24 | Lomba 1 (Anganku)

262 51 11
                                    

Bismillahirrohmanirrohiim
Assalamu'alaikum
Alhamdulillah update lagi:)
Selamat membaca cerita Adiba.
Jangan lupa vote dan komen yaa:)

🌻🌻🌻

"Ngapain, Kak?" tanya Adiba tanpa basa basi ketika melihat pemilik mobil yang ternyata adalah Afkar, sekarang sudah berada di dekatnya, berjarak satu meterlah kira-kira.

"Jemput lo."

Ini tidak salah? Adiba tidak pernah membuat janji dengan makhluk satu ini. Jangankan janjian, punya kontaknya aja nggak. Bukan hal yang tidak baik untuk Adiba tidak memiliki kontaknya.

Adiba bahkan memang tidak memiliki nomor-nomor ikhwan dalam handphonennya.

"Eh Nenek, assalamu'alaikum."

Afkar yang menyadari kehadiran Nenek, segera bersalaman.

"Wa'alaikumussalam. Wah, anak saleh. Apa kabar?"

"Baik alhamdulillah, Nek."

"Udah Adiba, berangkat sama Afkar saja! Nggak baik loh ini rezeki di tolak," perintah Nenek, dibumbuhi senyuman khas.

"Tapi, Nek, nanti Adiba jadi berduaan dong sama Kak Afkar." protesnya.

"Iya?" tanya Nenek ke Afkar. Terkejut.

"Gini, Nek, kalo emang Adiba nggak mau, Adiba bisa tuh aja temennya, biar kita nggak berduaan, ya walaupun awalnya berdua."

Emang ya si Afkar, banyak akalnya biar bisa bareng.

"Ya Allah, Kak Afkar ada-ada saja."

"Ajak Puspita saja, Kak. Deket juga dari sini,"

"Bentar, aku cek dulu."

2 menit Adiba bertanya-tanya ke Puspita, akhirnya ia setuju.

"Iya katanya."

"Oke, yuk!"

"Yes, alhamdulillah,"

"Berangkat, ya, Nek," pamit Afkar dan Adiba

"Iya, hati-hati."

Nenek melambaikan tangannya, menandakan sampai jumpa dan selamat tinggal.

☆☆☆

"Kak, mau nanya," ucap Adiba membuka percakapan diantara mereka, canggung sih yang dirasakan Adiba saat ini. Sekilas melihat wajah Afkar yang sama sekali tidak terganggu fokusnya.

"Nanya aja kali, nggak usah malu-malu meong," jawab Afkar. Kali ini ia menatap Adiba sekejap, tanpa berlama-lama.

"Kenapa Kak Afkar jemput? Padahal nggak disuruh?" Adiba mulai bertanya.

"Kemarin lo inget kan gue ajak lo pulang bareng, tapi lo nya nggak mau, dan pas gue liat lo juga udah pulang. Jadi, gue mau jemput lo, dengan gue udah ada di depan lo, pasti lo akan mau bareng gue. Bener?"

"Nggak. Kakak pede banget deh."
jawab Adiba sedikit jutek.

"Lah ini?"

"Karena Kakak maksa?"

"Oke deh, gue ngalah, daripada nanti lo minta turun lagi,"

"Hem."

Adiba dibuat kagum akan sosok pria yang ada di depannya. Sabar banget, ya Allah.

Adiba tak menyangka ternyata Afkar adalah cowok yang penyabar dan sangat baik hati.

Atau mungkin, sikapnya seperti ini hanya kepada Adiba?

Adiba | SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang