Yewon menuruni tangga kayu menuju lantai dasar rumah, setelah meninggalkan Yeji yang tertidur di kamarnya. Berjalan menuju suara dari kedua orang tuanya dan neneknya yang berada di suatu ruangan sedang saling berbicara. Yewon berjalan mendekati asal suara tersebut, dan menemukan mereka disebuah ruangan yang diyakini adalah ruang santai didalam rumah tersebut.
Didalam ruangan tersebut, Yewon melihat neneknya yang sedang duduk di atas sofa dekat tungku perapian yang menyala sambil merajut. Ia juga melihat ibunya yang sedang merangkai bunga Lavender kedalam sebuah vas kaca, yang kemudian diletakan di atas meja yang ada ditengah ruangan. Dan terakhir, ia melihat ayahnya yang sedang menatap keluar melalui jendela besar yang ada diruang santai. Menatap kearah langit yang tertutup awan kelabu, dan ladang bunga Lavender yang disirami air hujan.
"Apa Yeji masih tidur?" tanya ayah Yewon yang kini melihat kearah Yewon saat Yewon memasuki ruang santai.
"Iya ayah" jawab Yewon singkat, bergerak menuju ibunya yang sedang duduk di sofa panjang berwarna merah dan duduk di samping ibunya.
"Apa aku juga bisa tinggal disini ibu?" tanya Yewon lembut, sambil meletakkan kepalanya dipundak ibunya dengan manja.
"Tentu saja" jawab ibu Yewon melihat kearah Yewon yang bersandar manja dipundak ibunya.
"Tapi, belum saatnya Umji-ah" imbuh ibu Yewon lembut.
Yewon mengangkat kepalanya yang semula bersandar dipundak ibunya. "Kenapa ibu?" tanya Yewon dengan perasaan sedikit sedih.
Ibu Yewon mengusap rambut panjang Yewon, dan juga pipi tembam Yewon dengan lembut. Lalu menatap kedua mata Yewon dengan tatapan hangat.
"Karena memang belum saatnya, Umji-ah. Karena kau masih dibutuhkan di sana. Kau masih diharapkan dan dibutuhkan oleh orang-orang yang sangat mencintaimu seperti kami yang selalu mencintaimu" ujar ibu Yewon dengan rasa belas kasih.
"Hujan ini adalah buktinya, Yewon-ah. Mereka sangat mengharapkan kau kembali, hingga mereka merasakan kesedihan yang mendalam" ujar nenek Yewon yang ikut memberikan perhatiannya.
Seketika Yewon merasa sedih dan berat hati jika harus meninggalkan orang-orang yang ia rindukan selama ini, padahal mereka baru saja saling bertemu.
"Kau sangat tau, apabila kau meninggalkan tempat ini bukan berarti kau benar-benar meninggalkan kami. Kami akan selalu ada di hatimu, walaupun kau meninggalkan tempat ini" ujar ibu Yewon dengan penuh rendah hati.
"Kembalilah Yewon-ah. Ayah Yeji membutuhkanmu, begitu juga adik Yeji yang ada didalam kandunganmu" ayah Yewon menunjuk pada perut Yewon.
"Selama ini Yeji sudah merasa tidak adil, karena tidak bisa dilahirkan dengan sempurna dan melihat dunia yang ditempati ayah dan ibunya. Maka, akan sangat disayangkan apabila adiknya juga akan mengalami hal yang sama. Karena sesungguhnya ia masih memiliki kesempatan itu" ayah Yewon mencoba menjelaskan.
"Maka, kembalilah Umji-ah. Dia membutuhkanmu, Yoongi-mu" ujar ibu Yewon dengan lembut.
Yewon terdiam sejenak, mencoba memahami bagaimana isi hati dan keinginannya yang terdalam. Apakah ia memilih untuk tetap tinggal atau memilih kembali kepada Yoongi.
"Apa eomma akan pergi?" ujar Yeji yang tiba-tiba sudah berjalan menuju ruang santai menghampiri Yewon.
"Yeji-ah, kau sudah bangun?" tanya Yewon yang terkejut karena kehadiran Yeji secara tiba-tiba.
"Aku merasa kedinginan, jadi aku terbangun" ujar Yeji santai saat ia sampai di samping Yewon lalu duduk disampingnya.
"Apa eomma akan pergi?" tanya Yeji lagi. "Apa eomma akan kembali ketempat appa?".
YOU ARE READING
All About You [너에 관한 모든 것] {END}
RomanceCara mencintaiku tidaklah sulit. Hanya genggam diriku erat seperti apa yang kau lakukan saat ini. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita nanti. Namun aku menyukai bahwa tidak ada yang sudah ditentukan. Cara mencintaimu tidaklah sulit. ...
Miracle
Start from the beginning
![All About You [너에 관한 모든 것] {END}](https://img.wattpad.com/cover/194977638-64-k734956.jpg)