Leo dan Jeongyon sudah keluar, Irene mengambil tasnya dan melihat Taehyung masih duduk.

"Tae, yuk." Ajak Irene.

"Ha? Iya." Balas Taehyung lalu mereka keluar bersama.



⫷⫸



"A aa aa AWW!"

Teriak Taeyong sambil memegang lengannya yang dicubit Jisoo dengan kuat.


"Aduuh, kenapa gua di cubit?" ucap Taeyong sambil mengusap lengannya.

"Elu sih nyebelin, orang tanya baik-baik, tapi jawabnya gitu. Gua serius Yong."

"Iya gua juga serius, kalo lu jadi pacar gua. Jangankan hp, motor gua kalo lu bakar, bakal gua maafin, dan ga akan gua minta ganti."



Jisoo mendelik ke arah Taeyong.

"Kalo gitu mending gua ganti yang tadi daripada jadi pacar lu." Balas Jisoo sambil pergi dari sana.


Taeyong langsung lari dan menghadang Jisoo.

"E ehh, engga engga Jis, bercanda kok. Ga usah jadi pacar deh, pdkt dulu juga gapapa. Hehe."


Jisoo meliriknya tajam dan berjalan lagi.


"EHHHH IYA IYA IYA!" ucap Taeyong cepat sambil menghentikan Jisoo.


Taeyong berdiri di depan cewek itu.

"Kalo gitu, gua mintaa...."



Jisoo menunggu Taeyong mengucapkan kalimatnya. Kalau cowok itu nyebut-nyebut tentang pacar lagi, Jisoo siap menendangkan kaki Taeyong.



"Traktir gua deh. Traktir doang. Masa ga bisa?"


Jisoo menghela nafas. Dari tadi kek.

"Yaudah, lu mau ditraktir apa?"



Taeyong berpikir dengan keras, ini kesempatan langka, tidak boleh ia sia siakan.

"Emas."


Jisoo ternganga. BUSET!



"Mas kawin." Lanjut Taeyong sambil tertawa.



Namun tawanya hanya bertahan sebentar karena kakinya sudah ditendang oleh seseorang.

.

.

.

Jisoo menatap Taeyong yang sedang makan. Dia tau Taeyong kaya, jadi seharusnya cowok itu makan minimal tiga kali sehari tanpa kesusahan. Tapi kenapa cowok itu makan seolah-olah ga dikasi makan berhari-hari. Jangan-jangan Taeyong anak angkat?

Fallin' For You [Vsoo] ✔Where stories live. Discover now