If You 16

2.1K 251 81
                                    

Untuk beberapa saat,  gun menghabiskan waktunya di dalam kamar  mandi.
Termenung, itu yang ia lakukan.
pikirannya berkecamuk,  mengingat kembali apa yang baru saja dia alami,  tentang pertengkaran pertamanya dengan pria yang 4tahun ini ia cintai dan juga sikapnya yang menurut gun sangat berbeda, jauh malahan..

Gun mencoba membandingkan namun  berapa kalipun gun mencoba melakukanya,  pikirannya seolah mengatakan,  pria yang beberapa saat yang lalu ia campakan berbanding balik dengan pria yang dulu mencampakanya.

Bukanya tanpa sebab,  pasalnya Gun masih ingat dengan sangat jelas pertemuan pertama mereka.

dia pria yang hangat,  ramah dan juga perduli kepada sesama,  itulah kesan pertamanya bertemu dengan oab dan ya,  seiring berjalannya waktu,  seiring kedekatan mereka,  semua yang gun pikirkan benar adanya,  oab sangat perduli,  kepada siapapun, dia baik sekali, bahkan gun juga masih ingat saat ia mendatangi tempat pemotretan oab bersama cla,  oab masih tersenyum, bercengkerama bahkan mengambilkan serta membuka tutup botol untuknya. 

Tapi, seolah semuanya telah berubah,  pria yang menyandang status suami dari aktris sekaligus model ternama clarissa  itu nampak seperti pria yang asing ,  bukan hanya dia sangat posesif tapi juga tidak punya hati.

Mimik wajah oab saat ia mengingatkanya  mengenai bayi yang ada di kandungan cla seolah mengatakan kalau  dia tidak percaya dengan ucapannya, padahal gun juga masih ingat pertemuanya dengan cla di rumah sakit,  jane jelas-jelas memberikan kisi-kisi padanya dan kwang mengenai kondisi cla yang gun dan kwang yakini tengah mengandung tapi kenapa?  Kenapa oab tidak begitu suka mendengar kabar baik itu?  Sebenci itukah oab pada cla?  Atau dia memang tidak mengharapkan kehadiran bayi untuk rumah tangganya bersama cla? Jika memang begitu,  kenapa oab melakukanya? Kenapa oab merusak kesucian cla? Apa karena dia mabuk atau karena memang kebutuhan biologisnya serta kekecewaanya pada ibunya menjadikan cla sebagai korbannya?.

Gun ingin sekali bertanya tapi ia takut,  takut ia akan lemah,  takut ia akan kembali terperosok kedalam lubang yang sama sementara gun sendiri sudah pasrah mengenai kandasnya hubunganya bersama oab,  ia sudah mencoba ikhlas oab di miliki orang lain dan ia takut jika ia mencoba mencari tahu lebih dalam,  ia tidak akan bisa keluar dan akhirnya kembali mengikuti pikirannya yang salah. 

Merasa frustrasi,  gun hanya bisa mengacak rambutnya, setelah yakin ia keluar dari kamar mandi,  menuju washtaffle,  mencuci tangan sembari melihat penampilannya yang terlihat mengerikan.

Wah, seperti  inikah wujud dirinya yang biasanya? Gun bergumam dalam hati,  ia bahkan nyaris tidak percaya kalau pria yang ada di hadapanya ini wujud asli dirinya.

Benar-benar mengerikan, bagaimana bisa ia keluar dari tempat ini dengan penampilan yang seperti ini? 

mata yang memerah,  wajah yang kusam serta rambut yang kusut akibat ulah tanganya yang nakal.

Gun mendengus melihat penampilannya.

Ia saja merinding saat melihatnya apalagi mereka,  gun tidak ingin  mengambil resiko menjadi bahan pemBicaraan mereka jadi sebelum keluar dari kamar mandi sebisa mungkin gun memperbaiki penampilannya,  setelah yakin ia keluar,  menghembuskan nafasnya secara kasar setelah di rasa sudah cukup gun melangkah,  hendak menuju ke arah tempat syutingnya namun baru beberapa langkah,  ia berhenti,  bukan karena ia tidak siap melainkan karena ia merasakan sesuatu di perutnya, sesuatu yang membuat mulut pria itu menganga.

Gun meringis, Tanganya yang bebas memegang perutnya sementara yang satunya menyentuh tembok guna menopang tubuhnya.

Rasa sakit ini,  rasanya bahkan jauh lebih hebat di bandingkan yang ia rasakan sebelumnya,  gun ingin berteriak namun tidak ada suara yang keluar dari mulutnya,  gun hanya bisa merintih sementara tanganya meraba-raba tembok,  ia takut tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya.

If You......  Where stories live. Discover now