Minta Balikin Salam?

10 3 1
                                    

"Hai Diba cantik, anterin gue yuk" Ajak Oliv.

"Males"

"Ayolah Dib, cuma ke atas ke kelas Xl"

"Ngapain si naik-naik segala"

"Nih gue dititipin surat sama tetangga gue katanya dia sakit. Dib ayooo keburu bel" Ucap Oliv sambil menarik-narik tangan Diba. Mau ga mau Diba harus mau.

"Lepas "

" Hehe"

Mereka jalan menuju lantai atas menuju kelas Xl IPA 2.

"Lo mau ikut masuk juga Dib? "

" Ogah"

Saat Oliv masuk segerombol temen-temen Arel datang dan Arel tentunya. Diba tak menyadari karna dia sibuk dengan hpnya.

"Woy bos, ini dia cewek yang kemaren" Ucap salah satu cowok disana. Diba hanya menengok sebentar lalu mengalihkan pandangannya kehp lagi.

"Hai dek, kalo boleh tau nama kamu siapa ya? " Tanya seorang cowok yang mendekat ke Diba. Tag nama cowo itu si Dirga Abraham.

Diba langsung berjalan meninggalkan segerombolan cowok-cowok itu. Ia lupa harus menunggu sahabtnya yang lama sekali di dalam.

"Eh"  Kaget Oliv saat keluar dari kelas Xl IPA 2 dan hampir saja menabrak orang-orang di depan pintu IPA 2.

"Lo anak baru di sini ya? Kayaknya ga ada wajah kayak lo di IPA 2 deh" Tanya salah satu cowok disana. Tag namanya si Bayu Pramudya A.

"Emm saya emang bukan anak Xl IPA 2  kak, saya masih kelas X" Ucap Oliv sambil sesekali melihat ke kanan dan ke kiri.

"Oh pantes. Lagi cari apa lo dek"

"Kakak liat temen saya? "

" Temen lo kayak dimana dek? Gue kan gatau temen lo. Lo aja baru tau gue"

"Tadi si nunggu disini kak"

"Cuek ga orangnya? "

" Iya-iya kak, kakak liat? "

" Tadi si turun ke bawah gara-gara ditanya namanya sama monyet"

"Emang disini ada monyet kak? "

" Tuu" tunjuk Bayu dengan bibirnya.

"Geblek lo ya"

"Hehe ya udah kak permisi"

"Eh bentar, siapa nama temen lo tadi? "

" Namanya Adiba, panggil aja Diba"

"Oh Diba. Bilangin sama Diba ya dapet salam dari Arel gitu" Arel langsung mengeplak kepala Bayu, Bayu hanya tertawa geli.

"Ya udah kak misi, mau bel" Oliv langsung pergi menuju kelasnya.

"Woy Diba ngapain lo ninggalin gue, seneng banget si lo ninggalin gue"

"Kebelet"

"Kebelet apaanlo, mana ada kebelet ke kelas"

"Kebelet duduk"

"Kebelet duduk apa karna diganggu sama gerombolannya kak Arel? " Tanya Oliv dengan senyum jahilnya.

" Gak"

"Ngaku aja lah Diba. Oya lo dapet salam tadi dari kak Arel" Diba hanya diam tak menanggapi ucapan sahabatnya.

"Eh ko lo diem aja si ga mau jawab 'waalaikumsalam' gitu apa salam balik buat kak Arel"

"Emang dia minta buat di balikin salamnya? "

"Ya gak si tapi, bodoamat lah gue gak mau ngomong sama lo lagi" Diba hanya menatap datar sahabat gajenya ini.

"Malem minggu gue nginep di rumah lo ya Dib"

"Dib jawab dong masa diem aja, kan harusnya gue yang marah"

"Kan li yang bilang gak mau ngomong sama gue"

"Iya tapi udah lah lupain yang tadi. Jadi boleh gak gue nginep di rumah lo? "

" Hm"

                                ~~Arel&Adiba~~

"Mending lo pulang sama gue aja yuk, dari pada disini sekolah udah mulai sepi juga"Ajak Oliv. Sejak tadi Oliv menemani Diba menunggu jemputan, tapi jemputan Diba tak kunjung datang juga.

"Gak"

"Ayo gue anterin. Masa gue tinggal lo sendiri di sini. Kalo lo diculik gimana? "

" Udah deh Liv mending lo pulang kasian nyokap lo"

"Tapi lo sendirian, nanti lo di bawa hantu gimana"

"Mana ada"

"Ya udah gue pulang duluan, tapi kalo ada apa-apa lo kabarin gue ya"

"Hm" Oliv menjalankan mobilnya menuju rumahnya. Alasan kenapa Diba gak mau di anterin Oliv karena rumah mereka jaraknya jauh dan berlawanan. Sebenernya Diba juga gak mau Oliv menemaninya sama aja merepotkan tapi Oliv yang maksa.

Tak biasanya supir Diba menjemput setelat ini. Apa ada masalah dengan mobilnya atau gimana.

"Eh ada adek Diba cantik, belum pulang dek" Rupanya masih ada siswa sejak tadi di Sekolah. Diba hanya menggeleng sebagai jawabannya.

"Pulang sama Arel mau gak? Kasian tuh jok belakang Arel sudah berdebu" Ucap Dirga dengan tawanya. Arel menatap tajam Dirga membuat Dirga meredakan tawanya.

"Dek katanya disini tuh pernah ada yang gantung diri di pos satpam, itu pos saptam belakang lo dek. Lo ga tak--"Saat akan melanjutkan cerita karangannya Dirga menoleh kearah dimana Diba tadi duduk, tapi tiba-tiba Diba sudah gak ada.

"Rel kayaknya tadi bukan Diba deh masa udah gak a--" Belum selesai menyelesaikan ucapannya Dirga lagi-lagi melongo melihat Arel yang sudah memboncengkang Diba dan meleset begitu saja.

Dirga jadi merinding, sekarang tinggal dia sendirian di sekolahan. Ia jadi ingat cerita yang dia karang sendiri.

Dirga pun langsung ngacir pulang kerumahnya. Hawa disekolah sudah tidak mendukung.

HAY bantu suka gak sama ceritanya?
Bantu vote&komen ya.
Share sekalian ya.
Sampai jumpa di part selanjutnya❣️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARIBATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang