⭐Bab 15⭐

137 22 6
                                    

⭐

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




























Sudah satu minggu sejak kepergian Ino yang entah ke mana membuat para sahabatnya kebingungan. Kecuali satu orang, Tenten. Malam ini mereka memutuskan untuk mengadakan pertemuan setelah sekian lama disibukan dengan pekerjaan masing-masing.

Rumah makan yang sering mereka kunjungi menjadi tempat tujuan. Berbagai makanan halal tersaji di meja. Kepulan asap dari kuah dalam mangkuk menarik perhatian untuk segera di santap. Namun, ada seseorang yang sedari tadi terus menundukkan kepala.

Auranya begitu suram, seperti seseorang yang putus asa. Tidak ada gairah maupun semangat apa pun dalam diri mengundang kecemasan.

Sejak datang hingga detik ini, ia sama sekali tidak banyak berinteraksi, tidak seperti biasa. Otomatis semua perhatian tertuju pada satu objek.

Mereka saling lirik tidak biasanya pria pemilik senyum cerah itu terlihat murung kali ini. Apa matahari bersinar dari barat? Pikir mereka sama.

"Naruto." Panggil Sakura yang duduk di seberangnya.

Merasa namanya di panggil Naruto mendongak melihat tepat ke arah mata wanita itu. Kecanggungan terasa kentara, ia lalu menatap sahabatnya satu persatu dam tersenyum kikuk.

"A-ada apa? Kenapa kalian menatapku seperti itu?" tuturnya gugup.

"Sedari tadi aku perhatikan sepertinya kamu tidak semangat sama sekali. Ada apa?" tanya Tenten kemudian.

"Ah kami tahu kalau perusahaan mu bangkrut, tapi tenang saja kawan. Kita selalu ada untuk menghiburmu." Tanpa memikirkan apa-apa Kiba terbahak begitu saja. "Mungkin ini karma karena sudah menyakiti Hin-"

"KIBA!" Shino menekan namanya yang duduk di samping sahabat karibnya.

Spontan semua mata mengarah padanya. Kiba pun tersenyum canggung seraya menggaruk belakang kepala, sedangkan Naruto tertunduk lesu mengingat kembali perkataan pencinta kucing tersebut.

Benar, karma tengah menghampirinya saat ini. Perbuatan masa lalu bisa berdampak pada masa depan. Sekuat bagaimanapun ia menahan air mata, cairan itu tumpah perlahan.

Naruto tidak mengelak jika memang perbuatannya tidak bisa dimaafkan dengan mudah begitu saja.

Tenten yang kebetulan duduk di hadapannya tercengang melihat hal itu. Apa Naruto menyadari kesalahannya? Pikir wanita berkepang dua tersebut.

"Apa kamu sadar sekarang?" tanya Tenten langsung membuat Naruto kembali mendongak.

Wajah tampan itu terlihat basah. Semua mata memandanginya tercengang. Mereka tidak percaya melihat Naruto berubah cengeng seperti sekarang.

InstaJrah (Instagram Hijrah)Where stories live. Discover now