26. Ghosting

793 72 7
                                    

Selamat Membaca❤

-----

"Mending lo buruan minta maaf sama Alexa deh Rayn, keburu dia tambah kesel sama lo." Brissia berujar sambil memakan kentang goreng yang dipesannya.

Setelah insiden di perpustakaan tadi, Rayn mengajaknya makan bareng sekaligus membicarakan tentang suatu hal yang sedang direncanakan oleh cowok itu. Rayn lebih memilih untuk menceritakan tentang rencananya pada Brissia, karena entah mengapa Rayn merasa jika Brissia lah orang yang tepat.

"Iya, abis ini gue mau langsung minta maaf," balas Rayn.

"Tapi lo beneran ga mau ngasih tau rencana lo ke Alexa?" ledek Brissia diakhiri dengan kekehan.

"Gua ga mau sampe dia tau. Kalo dia sampe tau, lo orang pertama yang gua cari," ancamnya membuat Brissia bergidik ngeri.

"Canda doang kali. Baperan lo." Gadis itu bersungut kesal.

Satu hal yang baru Rayn sadari dari sosok Brissia, gadis itu ternyata cukup asyik. Coba saja dulu dia tidak mengejar-ngejar Rayn seperti cabe-cabean, pasti Rayn akan tertarik padanya.

"Gue ke kelas Alexa dulu." Rayn beranjak dari duduknya meninggalkan Brissia sendirian membuat gadis itu memberengut kesal.

Bukan tanpa sebab Rayn memarahi Alexa di perpustakaan tadi, gadis itu hampir saja tertimpa rak buku dan itu membuat Rayn khawatir. Namun cowok itu tidak ingin menunjukkan sisi kekhawatirannya pada Alexa.

Rayn memasuki kelas Alexa dengan percaya diri, tak memperdulikan tatapan memuja dari para gadis yang katanya nge-fans dengannya. Padahal kan dia bukan publik figur.

Gadis itu sedang fokus memakan siomay-nya sampai tak menyadari kedatangannya. Pipinya menggembung ketika dia mengunyah siomay yang dimakannya dan itu semua terlihat menggemaskan di mata Rayn.

Alexa meringis merasakan ada seseorang yang mencubit pipinya.

"Mau ngapain kamu ke sini?" tanyanya cuek.

"Nyamperin cewek gue." Alexa memutar bola matanya jengah mendengar jawaban dari Rayn.

"Mending kamu berduaan sama sahabat baru kamu aja sana," ujar Alexa membuat Rayn menahan senyumnya.

"Oh, jadi lo cemburu ngeliat gue sama Brissia? Dia kan cuman sahabat gue." Rayn menaik turunkan alisnya bermaksud menggoda gadisnya.

"Aku ga cemburu kok, aku lagi kesel aja sama kamu."

"Kesel kenapa?" tanya Rayn, padahal cowok itu sudah tau jawabannya.

"Tau ah, aku ga mau ngomong sama kamu. Sana pergi." Alexa mendorong bahu Rayn agar cowok itu menjauh, namun dorongannya tak berefek apa-apa karena Rayn masih tetap mendudukkan dirinya di bangku sebelahnya yang kosong.

Gadis itu pun menyerah dan lebih memilih diam sambil menyilangkan kedua tangannya di dada, jangan lupakan raut wajahnya yang cemberut membuat Rayn benar-benar gemas.

"Iya deh, gue minta maaf udah marah-marah tadi."

Alexa meringis kesakitan ketika Rayn tiba-tiba mencubit pipinya dengan kencang.

"Rauyn lewpahsin sawkithh." Alexa bergumam tak jelas.

"Lo ngomong apa sih, hah?" Gigi cowok itu gemertak menahan gemas.

Setelah Alexa mencubit perut Rayn, barulah cowok itu melepaskan cubitannya pada pipi Alexa.

"Iiihhh, sakit tau," ujarnya sambil mengelus-elus bekas cubitan Rayn pada pipinya.

"Iya-iya, maaf."

Rayn pun menggantikan tangan Alexa untuk mengelus-elus pipi gadis itu. Mata bulat milik Alexa bertemu dengan mata tajam milik Rayn membuat mereka hanyut dengan tatapan masing-masing. Rayn masih setia mengelus-elus bekas cubitannya.

RELATION-SHIT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang