Our Apartment [16]

10.6K 664 12
                                    

Selamat sore semuanya :)

Saya kembali dengan part 16~

Hope you like this part, eo?

HAPPY READING!

AWAS TYPO!

oOoOoOoOo

AUTHOR's POV

"Apa?" Nicole menatap Justin tak mengerti.

"Kau mau makan siang?"

Nicole berdehem. Berusaha mengembalikan fokusnya yang sudah bercecer kemana-mana. Tampaknya dia terlalu larut dengan lagu yang nyanyikan oleh Justin, yang dibawakan dengan sangat baik oleh laki-laki itu seolah-olah lagu tersebut menceritakan tentang dirinya. Atau jangan-jangan dia terpesona karena suara Justin? Harus dia akui suara Justin memang bagus, cukup bagus untuk modal sebagai penyanyi. Berat dan sedikit serak. Jenis suara yang dia sukai dari seorang laki-laki.

"Nic?"

"Baiklah," ujar Nicole. "Aku rasa aku mulai lapar."

Justin terkekeh. "Kau terpesona pada suaraku?"

Nicole mendengus keras. "Yang benar saja! Karena mendengarmu bernanyi, aku jadi lapar."

Justin menggeleng tak setuju, namun akhirnya tidak mendebat Nicole lebih jauh. "Kau ingin makan siang dimana?" Justin mengalihkan pembicaraan.

Nicole mengerutkan kening. Berpikir keras. "Kalau aku bilang ingin makan siang di Hawai, kau mau membawaku kesana?"

"Bahkan kalau kau ingin makan di Saturnus, aku akan mengabulkannya."

Nicole meringis dan buru-buru bangkit dari duduknya. "Berhenti merayuku sebelum rasa laparku hilang," ujar Nicole tegas.

Justin ikut bangkit, dan mengulurkan tangannya pada Nicole. "Berhubung aku belum punya pesawat luar angkasa, aku belum bisa membawamu ke Saturnus. Tapi aku bisa membawamu ke resto manapun dikota ini."

Dengan santai, Nicole menepis uluran tangan laki-laki itu. "Kemanapun asal jangan restoran Italy, karena aku semakin muak dengan makanan mereka."

Empat puluh menit kemudian, akhirnya mereka berhasil duduk berhadapan di Zengo—Asian Restoran di daerah Chinatown. Nicole memesan Filipino Lumpia Spring Rolls yang tampak sangat menggoda, sedangkan Justin lebih suka Chicken Udon Noodles, tampak seperti mie. Udon sepertinya dari Jepang.

"Aku belum pernah kesini," aku Nicole setelah pelayan yang berwajah sangat Asia itu pergi.

"Well, kita sama."

"Apa?" tanya Nicole tak percaya.

"Yah, aku pernah melihat instagram Skandar. Dia memosting sebuah foto yang di ambil disini." Justin mengedarkan pandangan. "Tempat yang cukup nyaman."

Nicole mengangguk setuju. "Bagaimana kalau kita melakukan wisata kuliner? Kita makan di setiap restoran berbeda yang ada di Washington? Mungkin Restoran khusus makanan khas Belgia? Aku pernah melihat restoran itu lima blok dari Old Ebbitt Grill. Atau mungkin makanan Prancis? Bagaimana menurutmu?"

Justin menatap Nicole tanpa berkedip. Gadis di depannya sudah tidak waras? Memangnya mereka berdua remaja yang baru masuk Senior High School sehingga banyak waktu luang untuk menjelajah restoran yang ada di washington?

"Tempat makan yang sering kita kunjungi hanya itu-itu saja." Nicole buru-buru menggeleng. "Kita bahkan tidak mengunjunginya. Kau hanya memesan, lalu kita akan makan di apartemen. Itu mulai membosankan."

Our ApartmentWhere stories live. Discover now