All About You [너에 관한 모든 것] {END}

It's Over

Yewon berjalan setengah berlari menuju rumahnya, tubuhnya basah kuyub diguyur hujan deras sepanjang perjalanan dari Villa keluarga Yoongi menuju rumahnya. Yewon meninggalkan Yoongi yang masih terlelap setelah menggagahi dirinya. Tubuh Yewon terasa sangat sakit diseluruh otot tubuhnya, terlebih pada area sensitifnya. Dan tidak hanya itu saja, dari semua rasa sakit diseluruh tubuhnya, hatinya jauh lebih sakit.

Yewon tak bisa mempercayai apa yang terjadi padanya, bahkan Yewon tak mau lagi membayangkannya. Setelah bagaimana Eunkyung membuatnya sakit hati dan bahkan membuatnya hampir mati karena segala bentuk gangguan dari Eunkyung, dan Yewon masih mampu bertahan. Tapi, hari itu bagaimana Yoongi memperlakukannya dengan sangat keterlaluan, membuat Yewon tak hanya sakit hati tapi juga hilang akal.

Yewon akhirnya sampai diarea rumahnya, segera ia membuka gerbang rumahnya, terlihat sangat sepi. Yewon bergerak memasuki halaman rumah lalu berjalan menuju pintu utama rumahnya. Pintunya masih terkunci, berarti kedua kakaknya masih belum pulang. Dengan cepat ia mengambil kunci dari dalam tas ranselnya. Lalu membuka pintu dengan kuncinya, setelah itu Yewon berlari menuju kamarnya kemudian meletakkan tasnya yang basah dipojok kamar, lalu bergerak menuju kamar mandi.

Didalam kamar mandi Yewon segera melepaskan baju yang baru saja ia beli saat akan pergi ke villa. Ia merasa bersyukur bahwa sebelumnya ia sempat membeli baju baru, karena baju yang ia pakai sebelumnya sudah koyak karena dirobek paksa oleh Yoongi. Setelah ia menanggalkan semua pakaiannya, segera ia membasuh tubuhnya dengan air hangat. Yewon menggosok seluruh tubuhnya dengan sabun dan tangannya, ia merasa tubuhnya sangat kotor, bahkan ia merasa aroma tubuh Yoongi masih menempel pada tubuhnya, sejenak ia merasa jijik dengan tubuhnya.

Yewon terduduk dilantai kamar mandi, ia menangis sambil bertumpu pada kedua lututnya. Hatinya masih terasa sakit mengingat apa yang baru saja terjadi padanya, meruntukkan dirinya bagaimana bisa ia membiarkan hal ini terjadi pada dirinya. Dan yang lebih membuat Yewon kecewa adalah aroma tubuh Yoongi yang tak bisa hilang dari tubuhnya, walau ia sudah berkali-kali menggosok kulit tubuhnya dengan sabun.

"Yewon-ah, kau tak ingin sarapan?" tanya Seokjin yang masuk kedalam kamar Yewon, melihat Yewon masih berada di atas tempat tidurnya dengan selimut yang menyelimuti seluruh tubuhnya.

"Tidak Oppa, aku masih mengantuk .. nanti saja" jawab Yewon malas dari balik selimutnya.

"Baiklah kalau begitu. Kau jadi pemalas selama liburan musim panas" ujar Seokjin menyerah lalu beranjang meninggalkan kamar Yewon.

"Ah, jangan lupa. Minggu depan Oppa akan wisuda Yewon-ah" Seokjin mengingatkan, namun yang sebenarnya hanya mencoba membuat Yewon bangun dari sikap malasnya.

"Aku ingat Oppa" balas Yewon sambil mengacungkan jari jempolnya, tanpa membuat tubuhnya keluar dari selimut.

"Baiklah, Oppa berangkat ketempat kerja dulu" ujar Seokjin kini benar benar menyerah.

"Jika kau ingin sarapan, semua ada dimeja makan. Baik-baiklah di rumah, jika ingin keluar rumah jangan lupa bawa payung. Belakangan ini sering hujan, kemarin kau juga kehujanan bukan?" Seokjin berbicara pangjang lebar seperti seorang ibu.

"Iya Oppa aku mengerti" ujar Yewon dengan nada malas dari balik selimut.

Dan kali ini Seokjin benar benar meninggalkan kamar Yewon. Tak lama terdengar suara mobil yang dipakai kedua kakaknya yang pergi meninggalkan rumahnya. Setelah tak lagi mendengar suara mobil kakaknya. Yewon bangkit dari tempat tidur, menuju meja belajarnya kemudian mengambil cermin berukuran sedang yang ada di atas meja lalu ia bercermin. Ia melihat bekas ciuman Yoongi masih terlihat disekitar leher dan terlebih pada bagian dada atas tubuh Yewon. Yewon kembali menangis pelan, mengingat bagaimana ia bisa dengan bodoh membiarkan Yoongi menikmati salah satu bagian tubuh Yewon itu.