PROLOG

4.1K 250 11
                                    

Alsava Nourashafarina membuka kulkas apartemennya untuk mengambil sebuah kotak es batu. Hari sudah hampir sore dan baru saja ia pulang dari kantor. Perempuan itu berpikir jika tumben sekali hari ini panas. Rasa-rasanya AC yang ia hidupkan barusan belum terasa padahal biasanya belum ada 5 menit udara sudah terasa sangat dingin.

"Panas banget ya," gumamnya sembari meneguk minuman jeruk sembari memeriksa ponselnya. Hari ini Kaiverd akan pulang ke rumah dan rencananya akan mampir apartemen Al sebelum pulang.

Rupanya Al baru tau jika Kaiverd mengirimkan pesan padanya saat ia perjalanan pulang tadi. Saat membaca pesan tersebut, Al memutar bola mata malas.

From : Kaiverd El. Danirdhja

Sayang, aku kangen. Hari ini aku pulang, gak sabar pingin cium kamu.

Ehhh

MAKSUDNYA PELUKK KAMU SAYANGKUU😘🤗

Nah, 'kan Kaiverd masih aneh dan menyebalkan akut. Kalau Kai berkata langsung pada Al seperti itu, sudah dipastikan tinju ini melayang di wajah tampan Kai. Dan Al tak peduli, karena ini terlihat menggelikan.

To : Kaiverd El Danirdhja

Kangen kamu juga. Aku udah di Apart.

Namun, belum sampai Al mengirimkan pesan balasannya. Pintu Apartemennya diketuk dan bunyi bel terdengar. Jika melihat dari cara ketukan dan cara pencet bel, ini adalah Kaiverd.

"My lionesss!" Nah, 'kan ini adalah Kai. Dan langsung saja laki-laki itu memeluk Al dan menggendong perempuan itu sambil tertawa dan berputar-putar. Tak sulit untuk Kai melakukan itu, karena Al yang mungil mudah untuk dibawa-bawa.

"Kaiverd! Turunin!" Kata Alsava ditengah tawanya. Ia takut saat Kai seperti ini, makanya ia memeluk leher Kai dengan erat.

"Kangen banget sama kamu," Kaiverd membawa dirinya dan Alsava kesofa yang muat untuk 2 orang. Mereka berdua berbaring sembari berpelukan.

"Siapa yang suruh berlayar 3 bulan gak pulang-pulang? Untung aku gak dapet calon suami baru." Sindir Al saat Kai mencium puncak kepalanya.

Kai tertawa terbahak-bahak mendengar itu. "Nggak ada yang mau sama cewek galak kayak kamu selain aku. Jadi kamu cuma punyaku Alsava, cuma punya Kaiverd. Calon nyonya Danirdhja." Ucapnya dengan gemas.

Sedangkan Al mencubit pinggang Kai. Enak aja, banyak yang mendekatinya beberapa waktu ini. Banyak yang mengira ia putus dengan Kaiverd.

"Kamu capek banget berlayar ya?" Al membingkai rahang tegas Kai, ia melihat semakin dewasanya dan semakin tegasnya wajah laki-laki ini.

Kai tersenyum melihat rona kekhawatiran dari tunangannya ini. Dilihatnya wajah cantik dengan mata cokelat kenari favoritnya.

"Aku capek. Tapi liat kamu, semua rasa capekku hilang." Jawabnya sembari mencium kening Al.

"Gombal banget." Al mengejek dan mencubit pipi Kai yang tirus.

"Bener kok," ucap Kai sembari mengeratkan pelukannya dan mencium wangi khas dari perempuan ini. Aroma chamomile yang dicarinya selama 3 bulan kemarin. "Pingin cepet nikahin kamu."

Al mengusap rambut Kai, sudah menjadi hal biasa jika Kai bermanja seperti ini padanya sehabis pulang berlayar.

"Ngomong mulu tapi nggak nikahin, udah 100 kali lebih kamu bilang gitu tau!" Al berkata dengan jengkel.

Kai tiba-tiba duduk saat mendengar ucapan Al, membuat Al terkaget dengan apa yang dilakukan Kai.

"Kenap—"

"Hari minggu kita fitting baju ya sayang, aku juga udah ajuin surat pengunduran diri." Ucap Kai sembari mengusap rambut Al.

"Tapi.. katanya kamu bakal berlayar meskipun kita udah nikah?" Tanya Al yang kaget karena tiba-tiba Kai mengubah keputusannya.

"Nggak sanggup jauh-jauh dari istri. Pinginnya bangun tidur sampe tidur lagi dapet pelukan dari istri." Kata Kai disertai dengan cengiran khasnya.

Al memutar bola mata malas mendengar itu. "Kamu siap kerja di kantor papa?"

"Siap, kamu emang sanggup jauh-jauh dari aku setelah nikah? Biar bagaimanapun kita nanti suami-istri." Kai menggenggam tangan Al. Kemudian menciumnya.

Al perlahan menggeleng, ia mungkin tak akan bisa menjalani hubungan jarak jauh setelah menikah. Itu mirip dengan hubungan ayah dan bundanya. Hingga akhirnya...

Kai tersenyum. "Kamu siap juga 'kan buat dirumah? Aku nggak mau kamu capek kerja. Kerja itu tugasku. Atau, kamu mau berhenti kerja waktu kamu hamil?"

Sial, Kai mendadak ganteng sekali saat bersikap tidak menyebalkan seperti ini. Nadanya lembut, tatapannya juga melembut!

"Aku pilih opsi kedua, aku bakal berhenti kerja waktu aku hamil nanti." Ucap Al dengan pipi memerah, memikirkan dirinya yang hamil anak dari Kai membuat pipinya memanas.

"Kalau gitu, aku bakal buat kamu hamil cepet-cepet!" Kai tertawa terbahak dan membaringkan tubuhnya bersama Al.

Al mendelik. "Kaiverd!!!"

Kai tertawa mendengar teriakan Al, perempuan itu memukuli pelan dada Kai. "Kalau udah rezeki bakal ada dedek bayi gimana sayang? Kita bakal nyusul kak Kei dong. Si kembar sekarang udah usia 3 bulan."

Al mencebikkan bibirnya, Kai memang menyebalkan!

"Jadi, kapan kita nikah?" Tanya Al.

"Secepatnya sayang," jawab Kai dengan tengil.

"Ish, Kaiverd! Kok nggak dikasih tau!"

Kai tertawa lagi, hari ini hari yang bahagia untuk dirinya karena banyak tertawa. Ah, ini semua karena perempuan galaknya ini.

***

Uwuwww Alea tes ombakkk hwehehehe. Gimana prolognya? Part 1 menyusul sesuai respon kalian ya 😆

19 Oktober 2020

Her Secret [COMPLETE]Where stories live. Discover now