Keputusan

329 27 0
                                    

***

Saat ini Pangeran berada di Pesantren. Dia dapat melihat betapa sibuk para Santri di sana. Sambil memerhatikan para santri, dia berjalan dengan tenang menuju Pondokan. Tiba-tiba saja Pangeran menahan langkah kala guyuran air membasahi tubuhnya.

Pangeran terpaku. Seluruh pakaiannya basah. Dia menengok ke arah datangnya air tadi, dimana di sana merupakan Pondokan milik putri Kyai. Dan seketika saja matanya terbelalak saat menemukan si perempuan yang telah lama menghilang.

Aida, gadis itu terlihat terpaku di sana dengan mulut yang sedikit terbuka dan menunjukkan tatapan ketakutan. Kemudian ember berwarna biru terlepas dari genggamannya, menggelinding hingga berhenti tepat di kaki Pangeran.

"Dasar emang lo cewe kampung lo ya! lo pikir gue kucing lagi kawin lo siram-siram!" Pangeran terperanjat kaget mendengar teriakan itu. Dia menengok ke belakang dan mendapati dirinya sendiri.

Pangeran terkejut sekaligus bingung. Apa yang terjadi sekarang? Kenapa dia bisa melihat gambaran dirinya saat pertama kali datang di Pesantren serta kejadian insiden yang membuatnya marah-marah kepada Aida?

"Pangeran!" Tubuh Pangeran berbalik mencari tahu orang yang memanggilnya. Dan ternyata yang memanggilnya adalah Maung Bodas. Saat itu dia tidak lagi melihat Pondokan atupun Aida. Yang Pangeran lihat adalah pepohonan tinggi nan rimbun, menyebabkan cahaya matahari seolah tak bisa menembus tempat itu. Pangeran sadar, tempat yang tengah dia pijak saat ini adalah Hutan Larangan.

"Aki? Kenapa saya ada disini lagi, Ki?" tanya Pangeran masih belum memahami situasi yang sedang terjadi.

Maung Bodas menunjukan kalung macan pada Pangeran dan berkata, "pakailah kalung ini. Insya Allah atas izin Allah, Pangeran dapat keluar dari hutan larangan ini."

Pangeran semakin heran. Kalung Macan? Kalung macan itu sedang ia pakai. Lalu bagaimana Maung Bodas bisa mendapatkannya lagi?

Tiba-tiba sebuah tangan menembus tubuh Pangeran. Pangeran yang terkejut langsung menepikan tubuhnya. dia kembali terkejut karena melihat dirinya sendiri ketika dulu terjebak di tempat itu.

"Apaan, nih? Ni kalung jadul banget!"

"pakailah kalung itu! kalung itu akan membantu Pangeran menunjukan jalan keluar dari Hutan Larangan ini,"

"dikira ni kalung GPS bisa nunjukin jalan?"

Pangeran kebingungan. Kenapa dia jadi melihat kejadian-kejadian masa lalunya?

"Pangeran!"

Pangeran melihat Anjani dari kejauhan. Awalnya hanya samar-samar. Tapi saat Anjani dekat dengannya, sosok Anjani jadi begitu jelas terlihat. Saat Anjani ingin menggapainya, tiba-tiba saja gadis itu terlempar.

Pangeran hampir ingin membantu Anjani, akan tetapi terhenti karena melihat sosok Pangeran lain menghampiri Anjani yang tergeletak di tanah. Lalu, sosok Pangeran mengeluarkan sebuah gelang dari kantungnya dan memasangkannya pada lengan Anjani.

Sekarang Pangeran tidak terkejut. Dia sudah tahu jika itu hanyalah kejadian di masa lalunya. Tak lama setelahnya, sosok Anjani dan sosok Pangeran tiba-tiba menghilang bersamaan dengan kabur tebal yang tiba-tiba muncul.

Pangeran menggerak-gerakkan tangannya, mencoba menyingkirkan kabut tersebut dari pandangannya. Dan saat itu juga lagi-lagi dia melihat dirinya sendiri yang sedang berada di Pondokan Pak Kyai Makmum.

Dia bisa melihat dirinya sedang menghadap Kyai Makmum yang sedang memegang kotak berisikan kitab serat centani.

Kyai Makmum tak bergerak seolah hanyalah patung. Pangeran tak berani mendekat, dia memilih menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

PANGERAN ~ New Versi (Proses Revisi)Where stories live. Discover now