Pemandangan itu pun tak luput dari perhatian penghuni kelas yang lain. Ada yang diam-diam curi-curi pandang, dan ada pula yang terang-terangan menyaksikan adegan manis itu sambil gigit jari.

"Pipi ini milik gue, cuman gue yang boleh nyubit, ngelus, sama nyium," ujar Rayn dengan suara yang serak dan dalam membuat jantung Alexa tambah berdetak tak karuan.

"Nanti malem kita jalan ya, gue jemput jam 7." Alexa masih bengong memandangi Rayn, tak sadar cowok itu barusan berujar apa.

"Gue tau gue ganteng." Rayn terkekeh melihat raut wajah cengo milik gadis itu.

"Eh ... kamu ngomong apa?"

"Ntar malem gue jemput jam 7, dandan yang cantik! Gue ke kelas dulu." Rayn mengelus puncak kepala Alexa lalu beranjak dari duduknya.

Alexa menyandarkan dirinya di bangku sambil memegangi dadanya yang berdetak tak normal.

Jantung aku mau copot rasanyaaaa.

🍋💡🍋💡

Malam telah tiba, Rayn tengah bersiap-siap sebelum menjemput Alexa dan mengajak gadisnya untuk nge-date. Dia menyemprotkan parfum yang beraroma maskulin ke titik-titik tertentu di badannya.

"Wangi banget, kamu mau ke mana?" Rayn mengalihkan perhatiannya pada sang pemilik suara.

Tampak Kristabel yang tengah menongolkan kepalanya di sela-sela pintu kamar Rayn yang terbuka. Gadis itu tengah mengintip rupanya.

"Kepo lu, bocil," jawab Rayn membuat Kristabel kesal.

"Enak aja ngatain aku bocil. Kamu pasti mau pacaran sama Alexa, ya? Iya kan?" goda Kristabel sambil tersenyum jahil menunjuk ke arah Rayn.

"Sibuk lo, pergi sana." Rayn mendorong kepala Kristabel agar gadis itu ke luar dari kamarnya, hal itu membuat Kristabel berteriak kesal.

Rayn pun buru-buru menutup pintu kamarnya sebelum bocil itu kembali mengganggunya.

Getaran di ponsel Rayn membuat Rayn buru-buru mengangkatnya.

"Halo, Bri?"

Di seberang sana terdengar suara isak tangis dari Brissia membuat perasaan Rayn mendadak menjadi tidak enak.

"Rayn, Mama sama Papa gue berantem lagi. Gue pengen pergi dari sini ... hiks. Gue bingung harus ke mana."

"Gue dateng ke situ sekarang. Lo jangan ke mana-mana sampe gue dateng, oke?"

Setelah memutuskan panggilannya, Rayn buru-buru menyambar kunci motornya dan berjalan tergesa-gesa membuat Kristabel yang sedang duduk di ruang TV mengernyit heran ketika menangkap raut wajah panik dari Rayn. Rayn bahkan tak menyadari jika ponselnya tertinggal di kamar.

"Katanya mau pacaran, tapi kok mukanya kayak orang lagi dikejar setan gitu sih?" gumam Kristabel.

Rayn melajukan motornya menuju rumah Brissia. Mendengar isak tangis dari Brissia benar-benar memancing rasa empatinya, apalagi ketika dirinya mengingat perlakuannya yang buruk pada Brissia dulu. Rayn bahkan sampai lupa dengan janjinya pada Alexa.

🍋💡🍋💡

Sudah dari tadi Alexa menunggu Rayn di teras rumahnya. Jam menunjukkan pukul setengah delapan. Sudah setengah jam dia menunggu cowok itu di luar. Alexa bahkan tak peduli jika tubuhnya digigiti nyamuk.

"Kok ga diangkat sih?" gumam Alexa ketika panggilannya tak kunjung diangkat oleh Rayn.

Rayn sebenernya jadi ngajak aku jalan ga sih?

"Loh? Kamu belum pergi, Lex?" Alexa mendongak menatap Papa-nya.

"Belum, Pah. Mungkin Rayn masih di jalan."

"Kamu ga mau nunggu di dalem aja?" Alexa menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan dari Harry.

"Ya udah, Papa masuk ya."

"Iya, Pah."

Alexa memutuskan untuk menunggu Rayn sebentar lagi.

"Kalo sampe jam sembilan Rayn belum dateng, aku masuk aja deh."

Alexa menguap menandakan jika gadis itu mulai mengantuk. Alexa melipat kedua tangannya di atas meja dan merebahkan kepalanya di sana. Lama-kelamaan matanya terasa semakin berat.

Sofia yang sedari tadi belum kunjung melihat tanda-tanda kedatangan putrinya pun memilih untuk ke luar. Perasaannya diliputi rasa khawatir, apalagi jam hampir menunjukkan pukul tengah malam.

"Astaga, Alexa. Hey, bangun Lex!" Sofia menepuk-nepuk pipi Alexa agar putrinya itu terbangun.

"Mama kira kamu udah pergi sama Rayn loh, makanya Mama khawatir sama kamu. Udah jam segini kok belum nongol juga."

Alexa mengucek matanya, gadis itu pun meregangkan tubuhnya yang terasa pegal.

"Sekarang jam berapa, Mah?"

"Udah jam sebelas, ayo masuk. Kamu digigitin nyamuk nih."

Alexa pun beranjak dan mengikuti Sofia masuk ke dalam rumah mereka. Perasaan kecewa dan khawatir kini mengumpul jadi satu di hatinya. Seharusnya Rayn mengabarinya kalo memang Rayn tidak jadi mengajaknya ke luar. Alexa pun memilih untuk mengirimkan pesan pada cowok itu duluan.

To : Rayn Vier Alandres❤

Kamu baik-baik aja kan Rayn? Aku khawatir karena kamu ga dateng-dateng. Kenapa kamu ga angkat telfonku tadi?

/send

-----

Jangan lupa tinggalkan jejak 💕

RELATION-SHIT [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora