10

61.3K 708 3
                                    

akhirnya dito usai mengucapkan ijab kabul, semua keluarga tersenyum bahagia, tak terkecuali alesha, dirinya bersyukur karena ia akan pisah rumah dengan dito, dan itu berarti ia akan aman.

usai ijab mereka bertukar cincin, setelah itu mereka beristirahat sejenak kemudian akan di lanjut dengan resepsi.

saat alesha akan pulang dulu untuk berganti pakaian tiba-tiba ada yang menahan tangan nya.

"abang, ngapain?" tanya alesha heran saat ia melihat ke arah seseorang yang menggenggam tangan nya.

"mau kemana?" tanya dito balik.

"pulang, ganti baju" jawab alesha.

"ayo sama gw aja, ada yang mau gw omongin" ucap dito, dirinya menarik alesha masuk ke dalam mobilnya.

"harusnya abang sama mbak tasya sekarang, nanti mereka nyariin" ucap alesha.

"dia lagi ngobrol sama bunda dan mamanya" balas dito.

alesha diam, ia membiarkan dito membawanya pergi.

"mau ngomong apa?" tanya alesha saat mobil sudah melaju.

"lo tinggal bareng gw mau gak?" tanya dito balik.

alesha bingung harus menjawab apa.

"gw gak mau bikin kalian repot" ucap alesha pada akhirnya.

"gak, nanti lo jadi tanggung jawab gw" ucap dito.

"gw gak mau ganggu kalian" ucap alesha.

"gak dek" balas dito.

"sorry bang" ucap alesha.

"jadi lo nolak?" tanya dito.

"sorry" balas alesha pelan.

"mau menghindar dari gw hm?" tanya dito dingin.

"gak, bukan itu maksud gw" jawab alesha.

"gw mau lo tinggal bareng gw, dan lo gak boleh nolak" ucap dito.

alesha menarik dan menghembuskan napas.

"kita masih bisa ketemu kapan aja, abang bisa ke rumah" ucap alesha.

"jadi lo tetep nolak?" tanya dito.

"tolong ngerti, kita udah gak bisa bareng terus" ucap alesha lembut.

dito tak merespon, ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, 20 menit kemudian mereka sampai di rumah, dito keluar dari mobil dan menarik alesha masuk ke dalam rumah.

dito menarik alesha sampai di dalam kamar gadis itu, lalu pria itu mengunci pintu, seperti biasa, kemudian mendekati gadis itu dengan tatapan dingin.

"okay gw gak akan maksa lo tapi" ucap dito menggantung.

"tapi apa?" tanya alesha.

"abang bakal ngerusak gw" lanjut alesha.

"gak, masih ada kewarasan dalam diri gw, walau sedikit" jawab dito.

"terus?" tanya alesha.

"tiap pulang kuliah kalo gak ada urusan lo ke kantor gw" ucap dito.

"boleh gw ngomong" pinta alesha.

"ya ngomong aja" balas dito.

"kenapa sih sekarang jadinya setiap kita tatap muka, abang cuma nurutin kegilaan abang aja?, gw kangen abang yang dulu" ucap alesha.

dito mengubah tatapan nya menjadi lembut.

"sebenernya gak ada yang berubah, tapi sejak kejadian itu lo selalu takut sama gw" ucap dito.

"gw masih sering ngajak lo beli es krim atau jalan keluar tapi lo gak pernah menikmati itu" lanjut dito.

"karna setelah itu abang selalu maksa gw buat ngelakuin hal yang gak wajar" balas alesha cepat.

dito menghembuskan napas kasar.

"iya, gw yang salah" ucap dito.

"cepet ganti baju, abis itu balik kesana" lanjut dito lalu ia mengecup kening alesha sekilas dan keluar dari kamar alesha.

sementara alesha hanya diam.

setelah membersihkan diri dan berganti pakaian, dito dan alesha keluar kamar masing-masing.

"besok gw honeymoon 1 minggu, dan lo harus chat gw setiap lo mau pergi kemanapun" ucap dito saat mereka melangkah ke luar rumah.

"iya bang" ucap alesha.

tiba-tiba dito memegang tangan nya.

"kenapa?" tanya alesha.

namun bukan jawaban yang alesha dapat, malah sebuah ciuman, gadis itu terkejut dan mencoba menghentikan kegilaan kakak nya itu.

"bang" ucap alesha saat dirinya berhasil menghentikan aksi dito.

"diem dek, jangan sampe gw maksa lo" ucap dito.

"ini bisa nanti bang, selesaiin dulu acaranya, nanti mereka nyariin kita" ucap alesha.

"ya udah okay" ucap dito pelan.

alesha pun menggandeng tangan dito, sampai di mobil dito membuka suara.

"gw mau tanya sama lo" ucap dito.

"apa?" tanya alesha.

"lo pernah bilang lo benci gw, apa itu bener?, apa gw udah jadi sejahat itu di mata lo" tanya dito.

mendengar itu alesha jadi teringat kejadian malam itu, dimana dito memperlakukan nya dengan keji.

"itu gak serius, kalo gw benci abang gak mungkin kita ngobrol kaya gini" ucap alesha.

"dek" ucap dito pelan sembari menggenggam tangan nya.

"gw tetep sayang sama abang" ucap alesha.

dito tersenyum mendengar nya, ia menyadarkan kepala alesha di bahu nya lalu mengelus rambut gadis itu dengan lembut.

"mau honeymoon kemana?" tanya alesha mengalikan pembicaraan.

"malaysia" jawab dito.

"deket" balas alesha.

"iya" ucap dito.

"gw berharap waktu berhenti sekarang" ucap alesha, dirinya begitu menikmati sentuhan dito yang seperti ini.

"kenapa?" tanya dito.

"karna sekarang sikap abang normal, layaknya kakak pada adik" jawab alesha.

"ini emang salah gw, seharusnya gw gak iseng hari itu" ucap dito.

alesha menatap dito kemudian mengecup pipi pria itu dengan lembut selama beberapa detik.

"I love you brother" ucap alesha.

"I love you too sister" balas dito.

alesha kembali menyandarkan kepalanya di bahu sang kakak.

"kalo lo mau gw terus normal, gw harus menjauh dari lo, isi kepala gw udah gak kaya dulu tentang lo dek, racun udah nguasain pikiran gw" ucap dito.

"gw tau bang, gak perlu ngejauh, gw tutup mulut" ucap alesha.

"tapi lo belum menerima keadaan ini" ucap dito.

"gw gak akan pernah nerima karna ini gak wajar dan salah tapi gw juga gak mau abang pergi" ucap alesha.

"thank you dek" ucap dito.

alesha tidak merespon.

takdirحيث تعيش القصص. اكتشف الآن