Vocal Lesson

81 9 2
                                    

Hari ini dan kemarin benar-benar bukan hari yang bisa Vanessa terima. Bahkan ia tidak pernah membayangkan hari ini. 6 member? Yang benar saja!

Mari kita beralih ke cerita pada hari ini terererereeettt~ (Ini author heheh)

Ya hari ini seperti biasanya, Vanessa bangun jam 6 pagi, mandi lalu menyiapkan sarapan. Sebenarnya Vanessa malas menyiapkan sarapan untuk membernya karena kejadian kemarin, tetapi apa boleh buat, deep down dia tidak bisa membiarkan itu.

Jadi hari ini jadwalnya hanya latihan vokal saja. Pembagian line (I'm sorry I don't know how to say it in Indonesian, author peace:>) sudah ditetapkan dalam grupnya. Vanessa merupakan bagian dari vocal line karena Bang PD sudah tau dari awal bahwa Vanessa lebih unggul dalam vokal. Bukan berarti Vanessa tidak bisa rap, hanya saja Bang PD mau dia ambil bagian dari vocal line. Tentu saja Vanessa tidak keberatan.

Baginya vocal line dan rap line sama saja, tidak ada yang saling mengungguli satu sama lain. Hanya saja jika misal ia tergabung dalam rap line, saat penampilan di stage ia hanya akan melakukan bagiannya yang bisa saja hanya satu kali dalam satu lagu. Lalu jika dalam vocal line, ia akan menyanyi yang mengambil banyak bagian dalam lagunya nanti. Belum lagi harus dilakukan bersama koreografi nya nanti, sudah pasti ia harus melatih pernapasannya dengan sangat baik agar suaranya tidak crack (once again guys, I'm sorry because I don't know how to say it in Indonesian, author peace:>) saat penampilan di panggung atau secara langsung ke depannya.

Hari ini ia dan member vocal line lain hanya akan berlatih menyanyi tanpa koreografi dahulu. Walau kelas vokal sudah ada masa berlangsung selama 1 bulan ini, tapi guru mereka masih melatih mereka tanpa koreografi. Agar lebih matang lagi persiapannya kata gurunya.

Guru vokal mereka, Lee Dal Po, jujur mengagumi Vanessa, karena ia bisa menyanyikan lagu yang Dal Po jadikan sebagai tantangan, pasti dengan sangat baik. Dal Po mengagumi Vanessa juga karena Vanessa dapat mencapai nada tinggi dengan baik. Walau member lain tidak kalah bagusnya, tetapi Dal Po kagum bagaimana Vanessa menyanyikan lagu yang dipilih oleh Dal Po.

Tapi untuk hari ini Vanessa tidak terlihat seperti biasanya. Biasanya Vanessa terlihat semangatnya saat latihan vokal karena jujur saja, Vanessa sangat suka bernyanyi. Tapi Dal Po tidak melihat hal itu dalam Vanessa hari ini. Ia tidak mengerti apa yang terjadi.

Ia tau kalau Vanessa dan membernya masih belum benar-benar mengenal satu sama lain, jadi ia tidak heran mengapa Vanessa tidak pernah bercakap-cakap dengan membernya sendiri. Tapi ia merasa hal ini sedikit janggal karena member laki-laki tampak akrab satu sama lain dan bercakap-cakap dengan asiknya, sedangkan Vanessa seperti dibiarkan begitu saja oleh member laki-laki. Dal Po sudah mencoba menyatukan mereka berlima, tapi tetap saja sulit karena sepertinya memang ada yang tidak beres di antara mereka.

Dan hari ini Vanessa benar-benar tidak seperti biasanya. Dal po sempat melihat Vanessa yang berkali-kali memegangi bagian bawah perutnya. Ia tidak mengerti apa yang terjadi, tapi ia yakin Vanessa sakit. Hari ini saat menyanyi pun Vanessa tidak maksimal seperti biasanya. Semakin meyakinkan dugaan Dal Po bahwa Vanessa sakit. Dal Po tidak tau harus memberi tau siapa karena Bang PD sedang tidak di gedung agensi hari ini. Bang PD sempat berpesan pada Dal Po jika ada yang terjadi dengan Vanessa, Dal Po harus menghubungi Bang PD terlebih dahulu.

Tapi tentu saja Dal Po tidak mau mengganggu Bang PD. Jika Bang PD tidak di dalam agensi bukan karena cuti, berarti memang ada urusan penting di luar agensi. Lalu Dal Po teringat kalau Vanessa punya 2 bodyguard yang menjaga Vanessa seperti adiknya sendiri. Dal Po pun memutuskan untuk mencari mereka saja. Ia tidak percaya pada Nam Joon karena ia tau 8 orang itu masih belum benar-benar akrab. Termasuk Nam Joon dan Vanessa yang mempunyai hubungan keluarga sebagai sepupu.

"Beristirahatlah kalian selama 10 menit. Aku perlu mencari seseorang sebentar. Kalian tunggu sini saja." Ujar Dal Po.

"Nee Seonsaengnim." Ujar mereka berlima.

Setelah yakin Dal Po sudah tidak di dekat ruangan ini lagi, Tae Hyung melihat ke arah Vanessa yang sedang duduk di lantai sambil memegang perutnya. Tae Hyung tidak tau apa yang terjadi pada Vanessa, tetapi ia tidak peduli.

"Ya! Vanessa. Kau ini kenapa? Tidakkah cukup kemarin saat kau mengacaukan latihan menari? Sekarang kau mengacaukan latihan menyanyi juga. Apakah kau benar-benar berniat  menjadi idol?" Ujar Tae Hyung. Vanessa yang mendengar itu terkejut.

Hari ini Vanessa lebih 'sial' daripada kemarin. Tentu hari ini ia memakai hot pack di perutnya, tetapi ia lupa membawa minuman herbalnya. Ia baru ingat hal itu saat di mobil tadi. Karena mobil sudah dekat dengan gedung agensi dan waktu sudah mepet, ia tidak bisa meminta Tom dan Richard untuk kembali ke dormnya. Jadi ia berusaha menahan kram perutnya itu, yang tentu tidak mau bekerja sama dengannya.

"You will surely death if you have this kind of pain." Ujar Vanessa sambil memutar bola matanya. Ia menatap tajam Tae Hyung sebelum meninggalkan ruang latihan itu dengan langkahnya yang tidak stabil.

Vanessa sudah tak kuat. Ia harus istirahat. Ia butuh tidur agar bisa lupa dengan kram perutnya. Bukan karena tadi malam ia kurang tidur, tapi ia tau pasti tidur dapat meredakan kram perutnya. Seenggaknya dalam tidurnya ia tidak merasakan kram perut.

Saat hendak mencari guru vokalnya, ternyata guru vokalnya juga kembali ke ruangan itu dengan dua bodyguardnya. Vanessa langsung meminta izin untuk kembali ke dormnya dan menjelaskan keadaannya pada gurunya itu. Tentu Dal Po langsung menyetujui hal itu. Ia tidak mau melihat Vanessa memaksakan dirinya untuk latihan dengan keadaan tidak baik. Hasilnya tidak akan maksimal.

Setelah diizinkan oleh Dal Po, Tom membawa Vanessa dengan piggy back, karena tadi ia melihat saat Vanessa berjalan dengan tidak stabil. Vanessa sendiri tidak keberatan karena ia rasa ia juga tidak kuat berjalan.

Sementara itu di ruang latihan tadi, Tae Hyung makin kesal dengan Vanessa. Pertama, ia tak mengerti apa yang dibicarakan oleh Vanessa. Tentu ia tau Vanessa berbicara bahasa Inggris, tapi karena ia tidak benar-benar bisa berbahasa Inggris, ia tidak tau apa yang Vanessa bicarakan. Kedua, Vanessa malah bersikap tidak sopan padanya. Biar bagaimana pun Tae Hyung lebih tua umurnya dari Vanessa. Ia tidak terima Vanessa bertindak seperti itu.

***

???POV
Kenapa Vanessa digendong?

***

Hai guyyysss, Author's here^^
Yep aku kembali setelah seminggu heheh^^
Jadiii aku mau jelasin tentang nama tokoh. Aku gak yakin sih apa ada dari kalian yang familiar sama nama-nama tokoh di cerita ini (selain member ofc), tapi kalo familiar itu kebetulan aja ya guyyysss^^
Author buku ini gak kreatif kalo nyari nama tokoh heheh, peace✌
Aku minta maaf ya kalo aku buat member di sini jahat:((
Tapi kalo gak ada drama di cerita gak seru kan? Heheh
Ya udah deh segini aja dari Author
Thank you guys for read this chapter^^
See you next chapter^^

The 8thWhere stories live. Discover now