Save Me

679 65 5
                                        

"Aku tahu bahwa kau adalah penyelamat satu-satunya dalam hidupku. Dan memberi bantuan jika hal yang menyakitkan datang. Yang terbaik dariku, kau adalah satu-satunya yang aku miliki".

Untuk : @babyji_lili



Keesokan harinya, setelah Taehyung mengetahui bagaimana sang adik mengalami perlakuan buruk dari seniornya. Dan bagaimana semalam Seokjin dengan telaten mengobati luka lebam Yewon sambil tak berhenti meneteskan airmata karena melihat kondisi lengan dan membayangkan perilaku kasar yang diterima Yewon. Di esok harinya Yewon tiba-tiba mengalami demam tinggi. Hal itu diketahui Seokjin saat ingin membangunkan Yewon untuk berangkat sekolah.

Kembali dengan cepat Seokjin mengobati Yewon. Ia segera mengompres Yewon dengan air hangat untuk menurunkan suhu tubuhnya, membuatkan bubur, meminta Taehyung untuk menyampaikan izin untuk sekolah Yewon, meminta tolong kepada Yoongi yang menginap dirumah untuk membeli obat penurun demam, dan menelfon Seohyun Noona untuk meminta izin tidak bekerja karena harus menjaga dan mengurus Yewon yang sedang sakit.

Seokjin duduk disisi kiri Yewon untuk mengompres Yewon yang tertidur, sesekali ia kembali mengobati luka lebam Yewon. Seokjin kembali meneteskan airmata saat melihat kondisi adik kesayangannya, lalu berakhir kembali menangis dalam diam.

"Aku harus bagaimana ayah?" lirih Seokjin dalam tangisnya dan seketika merindukan sang Ayahnya.



Februari, 2005

Dipertengahan bulan februari Cho bersaudara sedang bersiap diri, karena hari itu akan menjadi hari kelulusan Taehyung disekolah menengah atas. Terlihat Taehyung sedang merapikan rambutnya didepan cermin yang ada diruang tengah. Seokjin sedang memakai jas dengan ukuran agak panjang, sementara Yewon sedang menyiapkan meja untuk mereka sarapan sebelum berangkat ke sekolah.

"Aku datang" terdengar suara Yoongi yang datang kerumah Yewon dengan setelan santai, celana jeans panjang, sweater berwarna biru dan jaket berwarna abu abu.

Yoongi berhenti sejenak mengamati orang-orang yang berada dirumah Yewon. Mereka sedang sibuk dengan dengan urusan mereka masing-masing. Taehyung yang sibuk dengan rambutnya, Seokjin dengan pakaiannya dan Yewon yang berkutat diarea sekitar dapur dan meja makan.

Lalu Yoongi segera melepaskan tas ransel miliknya, meletakkan diatas meja persegi. Kemudian menghampiri Yewon yang sedang meletakan mangkuk berisi sup.

"Kau tidak bersiap?" tanya Yoongi yang berdiri disamping Yewon yang sedang mengambil nasi.

"Aku sudah siap" jawab Yewon yang sedang memasukan nasi kedalam mangkuk.

"Oppa mau ikut sarapan?" Yewon menyodorkan mangkuk nasi kearah Yoongi.

Yoongi menggeleng.

"Tidak, aku sudah sarapan. Terima kasih" ujarnya lalu mengusap kepala Yewon lembut. Kemudian mengambil mangkuk yang sudah diisi dengan nasi oleh Yewon dan membawanya ke meja makan.

"Kau tidak ikut ke sekolah Yoon?" Seokjin kini tampak sudah selesai dengan urusannya, lalu duduk dikursi meja makan dan menerima nasi dari Yewon, "Terima kasih" ujarnya lembut.

"Tidak bisa hyung, aku ada janji dengan profesor untuk tulisan tesisku" jawab Yoongi lalu duduk disalah satu kursi dimeja makan.

"Ini tugas akhirku, aku ingin segera selesai kuliah" Yoongi mengatakan tujuannya.

"Lalu menjadi Produser Musik" ujar Taehyung yang duduk disamping Yoongi. Dan seketika Yoongi menatap Taehyung dengan tatapan dingin.

"Aku harus duduk dimana? Yewon sudah duduk disamping Seokjin hyung", Taehyung membela diri, lalu mulai menyantap sarapannya. Taehyung benar, Yewon sendiri yang memilih duduk disamping Seokjin.

All About You [너에 관한 모든 것] {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang