28

1.4K 116 24
                                    

Ke esok harinya,  pim merasa ada yang berbeda dari kakanya,  ia yang sedang bersantai sembari menonton tv di buat gagal fokus oleh kakanya.

Tidak biasanya kakanya seperti ini,  turun dari tangga dia bersenandung,  membuat susu dia bersenandung bahkan saat dia menyesap minumanya,  gun melakukanya seperti seorang selebriti yang menerima endorse dari produk susu yang di minumnya.

"nikmat " itu katanya,  sedari tadi pim tidak bisa mengalihkan pandangannya dari kakanya,  sudah sejak lama ia tidak melihat gun yang seperti ini dan entah hujan angin badai petir datang dari mana yang berhasil membuat senyum kakanya merekah di pagi hari.

Sesuatu yang baik pasti terjadi,  syukurlah.  Pim berharap kebahagiaan akan terus menyertainya 

"pim,  apa kau senggang hari ini?" gun bertanya saat ia sudah bergabung dengan adiknya,  duduk di sofa sembari memegang remot yang sejak tadi tergeletak dengan malas di atas meja.

"kenapa? " pim bertanya sembari melihat ke arah kakanya,  gun tersenyum dan mau tidak mau pim juga ikut tersebyun

" kenapa?  Kau tidak sedang berpikir bagaimana cara mengerjaikukan?  Ultahku masih lama. "

" tidak, aku hanya ingin mengajakmu jalan".

"jalan? "

" hmm,  ayo jalan-jalan? "

" kemana? "

" kemana saja. " gun menjawab sembari bangkit dari duduknya,  pim mengikutinya dengan pandangannya. 

" kita berdua? "

" tentu saja tidak,  aku akan mengajak p'kwang juga.  Cepat ganti bajumu kita akan pergi jalan-jalan..  Tu tu tu tu tu. " dan lagi gun bersenandung,  pim yang di tinggal olehnya merasa heran,  sudah cukup lama kakanya tidak mengajaknya jalan dengan alasan dia ingin melindungi Babii-nya tapi hari ini dia sangat bersemangat untuk pergi keluar.

Pim tidak ingin ambil pusing,  jika itu yang membuat kakanya bahagia pim akan melakukanya jadi ia bangkit dari duduknya,  menuju ke arah kamarnya untuk mengganti pakaiannya dan saat ia sudah selesai dan kembali menuju ke ruang tamu,  gun sudah rapi,  mengenakan kaos over size serta celana panjangnya,  dia sedang memasang jam tanganya saat adiknya menuju ke arahnya

"oh kau sudah selesai. "

Pim mengangguk,  " kha."

"kalau begitu ayo kita pergi,  let's go. " keduanya berjalan keluar rumah,  menuju ke arah mobil kakanya,  pim berniat untuk mengambil alih kemudian hari ini tapi belum sempat ia sampai di mobilnya,  kakanya terlebih dulu membuka pintu kemudian,  pim buru-buru mendatanginya 

" biar aku saja yang menyetir phi. " pim tidak ingin kakanya terlalu lelah jika harus mengemudi.

" tidak apa-apa,  tidak apa-apa,  aku akan mengenudi sampai gmm setelahnya p'kwang yang akan ambil alih. " pim merasa sungkan,  ia tidak ingin membiarkan kakanya mengemudi tapi sekarang gun sudah duduk di kursinya,  memasang seatbelt dan saat ia hendak menyalakan mobilnya,  di liatnya adiknya masih di luar,  gun menyuruhnya untuk segera memasuki mobil.

" cepat masuk. " jadi pim tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti perintah kakanya,  duduk di sampingnya seperti biasanya.

Sampai di gmm,  gun memarkirkan mobilnya di basment setelah itu mereka keluar lalu memasuki lift untuk mempercepat mereka sampai di tempat yang mereka tuju

Sampai disana,  secara kebetulan gun berpapasan dengan kwang yang sepertinya sudah siap untuk melakukan pekerjaannya,  sebelum itu terjadi gun buru-buru menghampirinya

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 26, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

If You......  Where stories live. Discover now