"Dirumah ini semua orang memiliki marga Cho, terkecuali Yeji. Hanya dia yang tak memiliki marga Cho" neneknya kembali memberikan petunjuk.

"Lalu siapa marganya, nek?" tanya Yewon yang merasa sangat penasaran.

"Dia memiliki marga Lee, karena ayahnya memiliki marga Lee. Dan ibumu yang memberikan nama Yeji" jawab nenek Haewon memberitahu siapa Yeji.

Seketika jantung Yewon berdetak cepat, air matanya seperti kembali ingin keluar dari pelupuk matanya setelah ia mengetahui tentang siapa ayah Yeji dan juga tentang keberadaan ibunya.

"Umji-ah..." panggil seseorang dari arah belakang Yewon.

Seketika Yewon membalikkan tubuhnya, mengikuti arah suara dari seseorang yang memanggil nama panggilan yang biasa dipanggil oleh Taehyung, kakak keduanya.

Saat Yewon telah membalikkan tubuhnya, ia melihat sosok seorang wanita yang seusia dengan ayahnya berdiri didepan pintu rumah. Wanita berparas cantik, dengan rambut panjang berwarna kecoklatan, memakai pakaian putih berbalut cardigan rajut berwarna abu-abu menatap kearah Yewon dengan tatapan lembut.

"Umji ku.." ucapnya dengan lembut sambil bergerak mendekati Yewon perlahan.

"Eomma.." panggil Yewon saat melihat wanita yang dipanggil dengan sebutan ibu berjalan menghampirinya.

Perlahan Yewon pun berjalan mendekati wanita yang sangat ia kenali, walau sejak ia usia 3 tahun tak pernah bertemu. Wanita yang sangat mirip dengan seorang yang telah membuatkan gaun pengantin untuknya, dan seseorang yang sangat ia rindukan dalam relung hatinya. Saat wanita itu hampir mendekat, seketika Yewon sedikit berlari menghampiri wanita yang telah melahirkannya kemudian memeluknya erat saat ia telah sampai dihadapan ibunya.

"Umji ku, sudah tumbuh dewasa menjadi wanita yang sangat cantik. Ibu sangat merindukan dirimu, Umji-ah" ujar ibu Yewon sambil menangis saat ia telah memeluk Yewon dan Yewon yang menangis di pelukan ibunya.

"Ibu sangat senang bisa bertemu denganmu, Umji-ah.." ucap ibu Yewon merasa bahagia, lalu mengecup kepala Yewon lembut.








Yewon dan Ibunya duduk di kursi panjang yang terbuat dari batang pohon, sambil menatap kearah padang bunga Lavender yang membentang luas dan indah dipandang mata. Ibu Yewon juga menyuguhkan teh dari bunga Chamomile yang menyegarkan, sementara Yewon masih senang melihat Yeji yang sedang bermain ayunan yang dibuat di batang pohon besar yang ada didepan rumah.

"Yeji tumbuh dengan baik disini, dia sangat pintar, kritis, dan juga aktif" ujar ibu Yewon yang menceritakan tentang diri Yeji.

Mendengar itu, Yewon menoleh kearah ibunya yang juga melihat kearah Yeji.

"Dia sangat mirip dengan ayahnya" imbuh ibu Yewon sambil tersenyum melihat Yeji yang tertawa karena asik bermain.

"Sebenarnya ini dimana ibu?" Yewon yang kembali menanyakan keberadaannya saat ini.

Yewon menyadari keberadaannya sangatlah aneh. Sebenarnya ia merasa sangat bahagia, karena ia bisa bertemu dengan orang-orang yang sangat ia rindukan. Terlebih kepada Yeji, sosok anak perempuan yang sebelumnya tak pernah ia bayangkan, bagaimana wajahnya. Tapi, disisi lain ia juga sadar bahwa dirinya yang sedang berada ditempat yang tak akan ia temukan di dunia nyata. Lalu, apakah semua ini nyata atau hanya sekedar mimpi.

"Kau bertemu dengan ayahmu lebih dulu. Apa ayahmu sudah mengatakannya?" tanya ibu Yewon lagi, mencoba membantu Yewon mencari jawaban dari keraguannya.

"Sebuah pulau yang tak bisa dilupakan namanya, dan keajaiban yang tak akan hilang" jawab Yewon mengingat jawaban yang diberikan ayahnya.

Ibu Yewon tersenyum manis, sambil menatap ladang bunga Lavender dengan tatapan lembut.

All About You [너에 관한 모든 것] {END}Where stories live. Discover now