Fallin' For You [Vsoo] ✔

Part 49

Ayahnya menatap Haruto dengan dahi berkerut.

"Fokus aja belajar dulu, ga usah pacar-pacaran." Jawab ayahnya sambil membalikkan halaman koran.

Haruto mengangguk-angguk dan mengangkat alisnya sambil menatap Jisoo.

"Yang kelas 10 aja disuruh fokus belajar, apalagi kelas 12 ya..." ucap Haruto ntah pada siapa sambil mengoleskan rotinya dengan selai coklat.

Jisoo mengatupkan mulut kuat-kuat lalu menggigit bibirnya, menahan diri untuk tidak memaki makhluk di depannya ini.

Haruto menahan tawa melihat Jisoo sedang mencoba membunuhnya lewat tatapan itu. Tapi Haruto pura-pura tidak tahu.

"Mmm, kalo gitu, Kak Jisoo sama Kak Tae— AKH!"

Haruto tidak dapat melanjutkan kalimatnya karena kakinya ditendang Jisoo dari bawah meja. Haruto mengelus kakinya sambil mengaduh kesakitan. Ayahnya melihat mereka berdua dengan bingung.

"Kalian ngapain?"

Jisoo langsung menoleh ke ayahnya dan memasang wajah manis.

"Haruto katanya pengen ps baru, Yah."

"PS terus, itu kan punya kamu udah yang terbaru." Balas ayahnya.

"Ih siapa yang minta ps? Kak Jisoo kali yang pengen beliin ps buat Kak—"

"Ayah!" Jisoo langsung berteriak menyela kalimat Haruto.

Kedua orang itu menatap Jisoo kaget karena gadis itu berteriak tiba-tiba.

Jisoo menelan ludah, lalu mencari ide secepatnya.

"Ayah mau pergi ke luar kota lagi ya hari ini?" tanya Jisoo dengan memasang wajah cemberut.

"Iya sayang. Kayaknya kali ini agak lama. Mungkin sampai Selasa."

"Yaah, masa tiap weekend ayah pergi mulu."

"Maaf ya, kamu mau oleh-oleh apa?" tanya ayahnya menghibur Jisoo.

Jisoo berdiri lalu memeluk ayahnya dari samping,

"Ga usah, oleh-oleh buat aku Ayah pulang dengan selamat aja."

Ayahnya tertawa kecil lalu mengelus kepala Jisoo. Anak perempuannya itu memang selalu pandai berkata-kata manis.

Haruto mencibir kakaknya, "Ewh penjilat." Ucapnya lalu memasukkan roti ke dalam mulutnya.

Jisoo langsung berdiri tegak dan mengampiri adiknya. "Apa lu bilang?!"

Jisoo lalu mengunci leher Haruto dengan lengannya. Sedangkan Haruto menjambak rambut kakaknya sambil kesusahan mengunyah. Dan mereka malah bergelut di meja makan.

Sedangkan ayah mereka hanya geleng-geleng kepala dan menyesap kopinya. Lalu melanjutkan membaca koran seakan-akan dua manusia itu hanya layar tv. Saking sudah terbiasanya.

⫷⫸

Jisoo kembali melihat jam lalu menatap baju-baju di depannya itu dengan panik. Sudah jam 9 lewat tapi dia belum memilih baju. Belum lagi tancap dan lain-lain.

Jisoo menggigit kukunya dengan gugup.

Pake celana jins atau rok?

Pake kemeja atau cardigan?

Merah atau biru??

Jisoo menarik rambutnya frustasi. Harusnya dia memilih baju dari kemarin malam!!

Akhirnya Jisoo memutuskan untuk cap cip cup.

Cap cip cup kem bang kun cup. Ba ju ma na yang Tae hyung su kak?

Tangannya terarah pada baju biru. Jisoo menatap baju itu lama. Lama sekali.

Lalu dia menghela nafas dan menyerah. Yaudah ini aja.

Dan Jisoo mengambil baju merah.

⫷⫸

Jisoo melihat penampilannya di depan cermin. Lalu tersenyum puas melihat bayangannya di sana.

Kalau gua jadi cowok, gua bakal pacarin diri gua sendiri. hahaha

Tiba-tiba Jisoo termenung.

Taehyung suka gua karena apa ya? Karena cantik? Pikirnya.

Tapi kalau karena cantik, masih banyak cewek lain yang lebih cantik dari dia. Jisoo juga bukan anak dengan banyak prestasi. Yaa walaupun Jisoo pernah beberapa kali ikut lomba, tapi non akademik. Pokoknya Jisoo biasa aja, ga kayak...

Jisoo langsung menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Mengusir bayang si bae bae itu.

Ia jadi teringat kejadian hujan meteor, buat Jisoo jadi badmood seketika.

Ting.

Jisoo meraih hpnya. Ternyata notif dm dari Seulgi.

Seulgi: [Seulgi sent you a post]

Seulgi: Lu dah liat ini?

Dahi Jisoo berkerut, tumben amat pagi-pagi. Biasanya Seulgi memang suka kirim postingan ig tentang Kpop.

Jisoo memencet notif itu. Layar hpnya langsung memunculkan laman Instagram.

Seketika nafasnya tertahan dan matanya membulat sempurna. 

APA APAAN?!!