Yewon, bersama ayahnya dan Yeji yang disebut adalah anak perempuan Yewon berjalan dijalan setapak diantara padang bunga Lavender, padang bunga berwarna ungu yang mampu menyihir perhatian kedua mata untuk melihat dan mengaguminya. Dari kejauhan terlihat sebuah rumah bertembok putih dengan atap rumah berwarna abu-abu gelap berada ditengah padang bunga Lavender.
Saat mereka hampir mendekati rumah itu, seketika Yeji mempercepat gerak jalanya dengan setengah berlari, melewati padang bunga menghampiri seseorang yang sedang duduk di sebuah kursi dibawah pohon besar, yang berdiri seorang diri di samping rumah tersebut.
"Jeungjo Halmeoni..." seru Yeji untuk panggilan kepada nenek buyut, pada seorang wanita yang sedang duduk di kursi dibawah pohon besar.
Yewon memperhatikan wanita yang dipanggil Yeji, sejenak ia merasa mengenal wanita yang kini sudah berdiri dari duduknya, bergerak menyambut Yeji yang berlari kearahnya kemudian menangkapnya dalam pelukan. Terlihat Yeji seperti mengatakan sesuatu kepada wanita tua itu, lalu menunjuk kearah Yewon yang berjalan bersama ayahya. Setelah itu, wanita itu terlihat membisikkan sesuatu kepada Yeji, dan sesudahnya Yeji segera berlari masuk kedalam rumah yang tak terlalu besar tersebut.
Wanita itu berdiri ditempatnya menatap Yewon dengan senyuman yang hangat, menunggu kedatangan Yewon bersama ayahnya. Mata Yewon berusaha menfokuskan siapa yang berada dihadapannya, dan akhirnya mengetahui identitas wanita tua yang berdiri dibawah pohon dengan ekspresi ramah.
"Halmeoni.." panggil Yewon saat ia mengetahui jika wanita tua itu adalah neneknya, yang telah membesarkan dirinya.
Seketika Yewon berlari kearah wanita tua yang masih berdiri ditempatnya. Berlari dengan perasaan sedih, rindu dan bahagia karena bertemu dengan nenek kesayangannya. Seketika ia memeluk neneknya erat, saat ia sampai dihadapan neneknya.
"Senang bisa bertemu denganmu, Yewon-ah.."ujar neneknya saat Yewon memeluknya erat yang sambil menangis terisak.
Nenek Haewon mengangkat kepala Yewon yang bersandar dipundaknya sambil menangis terisak. Lalu mengusap kedua pipi Yewon yang basah karena air mata.
"Apa cucu nenek yang satu ini masih saja cengeng? Berhentilah menangis Yewon-ah.." ujar nenek Haewon sambil mengusap kedua pipi Yewon, lalu mencium kening.
"Aku menangis karena merindukan nenek" ungkap Yewon sambil terisak, tapi dibalas dengan tertawa kecil dari neneknya sambil memeluknya lagi.
"Kau sudah dewasa, berhenti bersikap cengeng. Lagipula seharusnya kau merasa bahagia, karena kau juga bertemu ayahmu dan Yeji" ucap nenek Haewon sambil mengusap rambut Yewon lembut.
Yewon mengangkat kepalanya dari pundak nenek Haewon kemudian menatap neneknya sambil mengusap sisa air matanya.
"Apa itu benar nek?" tanya Yewon sambil mengusap sisa air matanya.
"Apa itu?" tanya nenek Haewon ulang.
"Apa itu benar, kalau Yeji adalah anak perempuanku?" tanya Yewon yang mengingat jika Yeji yang mengaku sebagai anak perempuan Yewon.
Nenek Haewon tersenyum sejenak sambil mengusap rambut Yewon dengan lembut.
"Apa kau tak melihat sesuatu yang ada di diri Yeji?" tanya nenek Haewon menatap kedua mata Yewon lembut.
Sementara Yewon hanya mengerutkan dahinya sambil mencerna ucapan neneknya.
"Apa kau tidak melihat begitu banyak kesamaan dirinya dengan ayahnya?" imbuh nenek Haewon mencoba menjelaskan siapa Yeji.
Yewon berpikir sejenak, mencari orang yang memiliki kesamaan dengan Yeji yang baru saja ia kenal.
"Sikapnya, cara bicaranya, warna kulitnya dan kedua matanya yang sangat mirip dengan ayahnya. Kau tidak melihatnya?" nenek Haewon memberikan petunjuk mengenai ciri-ciri dari Yeji.
YOU ARE READING
All About You [너에 관한 모든 것] {END}
RomanceCara mencintaiku tidaklah sulit. Hanya genggam diriku erat seperti apa yang kau lakukan saat ini. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita nanti. Namun aku menyukai bahwa tidak ada yang sudah ditentukan. Cara mencintaimu tidaklah sulit. ...
Miracle
Start from the beginning
![All About You [너에 관한 모든 것] {END}](https://img.wattpad.com/cover/194977638-64-k734956.jpg)