44

1.1K 96 56
                                    

🎶134340 (Pluto) - BTS

*****
"It hurts when you realize you aren't as important to someone as you thought you were."

******

Sekarang sudah menunjukkan pukul 12 pagi.

Semua member sudah kembali ke kamar mereka masing-masing karena waktu sudah mulai larut.

Taehyung menatap langit malam, bintang-bintang yang berkilauan di matanya itu tanpa henti.

Bahkan Taehyung sampai tidak menyadari bahwa sedari tadi Jimin dan Yoongi duduk disebelahnya.

Memang semua member khawatir tentang keadaan Taehyung, tetapi Jimin dan Yoongi lah yang paling khawatir dengan keadaan Taehyung.

Mereka hanya menunggu Taehyung selesai menatap bintang alias menunggu Seokjin pulang.

"Tae.." panggil Jimin pelan.

"Sebentar lagi.." balas Taehyung seraya tersenyum manis.

"Tapi Tae-"

"Kalian tidur duluan aja.. aku belum ngantuk."

Yoongi pun menghembuskan nafasnya panjang. Sudah berkali-kali Ia dan Jimin berkata seperti itu, tetapi jawaban Taehyung masihlah sama.

"Taehyung, tidur." ucap Yoongi.

"Gak."

"Taehyung-ah." panggil Yoongi.

Taehyung pun hanya terdiam.

"Taehyung-ah." panggil Yoongi lagi.

Taehyung masih terdiam.

"Tae-"

"AKU INGIN MENUNGGU DISINI, OKE?! BERHENTI MEMANGGIL NAMAKU!" bentak Taehyung kepada Yoongi.

Jimin pun menatap Taehyung dengan amarah. Ia memang mengerti dengan kesedihan Taehyung, tapi tidak sepantasnya Taehyung untuk membentak hyungnya.

Yoongi pun menyentuh pundak Jimin dengan pelan, sehingga membuat Jimin menoleh ke arahnya.

Yoongi pun menggeleng. Jimin pun mengerti maksud gelengan Yoongi tersebut. Yoongi menyadari amarahnya akan Taehyung.

Walaupun dibentak oleh dongsaengnya sendiri, Yoongi bahkan tidak marah. Mungkin sedikit kesal, namun tidak akan membentak dongsaeng itu balik.

"Apakah kamu mencintai Jin sebegitu besarnya..?" tanya Yoongi tiba-tiba.

"Ya.." jawab Taehyung.

Yoongi pun mengeluarkan ponsel dari kantung celananya. Ia pun membuka ponselnya lalu menunjukkannya kepada Taehyung.

Jimin yang melihat gerak-gerik Yoongi pun langsung panik dan menahan tangan Yoongi.

"Apa yang hyung lakukan?" bisik Jimin dengan tatapan tajam.

"Sshh.. dia perlu tahu kebenarannya." bisik Yoongi.

"Tapi jangan sekarang!" balas Jimin.

Yoongi pun melepaskan tangan Jimin dari tangannya dengan pelan, "Dia perlu tahu, Jimin.. aku melakukan ini karena aku peduli.."

"Apa-"

"Dia sudah dewasa. Jangan menggangapnya anak kecil yang polos lagi." ujar Yoongi memotong ucapan Jimin.

Jimin pun menghela nafasnya pelan. Apa yang dikatakan Yoongi sebenarnya sangat masuk akal. Walaupun Taehyung sebaya dengannya, ia sudah menganggap Taehyung sebagai adiknya.

Inner Moon [Taejin] ✓जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें