Her Secret - 21

976 96 3
                                    

"Mas! Mas! Mbak Al diculik!"

Kai langsung meremas kuat ponselnya begitu mendengar kabar dari asisten rumah tangganya.

"Apa?! Mbok nggak ngada-ngada 'kan?!" Kai terkaget bercampur emosi. Ia benar-benar kalut karena istrinya diculik.

"Nggak Mas! Tolongin Mbak Al!"

Mendengar Mbok Ina menangis tersedu-sedu, Kai langsung mematikan ponselnya. Ia bergegas pulang kerumah untuk mengecek cctv rumahnya. Sejak tadi ia sudah akan berniat pulang, namun ia masih terlibat perbincangan penting dengan kakaknya.

"Kai? Kenapa Kai?" Sejak tadi Kei memperhatikan Kai yang panik, emosi, dan kalut.

"Alsava diculik kak!" Kai mencari kunci mobilnya, kemudian bergegas keluar ruangan.

"Astaga! Kakak akan hubungi papa dan polisi." Kei menempelkan ponselnya ditelinga kemudian mengikuti Kai keluar dari ruangan.

"Alsava, astaga." Bisik Kai, pikirannya benar-benar kalut. Ia takut terjadi apa-apa dengan istri dan calon anaknya.

Kai memang tidak mengira jika akan terjadi hal seperti ini. Ia pikir istrinya akan aman disana. Bahkan ia sudah mempekerjakan security. Sepertinya Ardi membawa beberapa komplotan kuat yang mampu melemahkan keamanan rumahnya.

Namun, seharusnya ia memberitahu ini sejak lama pada Al, namun semuanya sudah terlambat.

***

"Gimana hasil cctv?" Kei melihat monitor, menampakkan beberapa pria bertubuh besar masuk kedalam rumah dan salah satunya menahan Al. Sampai-sampai mendorong wanita itu ke lantai.

"Sial!" Begitu Kai menajamkan penglihatan, itu adalah Ardi. Pria buronan yang sedang dikejar oleh polisi. Kai mengepalkan tangannya kuat-kuat dan memukul meja. Ia frustasi sekali.

"Ardi Hussain, dia sedang menjadi buronan." Kei memberi keterangan pada polisi dan berbicara pada mereka. Karena adiknya terlihat tidak bisa dimintai keterangan karena emosi yang ada dalam pria itu.

"Ayo kita cari hari ini juga, harus ketemu!" Kai berdiri tegap, kemudian mengajak kakaknya untuk mencari Al sekarang juga.

Namun sebelum Kai berjalan, ponselnya berbunyi dan menampakkan nomor tidak dikenal. Ia segera mengangkatnya.

"Halo, Kaiverd Danirdhja. Istrimu ada padamu, jika ingin istrimu kembali serahkan uang lima ratus juta."

"Kau?! Dasar pria bodoh! Jangan kau apa-apa kan istriku!" Kai mengeraskan rahangnya.

"Oh, itu tidak mungkin Kaiverd. Dia adalah anak perempuanku, mana mungkin aku tega padanya. Iya 'kan putriku tersayang?"

"Hmmph! Hmmph!" Tangan Kai terkepal saat mendengar istrinya yang dibungkam. Astaga!

"Aku tau kau pasti sudah bersama polisi. Jika kau kemari bersama polisi, sudah dipastikan kau tidak akan melihat istri dan anakmu dalam keadaan hidup!"

Kai mengepalkan tangannya dan menonjok tembok setelah sambungan telepon dimatikan.

"Kai tenang, kakak sudah melacak dimana pak Ardi. Tetap dengan rencana pertama, jangan lengah. Disini ada dua nyawa yang harus diselamatkan." Kei menenangkan adiknya, disini ia tau jika Kai tidak bisa berfikir dengan jernih.

Saudara kembarnya itu benar-benar resah dan ia merasakan itu.

"Alsava, kak." Bisik Kai, ia merasa jika tak ada Keivard disampingnya. Pasti ia sudah kalut dengan beban pikirannya.

Kai merasa sangat bersalah pada Alsava, karena terlalu banyak menyembunyikan sesuatu tentang wanita itu. Seharusnya ia cepat memberitahu dan menyediakan fasilitas keamanan paling lengkap.

Her Secret [COMPLETE]Where stories live. Discover now