⭐Bab 1⭐

1.1K 71 17
                                    

#WARNING Sebelum melanjutkan perhatikan beberapa ulasan di bawah ini :

Cerita ini mengandung unsur keagamaan.

Tidak menggunakan marga dan lebih menggunakan nama agamis.

Berlatar tempat di Jepang dan Korea Selatan.

Cerita lebih berbeda dari *Instagram Hyuuga Hinata.

Suka lanjutkan, tidak suka lebih baik berhenti.

Tidak bermaksud menyinggung atau pun menggurui. Terima kasih banyak atas perhatiannya. 🙏🏻😄💞💞💞

Cerita ini berkisah tentang seorang gadis remaja bermata bulan, berambut panjang sepinggang, penyuka bunga lavender bernama Navisha Hinata. Gadis pemalu yang tengah mengalami masa pubertas dan tidak terlalu mencolok dalam kehidupan sekolah.

Di balik sikapnya yang pemalu, Hinata juga tidak pandai bersosialisasi dan hanya bisa mengungkapkan segala kegundah-gulana hati lewat media sosial. Instagram, sering menjadi tempat pelabuhan yang dipilihnya.

Siang ini ibu kota Tokyo tengah dilanda musim panas. Sepulang sekolah, Hinata duduk sendirian di ruang tamu ditemani dengan secangkir cappucino dingin penghilang dahaga. Netra bulat itu memandang layar ponsel yang menyorot tepat pada wajah putihnya.

Seragam yang masih melekat di tubuh ramping membuat gadis itu terlihat kegerahan. Namun, ia tidak mempedulikan berapa banyak peluh menetes di dahi yang tertutup poni rata tersebut. Hinata terlalu sibuk membuat satu postingan baru di akun instagram pribadinya.

Satu foto dirinya yang tengah berdiri membelakangi berhasil diunggah dengan caption "Menunggu dia yang tidak peka-peka," seketika membuat heboh teman-teman sekelas. Gadis pendiam seperti Hinata bisa membuat pengakuan, sudah pasti mengundang keributan.

Hinata selalu diam dan hanya menampilkan senyum manis pada siapa saja. Ia juga tidak begitu akrab dengan semua temannya. Hanya beberapa sahabat saja yang mengerti bagaimana kehidupan gadis pencinta makanan manis ini.

"Kode terus, Hin," balas akun dengan nama Haura Ino. Sahabat sekaligus teman sebangkunya. Ia juga salah satu orang yang mengetahui perasaan Hinata saat ini.

"Lanjutkan Hin, sampai doi sadar," kata akun Humaira Tenten.

"Tingkatkan, Hin," lanjut akun Abrijal Sai.

"Aku selalu peka, Hin."

Inilah kata-kata pemuda yang menjadi salah satu pengagum Hinata bernama Ayidin Toneri.

Hinata menyeruput minumannya seraya membaca komentar demi komentar yang terus berdatangan. Ia tahu teman-temannya mendukung dengan perasaan yang saat ini mendiami hati, dan tidak sedikit juga orang yang mengaguminya.

Namun, hanya satu orang yang tidak pernah melirik atau peduli dengan perasaannya tersebut.

Hingga pemuda yang saat ini tengah berada dalam pikiran muncul dan memberikan komentar. Mungkin bagi orang lain itu hal biasa, tapi tidak bagi Hinata.

Kemunculannya membuat jantung gadis berusia tujuh belas tahun ini berdegup kencang. Senyum mengembang di bibir kemerahannya ketika sang pujaan hati muncul begitu saja.

Pipi putih seketika merona saat bola mata membaca sederet kata yang diberikan. Meskipun hanya candaan dengan teman-temannya saja, tapi itu sudah cukup membuat Hinata melebarkan senyuman.

InstaJrah (Instagram Hijrah)Where stories live. Discover now