Our Apartment [26]

12K 793 42
                                    

Selamat sore !

 

Saya kembali lebih cepat, kan? Nggak tau mesti ngomong apa buat opening -_- Yang penting, terima kasih banget buat vote dan komentar-komentarnya di part sebelum ini...

 

WARNING : Semua makian dalam cerita ini nggak boleh di praktekkan dimanapun! Aku sengaja nggak pake sensor karena menurutku bakal hilang gregetnya kalau pake bintang bintang itu *ops Ya intinya jangan maki-maki di luar sana, bisa ditabok ntar! Ambil sisi baik dari cerita ini *kalau ada* dan tinggalkan sisi buruknya. Oke?

 

HAPPY READING!

 

AWAS TYPO!

 

oOoOoOoOo

Nicole menatap jam tangannya dengan resah. Jam mengajarnya sudah habis. Seharusnya dia sudah bisa pulang, tapi kakinya terlalu berat menuju apartemen. Takut kalau apa yang di carinya tidak ada disana.

Tanpa sadar dia kembali mengusap jari manis di tangan kirinya, tempat cincin yang diberikan Justin berada. Namun sekarang cincin itu tidak di sana. Bukan karena dia lupa memakainya, melainkan dia tidak tahu dimana keberadaan cincin itu sekarang. Dengan bodohnya, dia baru sadar cincin itu tidak ada di jarinya ketika dia sedang menyeka tangannya setelah makan siang. Dan itu adalah satu jam yang lalu.

Aku tidak mungkin menghilangkannya, bukan? Batin Nicole mulai panik.

Kalau ingatannya tidak bermasalah, tadi malam dia masih mengenakan cincin itu, karena Miley menggodanya. Miley bilang dia pasti sangat bahagia memakai cincin yang di berikan Justin tersebut, dan dia tersenyum sambil mengusap cincinnya. Dia tidak mungkin menjatuhkan cincin itu ketika mandi. Lagi pula, rasanya dia juga tidak membuka cincin ketika mandi, jadi mustahil cincin itu tertinggal.

Apa Justin akan memaafkanku kalau dia sampai tahu cincin yang diberikannya hilang?

Nicole sudah mengirim Miley pesan beberapa saat lalu. Bertanya apakah sahabatnya itu menemukan cincin di apartemen, dan Miley bilang tidak sama sekali. Semenjak sabtu dini hari lalu, Miley menginap di apartemen Justin, karena kebetulan suaminya sedang keluar kota.

Nicole masih sibuk memikirkan apakah sebaiknya dia pulang ke apartemen, atau pergi ke toko perhiasan dan mulai mencari cincin yang sama persis dengan cincin yang diberikan Justin saat ponselnya bergetar.

"Ya Miley? Kau menemukan cincinnya?" tanya Nicole langsung.

"Astaga! Kau benar-benar menghilangkannya?" Miley balik bertanya dengan cemas. "Bagaimana kalau Justin tahu?"

"Dia sedang di luar negeri, jadi dia tidak akan tahu kecuali kau memberi tahunya," tukas Nicole tajam.

"Calm down, Nic." Miley berdehem. "Bukan aku yang menghilangkannya, jadi jangan menyerangku."

Nicole menggigit bibirnya. Nyaris menangis. "Jadi, ada meneleponku?"

"Bukankah kau sudah selesai mengajar?"

"Kenapa?"

"Aku ingin kau menemaniku ke suatu tempat."

"Suatu tempat?" tanya Nicole curiga. "Kau tidak ingin bertemu selingkuhanmu, kan?"

Miley mendengus. "Hei! Suamiku sudah sempurna, jadi kenapa aku harus mencari laki-laki lain, hah?!"

Nicole terkekeh kecil. "Baiklah. Kau masih di apartemen? Aku akan menjemputmu kesana."

Our ApartmentWhere stories live. Discover now