?" tanya resti tanpa basa-basi.

alesha terkejut mendengar itu.

"maksud bunda apa?" tanya alesha.

"gak usah pura-pura gak ngerti" balas resti.

alesha berusaha tetap bersikap tenang.

"aku beneran gak paham apa maksud bunda" ucap alesha.

"pelukan yang bunda liat di dapur kemaren itu gak wajar" ucap resti.

"oh itu, mungkin karna bang dito terlalu kangen sama aku, itu biasa bun" ucap alesha.

"tapi itu tetep gak wajar" ucap resti.

alesha sedikit memelankan laju mobil.

"gak ada yang terjadi bun, percaya sama aku" ucap alesha sembari tersenyum.

"bunda ibumu, bunda lebih tau kamu lebih dari siapapun" ucap resti serius.

"gimana bunda bisa berpikir bang dito sejahat itu?, bang dito juga anak bunda" ucap alesha.

"iya, bunda tau itu, maka dari itu bunda tanya kamu soal ini" ucap resti.

"gak ada yang terjadi" ucap alesha.

ia tidak boleh jujur, atau dito akan terancam.

"bunda liat kamu sama dito selalu berdua di kamar berjam-jam, itu ngapain?" tanya resti.

"ngobrol" jawab alesha.

"alesha kamu anak bunda, gak seharusnya kamu bohong begini" ucap resti.

"sekarang aku yang tanya sama bunda, bunda berpikir apa tentang aku sama bang dito?" tanya alesha.

"kalian bersikap gak wajar, gak layaknya kakak-adik, itu kelihatan dari pelukan dito ke kamu kemaren" jawab resti.

"okay aku akuin bang dito emang berlebihan tapi itu karna sayang dan buat yang kita berduaan di kamar itu yang emang cuma ngobrol, kenapa lebih milih di kamar karna lebih privasi, bunda kan tau sedeket apa kita semenjak aku masih kecil" ucap alesha.

"tapi bunda liat kalian mulai gak wajar" ucap resti.

"bunda tenang aja, kita  baik-baik aja, gak ada yang terjadi, dan aku bakal bilang sama bang dito bahwa sikap nya gak boleh berlebihan lagi" ucap alesha.

"ya udah kalo kamu kekeh begitu, syukurlah, bunda lega" ucap resti.

alesha tersenyum tipis mendengar nya, ia pun lega karena sang bunda akhirnya percaya.

takdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang